16 ◆ (unexpected)

2K 144 9
                                    

"sayangggg, gawat!!!!!"

Jeno berlari tergopoh-gopoh kearah jisung yang nampak santai memakan camilan sembari menonton tv.

"kenapa Hyung?" jisung menatap Jeno

"gawat! gawat! gawat!" Jeno tampak cemas

"calm down Hyung, duduk dulu"

jisung menarik jeno agar duduk disebelahnya, mengusap lembut punggung tangan Jeno agar kekasihnya bisa lebih tenang

"bicara pelan-pelan Hyung, ada apa?"

"sayang gawat! aku baru saja nge cek grup kita, dan ternyata. BESOK KITA ADA LATIHAN DADAKAN!!!!!! "

"hah besok? bukannya latihan pertama dihari Senin?"

"NAH ITU DIA! TIBA-TIBA LATIHAN DIMULAI BESOK!"

"Hyung tenanglah, bukan masalah besar. jangan teriak aku masih bisa mendengar dengan baik" jisung menggerutu sambil mengusap telinganya pelan

"APANYA YANG BUKAN MASALAH!! INI MASALAH BESAR SAYANG!!!"

"kenapa?"

"sayang maaf, bagaimana jika masih sakit?" Jeno menunduk lesu, merasa bersalah

"aishh Hyung, itu sudah 3 hari yang lalu. kemaren saja sudah lebih baik, jangan terlalu khawatir aku sangat tidak papa sekarang"

Jisung mendekat untuk memeluk, kemudian menyenderkan kepalanya di pundak sang kekasih

"tapi...."

"jangan khawatir hyung. sungguh, bahkan aku bisa ngedance sekarang juga"

"lehermu?"

"ASTAGA!! AKU LUPA TENTANG ITU!!!"

Jisung langsung menegakkan kepala, karena jujur dia tidak terpikirkan sama sekali. meskipun sudah 3 hari lalu tapi bekasnya tetap ada, dan tentu itu tidak cepat memudar. ada 3 bekas dileher, dan warnanya sungguh sangat pekat. awalnya jisung pikir Jeno memberi banyak bekas hanya dibagian dada, tapi saat mandi betapa terkejutnya melihat 3 bekas tidak senonoh itu dileher mulusnya, apalagi salah satunya berwarna sangat pekat dan mencolok di tempatnya yang sangat tidak strategis yaitu di jakun jisung. bagaimana ini, bekasnya juga tidak akan menghilang dengan cepat. apa setiap hari jisung harus memakai turtle neck? lantas bagaimana tanggapan yang lain jika jisung selalu menutup lehernya?

Jisung yang berdiam diri dengan tatapan kosong membuat Jeno merasa bersalah

"sayang maaf"

seakan tersadar, jisung langsung menoleh kearah Jeno

"Hyung bagaimana ini? aku harus membeli baju sekarang karena aku hanya punya 2 stel sweater turtleneck yang tebal, pasti akan terasa panas nanti"

"maaf" Jeno menunduk dalam

jisung menoleh dan melihat sorot sedih di mata Jeno. lantas dia langsung mendudukkan dirinya diatas pangkuan. kemudian memeluk sang kekasih dengan sangat erat

"jangan minta maaf lagi, cukup nanti sebelum latihan bantu aku menutupnya dan aku akan memakai pakaian yang menutup leher. tidak papa Hyung, aku hanya sedikit panik. semua akan baik-baik saja"

jeno membalas pelukan jisung, membawa wajahnya pada perpotongan leher sang kekasih. menghirup aroma alami dari tubuh sang kekasih yang begitu menenangkan.

"aku punya cukup banyak kaos yang menutup leher. jangan memakai punyamu, pasti kepanasan karena bahannya tebal"

"asikkkkk jisung pake baju Jeno Hyung" jisung nampak kegirangan dengan alasan memakai baju Jeno yang tentu saja membuat Jeno terheran

Preety Personality (Nosung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang