🦋🦋🦋
Sejak hari itu, saat ia berada di taman lalu seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Asahi berubah menjadi pribadi yang sangat perhatian dan banyak bicara.
Tentu saja Ali sangat senang, rasanya luar biasa saat cintanya akhirnya terbalaskan setelah sekian lama.
Namun disatu sisi, Ali mulai merasa bahwa dirinya hanya dijadikan sebagai pelarian Asahi dari cinta pertamanya.
Apakah benar begitu?
Jika iya, lalu apakah Ali harus menyerah di sini?
Tapi bukankah mereka sudah berakhir? Mereka berdua hanyalah sepasang kekasih yang telah berlalu.
Bisakah Ali menjadi sedikit lebih egois lagi agar bisa memiliki Asahi?
Sepertinya Ali tidak bisa melepaskan Asahi begitu saja. Rasanya tidak masalah jika dia memang benar hanya dijadikan sebuah pelarian, asalkan dirinya tetap bisa bersama dengan pria idamannya itu.
Apakah dia tidak akan menyesal?
Atau justru inilah jalan terbaik agar Asahi bisa melupakan cinta pertamanya?
Ali terus meyakinkan dirinya dan berjanji akan membuat Asahi lebih bahagia saat bersamanya.
"Asahi?"
Suara Ali membuyarkan lamunan Asahi yang sedang fokus melihat interaksi ikan di dalam kolam air pancur yang ada di halaman rumahnya.
"Hm?"
"Ayo pacaran!"
Asahi yang baru saja akan menaburkan pakanan ikan ke dalam kolam, seketika terdiam mematung.
"Aku gak bisa ada dihubungan tanpa status gini terus sama kamu. Aku butuh kepastian, kamu bisa nolak kalo kamu gak mau."
Asahi masih terdiam. Bahkan masih tak berniat untuk membalikkan bahunya menatap Ali yang berada tepat di belakangnya.
"Maaf, kesannya aku kayak maksa banget ya? Lupain aja..." Ali pun beranjak dari tempatnya untuk kembali masuk ke rumah.
Sepertinya memang benar bahwa tak semudah itu meluluhkan hati pria idamannya.
Mau bagaimana pun, sudah jelas hanya Ali lah yang banyak menaruh harapan di sini.
Buktinya, Asahi bahkan tak mengadahkan ucapannya barusan.
Ali masuk dengan perasaan gusar terselubung dilubuk hatinya. Seperti ada penyesalan telah mengatakan omong kosong seperti yang baru saja dilakukannya.
"Abis ngobrol apa aja sama Asahi?" sapa neneknya saat melihat Ali yang baru saja masuk.
Sembari menyemproti tanaman kesayangannya, nenek Ali terlihat jauh lebih sehat dari sebelumnya.
Ali segera merekahkan senyuman lebar, "Ehm... seperti biasa. Asahi selalu sibuk sama project di kampusnya gitu. Robot--aktif?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG TIME | HAMADA ASAHI (TREASURE)
FanfictionWe are perfect together, but we just met at the wrong time.