Aurora bangun dari tidur nyenyaknya saat sinar matahari yang masuk lewat jendela kamar mulai menerpa wajahnya. Saat matanya sudah benar-benar terbuka, Aurora menemukan Kezie yang masih terlelap di sampingnya. Aurora melihat jam sudah menunjukan pukul sembilan.
Baru saja Aurora akan beranjak ke kamar mandi, ponselnya berbunyi. Itu Jessica menelpon untuk memberi tahu bahwa ia sudah memesan ruang privat untuk sarapan yang terlambat ini.
"Zie."
Melihat Kezie sama sekali tidak bergerak membuat Aurora kembali naik ke atas kasur dan mengguncang pelan lengan Kezie.
"Beib... bangun," ujar Aurora yang kali ini mengguncang tubuh Kezie lebih keras.
"Nggh."
"Kak Jessi udah nungguin kita buat sarapan," ujar Aurora mulai kesal saat Kezie malah menarik selimut hingga ke atas kepalanya.
"Makanya jangan kebablasan semalem. Ngapain aja lo sama Josh. Cipokan di pinggir pantai?"
Bukk
Kezie dengan cepat membuka selimutnya dan melempar bantal hingga mengenai wajah Aurora.
"Bacot lo!"
"Berhasil," ujar Aurora saat Kezie sudah duduk dan membuka mata sepenuhnya.
"Gue mandi duluan, jangan tidur lagi."
Kezie berdecak kesal melihat punggung Aurora menjauh. Wajahnya memerah mengingat kebersamaannya bersama Joshep semalam, namun tidak seperti apa yang di tuduhkan Aurora. Kezie memilih untuk merapikan tempat tidur lalu membuka jendela.
Setelah dua puluh menit, Aurora selesai mandi. Tanpa banyak bicara Kezie segera masuk ke kamar mandi. Aurora mulai membuka ponselnya yang di penuhi dengan kehebohan tentang fotonya bersama Billy dan Gio.
"Yah, abis baterai."
Aurora mencoba mencari charger ponselnya dan setelah itu baru ingat kalau ia tinggalkan di mobil Billy. Aurora pun pergi menemui Billy tanpa mengabari Kezie terlebih dahulu. Ia pikir hanya pergi sebentar, mungkin sebelum Kezie selesai mandi ia sudah kembali.
"Sayang," ujar Aurora keras lalu kembali memelankan volume suaranya saat Billy membuka pintu dengan ponsel di telinganya dan sebuah tab di tangan yang satu lagi.
"Kenapa?" Tanya Billy tanpa suara.
"Pinjem kunci mobil dong. Charger aku ketinggalan di mobil kamu," ujar Aurora sambil berjalan masuk diikuti Billy di belakangnya.
"Pakai charger aku aja."
"Gapapa, aku ambil aja. Sekalian ambil lip tint aku juga ketinggalan kayaknya," ujar Aurora sambil menyengir membuat Billy sedikit menjauhkan ponselnya lalu mengecup singkat bibir gadis itu.
"Mana?" Tanya Aurora lagi.
"Itu di atas meja."
"Aku anterin, ya?" Tanya Billy, namun Aurora yang melihat kekasihnya tampak sibuk itu menggeleng pelan lalu memberi kecupan di pipi kanan Billy tanpa suara.
"Aku pergi bentar ya, Sayang."
Billy mengangguk lalu mengantar Aurora sampai di depan pintu. Meski kekasihnya sudah berjalan menjauh, Billy tetap saja memperhatikan dari depan pintu.
"Ara mana, Kak?" Tanya Kezie membuat Billy menoleh. Pria itu menunjuk punggung Aurora yang tampak sudah mulai menjauh.
"Kemana?" Tanya Kezie karena Aurora berjalan berlawanan arah dengan restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jadian Yuk!
Teen FictionNamanya Aurora, Aurora Esther. Gadis 18 th yang suka sama Om sahabatnya yang keren abis.. Billy Wesphal. Siapa yang bisa menolak pesona pria tampan itu? Tidak satupun, termasuk Aurora. Aurora melupakan satu hal bahwa, ia juga tampak sempurna di mata...