28. Alley Oop

1.2K 137 13
                                    

⚠️

Terdapat adegan kekerasan.










Hari ini keluarga kecilnya mengunjungi makam Haneul dan Chaeyeon. Sepanjang waktu berziarah, hanya di isi celohetan Sion yang mengisahkan kegiatannya di rumah. Sion bercerita seakan kakak dan bibinya berada di sampingnya. Chaeyoung hanya tersenyum bahagia melihat anak sulungnya yang ceria itu. Dia menautkan jemarinya dengan jemari Jaehyun yang menggendong Jio. Pria itu tak henti-hentinya mengecupi pipi bulat milik anak bungsunya.

"Selamat tinggal Bibi Chaeyeon dan Kak Haneul. Nanti Sion akan sering kesini bersama Jio."

Sion berlalu pergi, berjalan mendahului kedua orang tuanya. Seakan menjadi penunjuk jalan. Bocah kecil itu berjalan sembari bersenandung bahagia. Bocah yang genap berusia 4 tahun itu terus bersenandung riang hingga sampai di depan pemakaman. Terus mengapit tangan ibunya, karena menunggu Jaehyun yang sedang mengambil mobil di tempat parkir.

Chaeyoung mengernyit heran, karena Jaehyun tidak jua menampakkan diri. Apa terjadi sesuatu, dengan mobilnya? Tidak ingin berburuk sangka, Chaeyoung mengetikkan pesan kepada Jaehyun.

"Nyonya Chaeyoung?"

Chaeyoung mengangkat pandangannya, menatap pria paruh baya yang memanggil namanya.

"Tuan Jaehyun menyuruh Anda untuk berjalan ke depan. Karena mobilnya sedang bermasalah. Mari, saya akan mengantarkan Anda."

Chaeyoung hanya menurut tanpa menaruh rasa curiga kepada pria paruh baya itu. Menggendong Sion agar perjalanannya lebih cepat. Setelah sampai, Chaeyoung melihat kesana kemari, tidak mendapati adanya Jaehyun di sana. Chaeyoung menoleh hendak memanggil pria paruh baya tadi. Namun dia di kejutkan dengan kain yang menutup mulut dan hidungnya. Kesadarannya perlahan menghilang. Teriakan Sion adalah hal terakhir yang mampu dia rekam sebelum kesadarannya sepenuhnya hilang.

***

Jaehyun rasanya ingin mengumpat, karena ada yang sengaja membuat ban mobilnya bocor. Tak hanya itu, terdapat bekas lemparan batu pada kaca mobilnya. Dan tulisan 'LOSER' pada bagian depan mobil itu. Dirinya ingin memprotes kepada petugas pemakaman. Namun petugas itu hanya mengatakan dia tidak tahu apa-apa, dengan muka yang ketakutan. Rasanya Jaehyun membuang-buang waktu saja. Jaehyun menghubungi anak buahnya untuk membawa mobilnya pulang, lalu menghubungi supir untuk menjemputnya. Di saat dirinya menuju tempat Chaeyoung dan Sion menunggunya. Jaehyun tidak mendapati keberadaan mereka berdua. Dirinya berlari sambil menggendong putra kecilnya.

Oh tidak!

Jaehyun mengutuki dirinya sendiri, seharusnya dia membawa pengawalan ketat saat kemari. Namun dirinya lengah karena merasa membutuhkan privasi di pemakaman. Pesan terakhir Chaeyoung adalah menanyakan dimana Jaehyun berada. Sekarang nomor Chaeyoung sudah tidak bisa di hubungi lagi.

Jaehyun jelas tahu siapa pelaku di balik semua ini. Bodoh sekali dia membiarkan Doha berkeliaran bebas. Sehingga menjalankan rencana busuknya untuk membawa Chaeyoung pergi. Buru-buru dia menghubungi semua anak buahnya untuk menyisir lokasi terdekat. Menghubungi polisi dan Wooseok untuk meminta bantuan dalam melacak Doha serta Yena.

Jaehyun harus segera pergi dari sini. Dia harus membawa Jio untuk di jaga oleh orang tuanya. Jaehyun tidak boleh panik, jika tidak, maka dia tidak akan bisa berpikir jernih.

***

Chaeyoung terbangun dengan kepala yang terasa pening dan berat. Entah sudah berapa lama dia tertidur. Kini ia dengan jelas mendengar teriakan Sion-ASTAGA DIMANA ANAKNYA SEKARANG!

Out of Time [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang