Episode 1

17 2 0
                                    

pria asing

Pukul sebelas malam...

Segerombolan air yang berasal dari langit, mengepung kawasan padat penduduk tersebut.

Love!

Desiran angin serta menggelegarnya sambaran petir, membuat seorang gadis bernama Kinara Larasati itu tertahan.

la berdiri di depan kedai kopi yang sudah hampir tertutup seluruhnya. Hanya tersi pintu masuk saja.

Menghela nafas, setiap kali matanya menilik kearah jam tangan. Lalu kembali memandangi hujan yang terus jatuh dengan derasnya, tanpa tahu kapan akan mereda.

Hujan seperti ini mungkin akan awet pikirnya.

Membuatnya ragu untuk pulang sembari membawa payung, menerjang hujan. Walaupun tempat tinggalnya hanya masuk sedikit ke dalam gang, tidak jauh. Tapi kilatan petir terus menyambar-nyambar, membuatnya takut.

Namun, menunggu hujan reda mau sampai kapan? Sudah lewat satu jam, intensitas malah semakin besar, awet pula. Tidak mungkin',kan? Jika harus menginap di warung nya.

Warung itu sangat sempit,juga tidak ada alas tidur.lebih lebih soal keamanan. Siapa yang menjamin,dia akan tidur dengan tenang? Sementara pintu warung hanya bisa di gembok dari luar.jika ada pria jahat yang memaksa masuk,akan celaka hidupnya.

Lebih-lebih di sekeliling, yang hanya di isi warung-warung berjajar, sudah sepi. Mereka sudah pulang dari jam sembilan tadi. Ketika awan masih pekat-pekatnya menahan air didalamnya. Sementara pada saat itu, pelanggannya sedang banyak-banyaknya. Membuat Kinara menunda sejenak kepulangannya. Memang, Kinar biasa pulang malam. Sebab warung kopi buka setiap jam sebelas siang hingga pukul sepuluh malam. Warung yang tidak hanya menjual pon NO Namun menjual mie instan yang sudah matang juga.

Membuat warung itu sangat di gemari penikmatnya dan dijadikan tempat tongkrongan asik, bagi para pekerja proyek yang tidak jauh dari sana. Meskipun begitu, Kinara bukanlah termasuk wanita genit yang bersedia untuk di lecehkar la tetap memegang teguh wejangan sang ayah, tentang pentingnya menjaga kehormatan. Seperti jika ada pria-pria nakal yang menggoda, ia tetap akan melawan mereka. lemen, Kinara bukan termaksud gadis yang yang mudah di goda.  Duaaaarr...
Suara ban meletus membuat, Kinara terkejut bukan kepalang. Nampak sebuah mobil yang sedikit Oleng mengarah ke arahnya ckiiiiiiiiiiiiiiiiittttt.
Dan berhenti dengan sempurna di depan, tepat di sebrang warungnya. Kinara mengelus dada, jantungnya masih berdebar akibat terkejut. Yang di dalam mobil itu, baik-baik saja, 'kan? Kinara masih fokus mengamati sebuah mobil berjenis Avanza.  Braaaaakkk... Seorang pria keluar dengan membanting pintu lalu berjalan mendekati ban belakang mobil yang ia gunakan.melihat sejenak lalu  memegang pinggang.

Pria bertubuh tinggi,dengan kemeja berwarna hitam itu terlihat kesel.

"Sial.... dasar ivan.bisa-bisa nya dia mengganti mobilku dengan mobil bobrok seperti ini", mengumpat kesel,
Sembari menendang ban mobilnya sekali.

Tapi bukan salahnya juga sih,aku yang memaksa pergi sendiri tanpa tahu kalau mobil itu rupanya ada masalah.masih untung ada mobil pengganti.tapi aku malah menemukan masalah selanjutnya.

Seketika pria itu menoleh kebelakang ,setelah merasakan ada seseorang yang tengah memayungi nya.
"Maaf, anda baik baik saja kan;?perlu bantuan?"tanya Kinara ramah.pria itu
Tertegun sejenak mengamati wanita yang terlihat  sederhana  namun sangat cantik.
"Mass?" Panggilnya lagi,karena menyadari  pria itu melamun.
"Ahh.... Iya.ban mobil saya,meletus",jawabnya.

Kinara tersenyum,dan dari senyuman
Seolah membuat pria itu tersihir.

"Apa anda bawa ban,lain?"tanya kinara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

suamiku ternyata seorang Presdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang