Happy Reading
Vote : 900
Komen :500
Followers:450Hari libur sekolah merupakan hari yang selalu dinanti-nanti setiap orang termasuk Azlan dan Ezlin.
Zeynar dan Bizard sudah pulang bersama Diana ke mansion Darren yang kesepian ditinggal sang istri.
Azlan menatap wajah bantal Ezlin cemberut. Hari sudah siang dan matahari sudah di atas kepala tapi adik kembarnya masih setia bergulung di atas kasur.
"Main ayo main Ezyin, Ndak bocen apa, tidul muyu." Gerutu Azlan sebal sambil menarik-narik kaki kecil Ezlin yang kedua mata bulatnya masih tertutup.
"Aduh, Ezyin nak bobok, kakak main aja cendili, macih nantuk Ezyinnya." Gumam Ezlin malas menyembunyikan kepalanya di bawah bantal, menghiraukan rengekan Azlan, bahkan sama sekali tak terganggu dengan apa yang kembarannya lakukan.
Tak menyerah Azlan berganti posisi menarik brutal lengan baju tidur Ezlin.
"Kakak gamau main cendiliiii, maunya main cama adik cajaaaa."
Azlan merengek bukanya bangun, Ezlin malah menggigit tangan Azlan lumayan kuat karena tindakan Azlan barusan benar-benar membuat kepala Ezlin pusing.
Azlan berteriak kesakitan, saking sakitnya gigitan Ezlin sampai air mata menggenang di sepasang mata bulat jernihnya.
Brak
"Sayang?" Seru Stevin buru-buru mendekati keduanya lalu berusaha melepaskan tangan Azlan yang Ezlin gigit.
"Baby, ayo dilepas, mau Abang hukum, hm?" Tegas Stevin namun masih terkesan lembut karena yang Stevin hadapi seorang anak kecil kalo Stevan dan Steven beda lagi.
Dengan wajah tak berdosa Ezlin melepas gigitannya lalu cengengesan melihat wajah datar Abangnya. "Ehehe, hukumannya yang manis-manis ya?"
Stevin menggeleng gemas melihat tampang watados adik kecilnya.
Tatapan Ezlin sontak terpaku memandang tangan Azlan yang tercetak karya bekas gigitannya, kedua tangan kecil Ezlin lantas mengusap-usapnya pelan dan hati-hati.
Seketika Ezlin merasa bersalah melihat betapa parah bekas gigitannya sampai tangan kembaran-Nya memerah. Ia tiup-tiup luka di tangan Azlan, berharap bisa meredakan rasa sakitnya.
Cup
Kecupan lembut Ezlin berikan pada tangan Azlan yang terluka karenanya.
"Maap." Ezlin menatap Azlan dengan penyesalan dan rasa bersalah yang mendalam hingga tanpa sadar air mata membanjiri pipi bulatnya yang memerah.
Baru kali ini kembarannya terluka dan itupun karena ulahnya.
Stevin yang melihat ekspresi sedih Ezlin yang jatuhnya imut pun mengecup pipi gembulnya gemas.
Azlan mengusap air mata di pipi bulat Ezlin. "Janan nangic, ini Ndak cakit kok, hihi cuma ngilluu cedikit."
Meskipun air mata Azlan masih berlinang tapi bibirnya masih bisa cekikikan melihat betapa lucu wajah mini Ezlin yang memerah menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZLIN || TIME TRAVEL
FantasyCerita petualangan Gadis Mungil yang berumur lima tahun yang bertransmigrasi dari satu novel ke novel yang lain. Entah merebut Male Lead dari Female Lead, merubah hidup Second Male Lead yang berakhir menderita atau merebut apapun yang Female Lead p...