(1).Past Life

235 17 0
                                    

Past life.

Hah... mendengar kata itu jika di bahasa indonesia-kan artinya adalah kehidupan masa lalu, Thorn yang sedang berada di taman melihat ke arah langit biru, di temani oleh suara-suara burung dan angin yang begitu memanjakan telinga.

Thorn memejamkan matanya seketika membawanya kepada memori masa lalu waktu ia pertama kali memasuki TAPOPS untuk pertama kalinya dan melihat mereka untuk pertama kalinya...

. . . . . .

"Hai semua, namaku... Daun Leaf, salam kenal..." kata Daun sambil melambaikan tangannya.

Daun tersenyum malu ketika ia mengetahui bahwa yang lainnya sibuk dengan urusan masing-masing, hal yang wajar, karena waktu itu mereka belum seakrab sekarang.

Namun setidaknya ada seseorang yang mau membalas sapaannya untuk pertama kalinya yaitu-

"Hai Daun, namaku Tanah, semoga kita bisa menjadi teman dan tim yang baik." Kata Tanah.

"Tanah ya... hm... maaf ya kalau aku bertanya secara tiba-tiba, kalau boleh tau... Tanah kenapa mau masuk TAPOPS?" Tanya Daun.

"Karena aku ingin membantu Power Sphera yang sering menjadi incaran para alien jahat sekaligus menjaga galaksi agar tidak hancur oleh tangan yang jahat." Kata Tanah membuat Daun merasa terharu mendengarnya apalagi nada suaranya Tanah yang membuat ia terlihat keren ketika mengatakannya.

"Whoa... Tanah terlihat keren ketika mengatakannya." Kata Daun dengan mata coklatnya yang bersinar-sinar.

"Oh... begitukah? Hehe... terima kasih, aku jadi... merasa malu." Kata Tanah.

"Kalau Daun?" Tanya Tanah.

"Aku?" Tanya Daun dengan bingungnya.

"Iya, alasan Daun masuk TAPOPS apa?" Tanya Tanah sekali lagi.

"Alasanku untuk... masuk... adalah...

"Anak kecil sepertimu tidak mungkin menjadi pahlawan, mengendalikan kekuatanmu saja masih sulit."

"Benar, yang ada kau hanya akan menjadi beban bagi orang lain, sebaiknya anak kecil sepertimu berhenti bermimpi bisa menjadi pahlawan yang bisa menyelamatkan galaksi ini."

"Di kira mudah melawan makhluk jahat yang bisa muncul kapan saja?"

...aku tidak bisa memberitaumu, maaf ya... Daun belum siap." Kata Daun sambil mengelengkan kepalanya.

"Oh... baiklah, jika sudah siap, silahkan beritaukan kepadaku." Kata Tanah sambil menepuk pundak kanan Daun.

. . . . . .

"TANAH PELINDUNG!" Kata Tanah dengan nada suara yang tinggi, membuat perisai yang terbuat dari tanah muncul dari tanah yang ia hentakan menggunakan kedua tangannya.

"Kau baik-baik saja, Daun?" Tanya Tanah  sambil melihat ke arah belakangnya.

"Iya aku baik-baik saja,terima kasih, Tanah." Kata Daun sambil tersenyum.

8 Days Of Duri [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang