"Sejak awal kita memang tidak setara."
Jane berusaha mengalihkan perhatiannya setelah apa yang Andrew katakan padanya. Perginya Andrew jadi awal mula kebingungannya. Laki-laki itu tidak menunjukkan ketertarikan padanya. Hanya terjadi pada saat keduanya ada di ranjang.
Artinya, itu bukanlah alasan kuat jika Andrew tertarik padanya.
Wajar jika sikapnya yang berubah memunculkan keraguan jane. Ia berubah drastis setelah Jane bicara soal Christ. Padahal sebelumnya, Jane dan Andrew masih bercinta di atas sofanya. Bukan perkataan kasar itu yang ia dengar sebelumnya. Bukan pula sikap dinginnya yang ia tunjukkan sebelum ia menghilang.
Di tengah kebingungan ini, Jane hanya berharap ia bisa melupakan semua masalahnya dengan Andrew. Tak peduli apa yang ia ingin lakukan. Saat ini, Jane hanya ingin menenangkan dirinya.
Situasi malam minggu di Flywings sudah pasti disesaki oleh banyak orang. Beruntungnya, Kassa sempat reservasi tempat saat siang tadi. Berkatnya, kita mendapat sebuah meja di salah satu sudut ruangan. Jauh di depan sana, dapat Jane lihat banyak orang yang berkumpul untuk berdansa di menikmati musik.
Jane berangkat bersama Jill dan Kassa. Naina bilang jika ia akan berangkat agak telat. Seperti biasa, ia terus bekerja sepanjang tahun seakan uangnya habis untuk membayarkan keedit. Jane pikir Naina akan benar-benar terlambat seperti katanya. Namun, ketika Jane sampai, Naina ternyata sudah menunggu di parkiran. Seperti hari-hari lainnya, ia datang dengan sebuah topi untuk menutupi wajahnya.
"Sepertinya sedang ada acara khusus," Kassa bersuara sembari mengamati situasi. "Aku tadi melihat Aldo dan Vania, memasuki club ini."
Kita semua tentu mengenal Aldo Drawn dan Avania Hans. Keduanya merupakan aktor dan aktris papan atas yang cukup dekat dengan Naina dan Jill. Aldo pernah bertemu Naina ketika pemotretan sebuah majalah. Sementara Avania merupakan salah satu idol yang satu generasi dengan Jill.
"Kudengar, mereka menyelenggarakan Goodbye Party di Flywings. Acaranya sangat tertutup dan cukup rahasia." Ujar Naina, suaranya sedikit mengeras meski tetap tenggelam di tengah riuhnya pesta.
"Untuk drama yang mana?" tanyaku kemudian.
"Welcome To My Home." Ujar Naina.
"Wait!!" Jill heboh mendengar judul drama yang dimainkan oleh Aldo dan Vania. "Berarti West akan datang?"
"Sudah pasti semua kehebohannya karena West Wilton." Kassa menimpali hingga Jane dan Naina tertawa.
"Btw, Aku, Jill dan Sean berencana mengajak kalian menginap di Villa Mama dan Papa. Kami memiliki sebuah vila di pinggir Pantai dengan kolam renang." Kassa bicara agak keras sebelum meneguk minumannya.
"Jadi kita sudah mengundang Noah, West, Andrew, dan kalian." Jill menyahuti Kassa. "Kalian pasti tahu kalau aku, Sean dan Kassa akan berulang tahun di bulan depan. Artinya, liburan ini sebagai acara ulang tahun kita."
"Benar sekali, kalian tentu tahu kalau aku kurang nyaman bertemu teman-teman Sean, terutama Noah Johnson. Begitu pula dengan Sean, yang mungkin lebih memilih bekerja dibandingkan pergi liburan. Namun, ide gila ini direalisasikan karena Jill merengek ke Mama dan meminta Sean untuk mengabulkannya."
Kassa tak henti-hentinya mengolok Jill yang merupakan kakaknya. Jill lahir lebih dulu dibandingkan Kassa. Namun, semua orang setuju jika Kassa lebih cocok menjadi Kakak Jill, dibandingkan menjadi adiknya.
"Support aku untuk menjadi kekasih West di tahun 2024." Jane tertawa mendengar Jill yang pantang menyerah usai semua penolakan West padanya. "Tetapi, beberapa hari terakhir, aku berpikir jika aku bisa melakukan sesuatu untuk menjadi pacar West."
KAMU SEDANG MEMBACA
Games With Love
ChickLitAndrew penasaran dengan Jeanne Clark-teman adiknya. Ia pikir rasa penasaran itu akan usai ketika ia memutuskan mengenalnya lebih dekat. Tetapi, ternyata tidak sesederhana yang ia pikirkan. Games With Love | The Alexandria #1