Di dalam kelas XII-2 cukup ramai setelah guru meninggalkan kelas, Ikram yang merupakan murid kelas XII-2 meregangkan otot karena dia baru saja melaksanakan ulangan.
"Oi Ikram, gimana tadi soalnya?" panggil teman sekelasnya, namanya Rafli anak volly.
"Soalnya sih gampang, tapi pak Fahri natep ga lepas-lepas anjir bikin grogi aja" keluh Ikram
"Ye gampang buat elu!" ucap Rafli sambil mendorong bahu Ikram main-main, "Btw, lu kemarin tanding ya sama anak kelas 10?" lanjutnya
"Iya, kenapa?"
"Gapapa sih, mau bilang gg tapi lawannya adek kelas haha. Eh tapi emang gg sih soalnya kalian cuma main bersepuluh tapi tetep menang. Ya udah gua kesana dulu ya" katanya sambil melengos pergi meninggalkan Ikram yang memikirkan perkataannya.
"Ah, salah itung tuh bocah"
°°°
Bel istirahat kedua sudah berbunyi, sesuai janjinya dengan Figo, Iqbal menyusul ke rooftop dengan mengajak semua teman-temannya termasuk Arkhan, Habil, Amar dan juga Welber. Saat sampai di tangga rooftop, Iqbal langsung membuka pintu rooftop yang memang sudah dibuka oleh Figo. Pintu terbuka, menampakkan Figo yang sedang duduk berselonjor dengan kancing seragamnya terbuka semua menyisakan kaos putih di dalamnya, tangannya dikibaskan serta keringat yang mengucur. Disitu juga ada Miro yang sama lelahnya dengan Figo, wajah anak itu sudah memerah karena kepanasan.
Figo mendengar suara pintu dibuka pun menolehkan kepalanya, melihat siapa yang datang. Dan ternyata mereka adalah teman-temannya, ia langsung melambaikan tangannya. Kesepuluh orang itu berjalan menghampirinya,
"Buset kaya mau demo lu pada" ujar Figo
"Gini-gini kita mau bantuin lu, nih" kata Dabin sambil melempar sebotol minuman ke Figo dan juga memberikan satu botol lagi ke anak yang ada di sebelah Figo –Miro.
"Wih, terimakasih Bin"
"Terimakasih ya bang"
"Oh iya guys, kenalin dia Miroslav anak yang jadi korbannya si tengik itu. Panggil aja Miro" ucap Jehan memperkenalkan
"Salam kenal, gua Zaky"
Miro mengangguk antusias setelah meminum minuman yang diberi Dabin lalu menutupnya, "Kayanya aku kenal semua deh, kak Dabin, bang Iqbal, bang Zaky, bang Nabil, bang Ikram, bang Ark–"
"Kaka" potong Arkhan
"Oh iya! Terus bang Habil, kak Amar terus.." ucapan Miro menggantung karena ia tak yakin
"Saya saya! Saya Welberlieskott de Halim Jardim" ujar Welber dengan semangat sambil menunjuk dirinya sendiri membuat teman-temannya tertawa gemas
"Oh iya kak Welber"
"Widihh beneran apal semua" saut Dabin dan memberikan jempol kepada Miro
"Sebenernya aku selalu nonton kalian latihan sebelum aku pergi latihan sendiri"
"Emang lu ambil apa?" tanya Ikram
"Volly, dari SD udah disuruh ikut volly" jawab Miro, Ikram hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk tanda ia paham.
"Ya sudah, sekarang kita lanjutkan bersih-bersihnya. Tinggal sedikit juga ini" celetuk Iqbal lalu berjalan mengambil sapu, semuanya pun mengikuti Iqbal dan mulai ikut membersihkan rooftop tersebut, termasuk Figo dan Miro yang hendak berdiri namun ditahan oleh Habil
"Udah lu berdua istirahat dulu, biar kita aja yang lanjutin" tutur Habil sambil menepuk-nepuk pundak Figo. Sifat Habil yang seperti itu membuat Figo heran, kerasukan apa anak ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of Us (Timnas U-17)
Mystery / ThrillerSenior High School Garuda atau singkatnya SHS Garuda merupakan sekolah swasta yang terpandang di kotanya. SHS Garuda tidak menerima murid perempuan, khusus laki-laki. Karena kebanyakan dari mereka bukan asli kota tersebut atau bahkan luar negeri, ma...