Seorang gadis sedang tertidur lelap di balik selimut tebal yang membalutinya, gadis itu terusik oleh handphone yang sedari tadi berdering. Perlahan Kajeya menatap jam yang terpampang di atas pintu kamar nya. Kajeya melotot saat melihat jarum jam menunjukkan pukul tujuh tepat.
"MATI! GUE TELAT! MA'AM RANI PASTI GA NGIZININ GUE MASUK KELAS!" Kajeya segera mengambil handuk dan mengikat asal rambut panjangnya lalu berlari ke arah kamar kecil.
"Hidup gue sekarang kenapa flat banget ya? ga ada yang bisa bikin excited gitu." Kajeya merendam tubuh nya didalam bathtub. Entah lah apa yang ada di pikiran gadis itu. Padahal dia sudah terlambat tetapi masih bisa santai tanpa panik sedikitpun di dalam kamar kecil.
Tak terasa sudah tiga puluh menit Kajeya berendam. Kajeya keluar dengan balutan handuk kimono. Dengan buru-buru Kajeya mengenakan outfit yang akan ia kenakan pada saat kuliah nanti. Kajeya mengenakan atasan sweater putih yang disambung dengan celana Levis hitam. Kajeya memang sangat suka memakai pakaian sederhana yang tidak ribet tetapi terlihat mewah. Tak lupa ia menggunakan moisturizer dan sunscreen yang merupakan hal paling wajib, lalu dilanjut dengan memoles kan sedikit lipgloss pada bibirnya. Selesai sudah persiapan Kajeya menuju kampus.
Kajeya menancap pedal gas dengan kencang, mobil nya melaju cepat hingga mengundang kekesalan para pengemudi lainnya. Kajeya tidak peduli dengan klakson yang berasal dari kendaraan lain di sepanjang jalan. Ia tetap melaju dengan kecepatan maksimal, seraya menguatkan suara alunan musik dari audio mobilnya.
Tak menunggu waktu lama untuk Kajeya sampai ke kampus. Kajeya berjalan santai di koridor kampus. Entah memang nasib Kajeya yang baik atau memang kebetulan, mata kuliah pagi ini ditiadakan karena dosen pada mata kuliah tersebut berhalangan hadir.
"Teman-teman besok akan diadakan acara Sosialisasi. Jadi diharapkan untuk hadir ya!" Ucap Azam selaku ketua kelas 1A Fakultas Psikologi.
"Wah berarti besok ga ada kelas zam?" Ucap Alice dengan senyuman yang terpampang diwajahnya.
"Engga Al, kelas buat besok kosong karena acara ini." Jawab Azam menjelaskan.
"Ga usah datang ah, acara doang ga diabsen juga kan?" Kajeya menimbrung percakapan antara Azam dan Alice.
"Ga baik gitu Jey.. Harus dateng awas aja lo ga hadir. Kebiasaan banget." Alice kesal dengan Kajeya yang tidak pernah hadir di acara-acara penting fakultas. Karna bagi nya tidak ada manfaat sama sekali untuk menghadiri acara-acara tersebut. Apalagi tidak di absen, Kajeya semakin merasa tidak bersalah jika tidak mengikuti kegiatan itu.
"Diabsen gue hadir, kalau ga mending gue tidur sambil drakor." Kajeya merapikan barang-barang nya dan bergegas menuju ke parkiran.
Seperti hari-hari biasanya, Kajeya selalu balik ke apartemen setelah urusan perkuliahan selesai dan melakukan hal-hal yang ia sukai. Kajeya sangat menikmati hidupnya yang sekarang. Sebelumnya Kajeya sangat suka berkumpul dengan teman-temannya dan menghabiskan waktu bersama. Akan tetapi dikarenakan pada sibuk dengan kegiatan masing-masing, membuat Kajeya menjadi agak merenggang dengan teman-temannya. Ada yang sibuk organisasi, kerja, dan ada juga yang lebih memilih untuk beristirahat di apartemen masing-masing. Kajeya sudah terbiasa dengan hal itu, awalnya masih agak sulit karena Kajeya sering kali merasa kesepian di apartemen yang hanya ada ia sendiri. Perlahan Kajeya mulai nyaman dengan kehidupannya dan mencari kesenangan sendiri.
"Sia-sia banget gue ke kampus tadi, ngotor-ngotorin baju aja." Kajeya masuk kedalam lift dengan ekspresi wajah kesal.
Sesampainya dikamar, Kajeya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Kenyamanan membuat mood nya membaik. Kajeya berbaring di kasur untuk beberapa saat, setelah itu ia segera membersihkan tubuh dan mengganti pakaian. Hujan turun begitu lebat, syukurnya hujan turun ketika ia sudah sampai di apartemen. Kajeya menghidupkan musik kesukaannya, lalu mengambil sebuah buku yang didalamnya terdapat cerita fiksi yang menarik perhatian nya. Kajeya sangat menyukai novel yang ber genre romance. Kajeya senang akan hal-hal yang berbau romantis, tetapi justru ia jarang sekali merasakannya di dalam kehidupan nyata.
"Ya ampun gue kapan ya bisa ngerasain percintaan kaya gini? flat banget hidup gue." Kajeya menghela nafas kasar dan merebahkan tubuhnya. Ia menutup buku dan bermain dengan pikirannya. Tak lama kemudian Kajeya terlelap dengan damai dalam tidurnya.
***
"Tumben lo hadir Jey?" Ucap Alice tidak menyangka akan kehadiran Kajeya yang biasanya tidak pernah hadir pada acara-acara yang membosankan seperti ini.
"Di absen, mau ga mau harus hadir." Ucap Kajeya malas dan enggan menghadap kearah Alice.
"HAHAHAHA KENAPA GA SETIAP ACARA AJA YA DI ABSEN. BIAR MAHASISWA PADA MAU BERPATISIPASI." Alice tergeletak dengan senang, akhirnya teman nya yang selalu malas untuk mengikuti kegiatan fakultas jadi tergerak.
"Bacot ah. Bete gue."
"Jangan bete bete gitu dong nikmatin aja. Toh banyak cogan disini mana tau kepincut." Kajeya memutar bola matanya malas.
"Ga minat." Kajeya hanya menjawab singkat. Selama acara berlangsung Kajeya memasang muka malas. Mata nya sangat berat sehingga ia harus menahan kantuk.
Sudah tiga puluh menit acara berlangsung. Terlihat seorang lelaki bertubuh tinggi yang duduk berjarak beberapa meter di depan Kajeya. Ia berdiri, membawa tas dan keluar dari ruangan. Mata Kajeya tertuju pada lelaki tersebut. Entah apa yang membuat Kajeya tertarik dan memperhatikan lelaki itu.
"Lice lo liat cowok yang tadi keluar ruangan ga?" Tanya Kajeya penasaran.
"Banyak anjir yang dari tadi keluar ruangan." Jawab Alice seraya menghadap ke arah Kajeya.
"Bukan panitia. Dia pake baju hitam, Masa lo ga liat sih?" Kajeya kesal setengah mati. Panitia dalam acara ini menggunakan baju seragam bertema batik. Hanya lelaki tersebut yang paling dominan di ruangan itu.
"Gue ga liat Jeya.." Ucap Alice, Alice benar-benar tidak melihat lelaki yang dimaksud oleh Kajeya.
"Oke." Putus Kajeya. Tidak ingin bertanya lebih lanjut dan memutuskan untuk mencari tau sendiri.
Acara berlangsung dengan lancar, sorak suara menggelegar pada seisi ruangan. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas teng. Waktu nya istirahat, makan, dan sholat. Acara ulang tahun fakultas juga telah berakhir. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh Kajeya. Pulang dan menikmati kebebasannya. Kajeya sangat suka kebebasan, terlepas dari organisasi yang sangat mengikat. Dikala teman-temannya yang sibuk akan organisasi, Kajeya hidup tenang dan nyaman dengan kehidupannya yang bebas. Kajeya bisa melakukan hal-hal yang membuat nya senang. Selain kebebasan, tidak ada yang bisa mengganggu prioritas utamanya, yaitu belajar.
"Siapa ya cowok yang tadi? kenapa gue jadi penasaran gini ya?" Kajeya masih dilanda rasa penasaran.
"Coba gue cek di Instagram deh, mana tau ada informasi yang bisa gue dapet." Kajeya terus mengotak atik ponsel nya. Mencoba untuk mencari tau tentang lelaki yang ia temui di acara Sosialisasi tadi. Mulai dari followers akun Universitas, hingga disetiap akun fakultas-fakultas yang ada.
"YANG MANA SIH AKUN NYA?! KESEL BANGET GUE GA NEMU NEMU." Kajeya melempar kan ponselnya asal dan mengdengus kesal. Ia tidak menemukan sedikitpun informasi yang terkait. Kajeya akhirnya memutuskan untuk memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur. Akan tetapi mata nya tidak bisa diajak berkerja sama. Kajeya melirik ke arah jarum jam, kini waktu masih menunjukkan pukul dua siang. Kajeya akhirnya memutuskan untuk mendengarkan musik dan melanjutkan membaca novel.
***
HEHE GIMANA NIH CERITANYA?
Masih awal pastinya bikin bosen kan yaa..Tapi ada yang penasaran ga sih di part selanjutnya?
HIHI STAY TUNE YAAA DI NEXT CHAPTER!
THANKS FOR READING MY STORY 🤗 ILY
KAMU SEDANG MEMBACA
sail away
RandomSemakin kamu menyukai mawar, semakin kamu harus menanggung durinya.