Part 23

18.6K 468 3
                                    

Hari ini adalah hari dimana Salma dan Rony harus pulang ke Jakarta. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam lewat, akhirnya mereka sampai Jakarta dengan selamat. Rony sama sekali tidak melepas tangan Salma sejak naik ke pesawat hingga saat ini mereka sedang menunggu jemputan dari Paul.

Saat ini mereka di jemput oleh kedua keluarga mereka, yang sangat bahagia karena Salma dan Rony sudah menerima pernikahan karena perjodohan itu. Hingga mereka pun memutuskan untuk merencanakan honeymoon sendiri.

"Rame bener yang jemput Ca, berasa pulang umroh nih kita" Bisik Rony

"Haha iya Ka, kenapa jadi agak malu gitu ya" Lirih Salma

Mereka pun pulang bersama, kedua keluarga itu merencanakan makan siang bersama untuk menyambut kedatangan kedua Pasutri muda sekaligus merayakan ulang tahun Rony. Paul juga tak sungkan untuk mengajak sang kekasih turut serta dalam makan siang kedua keluarganya.

"Woy brodie gue ulang tahun nih bos, selamat ulang tahun Ron, semoga lu bisa tahan dan sabar ngadepin adik gue seumur hidup lu yakk haha" Ucap Paul

"Thankyou bang, berkat lu juga kemarin surprise buat gue dari Caca bisa sukses" Balas Rony

"Happy Birthday ya Ron, semoga lu bisa terus jagain Caca. Jangan pernah selingkuhin sahabat gue, jangan bikin nangis sahabat gue dan satu lagi jangan lupa bikinin ponakan gue selusin" Ucap Nabila

Semua yang mendengar penuturan Nabila pun tertawa.

"Gila lu ya Nab, doa yang awal-awal sih baik. Kenapa akhirnya minta ponakan selusin? Lu kira gue pabrik pencetak anak apa ya?" Ucap Salma Shock

"Hehe siap laksanakan pokoknya Nab, apalagi doa yang terakhir. Doain terus ya, ini gue lagi gencar-gencarnya usaha nih" Ucap Rony dengan senyuman lebarnya

"Jangan sering-sering Ron, kasian anak ayah hahaha" Goda Ayah Salma

"Nah Yah, kasian si adek. Keknya di gas terus sama si Rony hahaha" Balas Paul

"Ini kenapa kalian jadi bahas itu sih, Caca malu tau!! Ada Nabila juga, dia masih dibawah umur" Omel Salma

"Eh, kenapa jadi gue Ca? Lanjut aja ngobrolnya Om, saya mah gapapa hehe" Ucap Nabila sungkan

"Aska gak bikin kamu sedih atau nangis kan Ca? Kalo bikin kamu nangis bilang ke Papa ya sayang" Ucap Papa Rony

"Siap Pap- "

"Udah di buat nangis tiap malem tuh Pa sama si Rony hahahaha" Ucap Paul memotong Salma

Paul juga memanggil orang tua Rony dengan sebutan Papa dan Mama.

"Kalo itu sih beda konteks Paul, kalo itu mah Papa gak bakal marahin Aska. Demi terciptanya cucu pertama dua keluarga ini hahaha, ya gak Ka?" Ucap Papa Rony

"Siap Bos, sesuai perintah. Aska akan lebih rajin untuk berusaha. Yakan Ca, ini perintah loh" Goda Rony memainkan matanya pada Salma

"Gue colok juga ya mata lu Ka. Main aja sendiri sana lu" Balas Salma sinis

"Tuh bund, Caca tuh kasar tau sama Aska" Adu Rony pada bunda Caca

"Caca!! Bunda udah berapa kali bilang sama kamu, Rony itu sekarang suami kamu. Kamu harus bisa bedain, Rony bukan cuma sahabat kamu sekarang tapi dia Imam kamu. Harus hormatin dia Ca, gabole ngelawan, nurut sama dia dan yang pasti harus sopan sama dia. Ayo dong nak, nurut ya sama bunda, gabole kasar-kasar gitu sama Rony" Omel Bunda Salma

"Huftt dasar tukang ngadu lu" Ucap Salma sembari melirik Rony sinis

"Ca!!" Bentak Bunda Salma

"Issh iya iya bunda sayang, maafin Caca ya bund udah gak nurut sama bunda" Balas Salma senyuman manisnya

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang