XL •Mimpi itu tak lagi tentang kebahagiaan•

4.6K 239 31
                                    

• Playing song : Baek Z Young - Wave of dream •

"Nyatanya sendiri senyaman itu. Tapi, kesepian adalah hal yang sebenarnya tak ingin aku rasakan."

Regi Sabiru

—Preview bab sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


—Preview bab sebelumnya

      “Abang akan selalu di sisi kamu mulai sekarang, Dek.”

     “Abang akan lindungi kamu.”

     “Bang, aku cuma minta sekali ini setelah bertahun-tahun ... temenin Regi tidur, Bang.”

     “Habis ini Regi janji, ini yang pertama dan terakhir.”

     “Selamanya Abang akan temenin kamu.”

🎀

      Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Akan tetapi saat Alan terbangun dari tidurnya dan menuruni tangga—hendak memasakkan sarapan untuk adiknya, secarik kertas dengan tulisan tangan ia temukan di atas meja.

     Dan rencana Alan untuk memasak pupus sudah, adiknya telah pergi tanpa membangunkannya terlebih dahulu. Dan saat membaca kembali pesan itu, seketika mata Alan terasa basah.

     Ia bahkan lupa kapan terakhir kali dirinya menjenguk sang Ibu.

     Penyesalan itu semakin Alan rasakan. Betapa ia benar-benar seperti seorang pecundang yang tak tahu diri. Ia memiliki keluarga yang utuh, ia memiliki orang-orang terkasih.

     Dan kini Alan semakin sadar jika dirinya sudah terlewat batas. Dulu ia berpikir jika dunia begitu tidak adil baginya. Akan tetapi bagaimana jika itu terjadi pada adiknya yang selama ini menanggung semuanya sendiri?

     Rasa sesak yang kini bersemayam di dadanya tak sebanding dengan rasa sakit yang adiknya rasakan. Alan menunduk, jari-jari tangannya meremat tepi meja.

Another Pain (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang