Alora berangkat sedikit telat karena malam nya ia tidak henti-hentinya membaca novel yang kemarin ia baca, Alora selesaikan semalaman penuh. Jadilah ia telat masuk sekolah, dan pak satpam tidak memberikan sedikit kebaikan untuk nya agar bisa masuk.
"Duh Pak, sekali aja padahal saya telat, emang bapak sering liat saya telat? Engga kan??, ayoo dong pak, pleaseee!!!", Alora memohon kepada bapak satpam, harap-harap ada malaikat lewat dan pak satpam mau membuka pagar untuk nya
"Neng, udah telat. Bapak gak bisa tolong, map ya. Tunggu guru piket dateng ya, itu banyak yang telat kok, gak sendirian"
Alora pasrah, ia sudah memohon juga tidak ada hasil, jadilah ia menunggu guru piket datang, berharap tidak dihukum, semoga saja hanya diberi ceramah yang panjang.
"Nah loh, tumben telat?"
Alora kaget karena ada yang mencolek lengan nya, ia menengok siapa yang sudah memanggil dan mencolek, yang ia temukan adalah Gema dengan baju yang belum rapih, seperti sedang terburu-buru.
"Eh kak, iya nih telat"
"Baru liat Alora telat"
"Iya, kesiangan hehe..", Alora canggung dengan Gema, ia tidak berbicara lagi setelah kejadian dengan Nera beberapa hari yang lalu.
"Oke, gak masalah deh kalo telat, lumayan bisa ngobrol sama kamu"
Alora mecoba untuk berbaur dengan Gema, ia pikir selagi tidak menggangu boleh saja berteman.
"Lo-eh sorry Kamu kok gak kenal aku? Aduh sebenernya agak kaku nih ngomomg aku kamu", Gema salah tingkah karena dia grogi berbicara dengan Alora.
"Eh kak, kalo gak bisa aku-kamu gak masalah, santay aja lagi."
"Siap deh! Lo tuh beneran gak kenal gue ya, Ra? Kirain waktu kita ngobrol pertama kali, itu bohongan"
"Oh iya jujur aja ya kak, aku gak kenal kakak, kalo nama sih tau Cuma muka nya gapernah liat, yaa.. baru-baru"
"Oke deh, gak masalah."
Mereka berbincang tidak begitu lama, karena guru piket sudah terlihat dari kejauhan, guru piket ini meminta kepada pak satpam untuk membuka gerbang nya untuk anak-anak yang telat.
"Kalian Masuk! rapihkan baju nya! Udah telat ditambah berantakan, niat sekolah tidak kalian??!!"
Mereka masuk sambil menunduk melewati guru piket yang sedang berdiri di gerbang, Alora sudah mencium apa yang akan terjadi. Benar saja mereka diperintahkan untuk pergi ke lapangan.
"Kalian berdiri menghadap bendera sampai jam pertama habis, PAHAM??!!"
"Pahaaaam buuu..."
Mereka berdiri mengahadap bendera, Alora yang awalnya memilih berdiri ditengah tetapi tiba-tiba Gema menarik nya untuk ke pinggir agar tidak begitu terkena matahari.
"Disini aja Ra, di sini lumayan adem"
"Oke kak"
Gema berdiri disebelah Alora. Namun, banyak pasang mata yang melihat ke dekatan mereka berdua, Alora menjadi sangat tidak nyaman karena banyak orang yang secara terang-terangan memperhatikan nya.
Namun sebaliknya, Gema senang banyak pasang mata yang melihat mereka, makin hari makin banyak orang yang mengetahui bahwa Gema sedang tertarik dengan adik kelas nya, tetapi siapa adik kelas itu belum banyak yang tahu. Hari ini tanpa memberitakan, mereka sudah tahu kalau Alora lah yang menjadi target Gema saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 You
RomansaAlora bertemu dengan seseorang yang tak dikenal nya, ia tidak mengetahui dimana lelaki itu tinggal, ia mencintai nya tapi ada sesuatu yang menjadi tembok tebal dan membentang yang membuat mereka mengalami kesulita.