JieeNata 18

285 5 0
                                    


     Hatiku sudah ku ajari bagaimana bisa sekuat baja         Natalia Andra Jonatha

Sudah terhitung seminggu sejak pengumuman di Aula sekolah. Kini para Anggota OSIS atau kerap di panggil babu sekolah oleh para murid pun sedang sibuk dengan kegiatan mereka.

Semua kelas sudah menyiapkan apa yang dikatakan pak Husen saat di aula. Terlihat juga  beberapa murid dari jurusan multimedia sedang memotret jalannya acara di sekolah ternama itu. Termasuk Nata. Gadis itu sedang membawa kamera kesayangan nya, dan tampak sedang memotret beberapa siswa yang berlalu lalang.

" Nis, potonya udah banyak belum?".

Tanya nya kepada Nisa yang sedang sibuk memotret.
Nata geleng-geleng kepala ketika melihat Nisa hanya memotret Rayyan, tidak memotret yang lainnya.

" Yang di Foto itu jangan cuma Rayan". Ucap Nata sambil menoel bahu Nisa kemudian melanjutkan aktifitas nya.

" Ceilah iri bilang bos, dari pada lu ngoceh ga jelas mending Lo potoin tuh rombongan si Aji".

Ucap Nisa tanpa dosa, padahal mereka ditugaskan untuk memotret semua kegiatan yang sedang berlangsung, karena sudah menjadi tanggung jawab jurusan mereka, yaitu multimedia.

" Gila, kita disuruh motoin semua kegiatan, bukan cuma muka si Rayyan itu". Balas Nata ketus.

Acara berjalan dengan lancar, kini gerbang sudah terbuka, menandakan para murid sudah di perbolehkan pulang. Kendati demikian, masih ada beberapa murid yang masih di area sekolah. Anggota OSIS pun masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Nata duduk di kursi pinggir lapangan sekolah itu, gadis itu tampak sedang mengotak Atik kamera nya itu, Nata melihat-lihat hasil jepretan nya tadi. Nisa tidak bersama nya, Nisa sudah berpamitan pulang bersama Rayyan, memang semenjak bersama Rayyan, Nata jarang bersama Nisa, tapi tak apa, setidaknya telinga nya sedikit lega.

Masih fokus dengan kamera nya, tiba-tiba gendang telinga nya menangkap suara yang menjadi suara favorit nya. Siapa dia?, Tentu saja Ajie.

Benar dugaan nya, Nata melihat Ajie dan antek-anteknya sedang berjalan beriringan menuju prakiraan tempat mereka memarkirkan motornya. Terlihat Ajie dengan raut wajah bahagia nya sedang tertawa renyah bersama teman-temannya.

Tanpa sadar senyum terbit dari bibir indah nya ketika melihat Ajie bahagia. Entahlah, melihat Ajie bahagia saja sudah membuat hatinya menghangat. Meskipun Ajie tidak bahagia bersama nya, Nata tetap berpegang teguh bahwa suatu saat nanti Ajie akan bahagia bersama nya, walaupun rasanya itu tidak mungkin.

Masih dengan wajah sumringah nya, Nata menghampiri Ajie yang akan menaiki motor kesayangannya itu. Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah tampan Ajie berubah datar ketika dia melihat Nata yang mendekat. Lagi-lagi gadis itu mengganggu hari-harinya!.

" Mau apa Lo". Ucap Ajie ketus saat Nata sudah di hadapan nya.

" Lo pasti mau nebeng kan? Enak aja, pulang sendiri jangan manja".

" Gue ga Sudi nganterin Lo pulang, Sampek kapan pun gue ga bakal mau nganterin elo".

Ajie terus berkata pedas kepada Nata, padahal Nata sendiri sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.

" Ya elah jie, tu mulut udah kek sambel. Pedes banget, padahal si Nata belum ngomong apa-apa".

Ucap Ferdy yang sedang menggunakan helm nya.

" Eh ada neng Nata, Taaaa.... Tau gak, Nata kalok senyum itu kayak apotek tutup".

Cerocos Ferdy yang sedang menggoda Nata. Sedangkan nata hanya acuh tak acuh.

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang