03. Kantin

219 20 5
                                    

"Reya!" teriak seorang gadis.

Reya pun berbalik badan dan melihat seorang gadis yang sudah menjadi temannya sejak sekolah menengah pertama, Kalyani Tiara Putri-Tiara.

"Gak usah lari-larian, Tiara!" peringat Reya khawatir, mengingat temannya itu memiliki riwayat asma. Tiara hanya nyengir saja.

"Lagian lo congek banget."

"Gue panggil-panggil dari tadi ga menyahut," sambung Tiara kesal. Ya, Tiara sudah sejak tadi memanggil Reya. Tetapi, karena Reya tadi sedang melamun, membuat dia tidak mendengar teriakan Tiara.

"Maaf, Tiara. Gue lagi mikirin sesuatu tadi," ucap Reya sambil tersenyum.

"Lo lagi mikirin apa?" tanya Tiara kepo, dan Reya yang mendengar itu pun tersenyum jahil.

"Gue mikir, kenapa bisa gue punya temen kayak lo?" ejek Reya. Tiara mendengus kesal.

"Bangke," umpat Tiara, membuat Reya tertawa terbahak-bahak. Menjahili temannya ini sungguh menyenangkan.

Setelah itu, datang lagi dua gadis yang juga teman mereka.

"Seru banget kayaknya," ujar gadis bernama Febriana Arabella Fernanda-Febi, sedangkan gadis yang lain mengangguk membenarkan.

"Hooh, sampai gak nyadar kita ada," timpal gadis disamping Febi, Karina Rosalind Harrison-Karin

"Ya maaf, gue lagi asik jahilin ni anak satu," ujar Reya. Tiara pun memutar bola matanya malas.

Tiara segera berjalan menuju kelas mereka dengan perasaan jengkel. Reya yang melihat itu langsung menyusul Tiara.

"TIARA, TUNGGU GUE!" teriak Reya.

"Yah, ditinggal lagi," desah Febi dan Karin bersama, lalu mereka saling tatap kemudian tertawa. Mereka berdua segera berlari untuk menyusul Reya dan Tiara sambil tertawa.
                           

                              ...........

Kring Kring

Istirahat sudah tiba, mereka sedang di kantin untuk mengisi perut yang sudah berteriak meminta diisi. Saat Reya ingin memesan mi ayam kesukaannya, dia tak sengaja melihat ketiga kakaknya sedang asik bercanda tanpa dirinya.

"Lo lagi liat apa?" tanya Karin, Reya pun langsung mengalihkan pandangan.

"Gak ada kok," bohong Reya. Karin hanya mengangguk sebagai tanda bahwa dia mempercayai ucapan Reya.

Setelah selesai membeli makanan, Reya segera menuju ke satu meja kantin yang sudah diisi oleh teman-temannya. Ia bergabung dengan mereka sambil meletakkan mi ayam kesukaannya di depannya.

"re," panggil Febi. Sang empu hanya berdehem sebagai jawaban karena saat ini dia sibuk dengan mi ayamnya.

"Lo kenal cowok itu?" tanya Febi sambil menunjuk ke arah pojok. Di sana terlihat seorang pemuda yang menatap ke arah mereka dengan lekat.

Mendengar pertanyaan Febi, Reya menoleh ke arah yang ditunjuknya. Saat mata mereka tak sengaja bersilangan untuk beberapa detik, Reya dengan cepat memutuskan kontak mata tersebut.

"Gak kenal," jawab Reya, lalu kembali memakan mi ayamnya.

Sementara itu, di pojok kantin.

Seorang pemuda terus menatap ke arah gadis yang sedang menikmati mi ayamnya. Pemuda itu adalah Alvaro Fernando Alejandro, yang akrab dipanggil Al. Dia lah orang yang dimaksud Febi.

"Lo ngapain ngeliatin adek Zidan terus?" tanya Pemuda yang sedari tadi melihat gerak-gerik Al. Arthur William Hayes-Arthur

"Gue gak ngeliatin dia kok," sanggah Al dengan gugup.

 GORDIAN KNOT (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang