Fallen • Grey

2K 159 7
                                    

Hola! RenzoDayana UPDATE!
Komen yang rame, donk.


•••••

( Warning 21+ )

Dayana mempercepat langkah. Melewati kerumunan ramai yang menyesakkan pikiran. Ia tak lagi kuat, seluruh kepalsuan yang ia jalani terasa menyakitkan. Terutama, saat ia terpaksa tertawa dengan mata berlinang di hadapan Treena. Rasa bahagia yang ia ucapkan berkali-kali, kian menyiksa. Menusuk perutnya bagai belati beracun.

“Aku butuh minuman. Aku ingin minum. Setidaknya, jika dia menyentuhku, aku tak ingat apapun,” ucap Dayana. Membuka sebuah pintu lemari kayu yang besar, dan menarik sebotol Vodka.

“Ayolah, Dayana. Hidup mu sudah menderita. Jadi, lewati saja malam ini dengan santai.” Dayana mengulum bibir. Menggigit botol Vodka hingga benda itu terbuka.

Bagai balada dahaga yang menyerang seluruh kerongkongan. Dayana menelan minuman itu dengan sengaja. Ia ingin sekarat, sedini mungkin. Karena begitu yakin, bahwa Renzo tak akan melepaskannya malam ini.

“Tuhan tolonglah! Buat aku benar-benar mabuk, hingga tak mengenal siapa suamiku sekarang,” ucap Dayana. Menenggak tanpa ragu,  menelan tegukan demi tegukan yang membuat kerongkongan nya terasa panas.

“Dayana. Kau ingin mati konyol? Hah?” sigap, Renzo mendekat. Menarik sisa minuman dari tangan wanita itu.

Entah sejak kapan Renzo memperhatikan. Namun, ia sadar, bahwa Dayana menderita bersamanya.

Memalukan. Ini memalukan. Dia bahkan tertawa lebar saat bersama pria itu. Namun padaku.....” Renzo membatin. Menggengam botol dengan keras. Demi Tuhan, jiwanya tengah bergejolak. Berdebar-debar tak biasa seperti kemarin.

Dayana bangkit. Menyeka mulutnya dari sisa Vodka. Pusing menjalar, dan ia tahu, bahwa minuman sialan itu mulai menyerang darahnya. Lalu melumpuhkan saraf beserta pikiran.

“Ayo, kita harus segera selesaikan malam ini. Aku tidak tahan,” ucap Dayana. Nyaris menangis. Ia menggigit bibir. Menatap Renzo bagai musuh.

“Apa yang kau katakan? Aku tidak ingin....”

Dayana membanting tubuhnya keras-keras. Menghantam tubuh Renzo yang hampir terhempas ke lantai. Pria itu melebarkan mata. Merasakan lembut bibir Dayana menyentuh mulutnya.

“Kau memakai narkoba di hari pernikahan kita?” Tanya Renzo. Menyesap pinggir bibir wanita itu dengan girang.

“Jangan pikirkan apapun. Kau bisa memiliki apapun yang kau inginkan malam ini. Lakukan. Lakukan sesukamu!” Dayana beranjak. Bergerak sempoyongan mendekati tangga menuju kamar.

“Sial!” Renzo mengumpat. Mengacak-acak rambutnya yang lebat. Lantas, bergegas mendekati Dayana.

“Renzo.” Dayana menyergah. Menghadapi Renzo yang kini menggendongnya bagai kubus berisi kapas. Ringan dan lemah.

“Diamlah. Kau bilang aku bisa memiliki apapun yang aku inginkan, 'kan?” Tanya Renzo. Melebarkan pandangan.

Dayana menunduk. Meremas-remas kerah kemeja pakaian Renzo. Ia memejamkan mata, meski ingatannya masih berputar-putar di antara ciuman yang dihadirkan Renzo.

Meski ragu, Dayana membalas. Memberi rasa yang sama pada Renzo. Dayana mungkin lebih dulu mabuk, entah akibat kokain yang sempat dihirup nya, atau Vodka sialan itu.

Renzo bergegas. Menarik sedikit demi sedikit resleting belakang milik Dayana. Ingin sekali ia mengumpat, di tengah prahara gairah yang mulai meledak-ledak.

Fallen ( Short Story Renzo & Dayana) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang