7.

1.7K 240 68
                                    

Beberapa hari kemudian, Di sekolah, Xiao Zhan, Yuu, Joe dan teman lainnya menikmati makan siang di kantin.

"Hei, jangan lupa datang ke pesta ulang tahunku ya." Yuu dengan gembira membagikan undangan kepada teman-temannya.

"Wih, Zhanzhan juga datang, kan?" Tanya Joe.

"Iya." Jawab Zhan.

"Bagus! Aku juga akan datang!" Timpal yang lainnya.

"Hei, lagi bahas apa?" Yubin dan Yibo baru saja datang.

Xiao Zhan mendongak menatap Yibo dan tersenyum.

Tanpa di suruh, pria Wang itu langsung duduk di bangku kosong di samping Xiao Zhan.

"Pas sekali kalian datang. Ini undangan untuk pesta ulang tahunku. Datang ya!" Seru Yuu dengan nada yang terdengar memaksa.

"Kamu juga pergi?" Tanya Yibo pada Zhan dengan bisikan kecil.
 
"Iya. Yuu memaksa." Jawab Zhan dengan nada yang terdengar manja.

"Hei, bisik-bisik apa kalian? Apa kalian dekat?" Tanya Joe yang melihat Zhan dan Yibo berbicara dengan bisikkan kecil.

"Ah, ya, kami sering belajar bersama di perpustakaan. Jadi kami berteman sekarang." Jelas Zhan.

"Hah? Yibo, benarkah?" Tanya Yubin dengan ekspresi tak percaya.

"Ya." Jawab Yibo singkat.

"Ya sudah. Karena kita semua sudah berteman. Kalian semua harus datang ke pesta ulang tahunku tanpa terkecuali!" Tekan Yuu.

"Baiklah!" Mereka semua menyahut bersamaan dengan malas.

☆☆

Hari H ulang tahun Yuu. 

Setelah kelas, murid-murid kembali ke rumah mereka masing-masing.

Xiao Zhan tiba di rumah lebih awal. Pria manis itu masuk ke dalam rumah sambil menghela nafas panjang. Rumah sepi, artinya ibunya sedang tak ada disana.

"Bibi, Mama belum pulang ya?" Tanya Zhan pada maid yang bekerja di rumahnya. Nyonya Xiao terkadang pergi ke perusahaan dan terkadang pergi ke tempat les piano karena beliau juga merupakan guru les piano.

"Nyonya sedang pergi bersama tuan muda kedua. Kata nyonya, mereka tidak kembali malam ini karena tuan muda kedua butuh refresing untuk lomba piano nanti." Jelas sang maid.

Mendengar itu, Xiao Zhan terdiam sejenak sampai senyum pahit terlihat di bibir tipisnya, "Artinya, mereka liburan, kan?"

Sang maid mengangguk, "Benar tuan muda."

Xiao Zhan lalu berjalan pergi ke kamarnya dengan hati yang berat. Beberapa kali ia menghela nafas berat dengan dada yang sesak.

Pria manis itu masuk ke dalam kamarnya dan melempar tasnya diatas meja belajarnya.

"Refresing ya.. Padahal aku belajar dengan keras setiap hari. Tapi Mama tidak pernah sekalipun mengajakku untuk liburan." Bibir pria manis itu bergetar dan matanya berkaca-kaca.

Ia mengancing giginya sekuat tenaga agar air matanya tidak menetes barang setitik, pun. Xiao Zhan percaya, jika dia terus berusaha keras, Ibunya pasti akan mengakuinya.

"Benar. Olimpiade sains. Kali ini aku akan membawa pulang piala juara 1."

Pria manis itu membulatkan tekadnya. Ia kemudian menenangkan hatinya dan kembali tersenyum.

"Karena mama tidak ada disini, aku tidak perlu minta ijin untuk pergi ke acara ulang tahunnya Yuu, kan? Lagipula, Mama juga mengenal Yuu dengan baik." Guman Zhan.

Accepting & Forgiving (Yizhan 🦁🐰/END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang