Bagian 20

1.2K 74 1
                                    


Vote dulu sebelum membaca!

Selamat membaca

Besok adalah acara pernikahan Arsen dan Alice. Saat ini, Alice sedang bersama Edward, berduaan di kamar. Alice memluk erat laki-laki itu.

"Ed, aku tidak ingin jauh darimu!" kata Alice manja.

Edward hanya tersenyum menanggapi "sudahlah! Sekarang, Ceseli tidak tau dimana. Jadi, kau bisa dengan mudah menduduki posisi permaisuri saat Arsen naik tahta" katanya lembut.

Alice mengangguk "kau benar! Tidak disangka, Ceseli mempermudah jalanku" balas Alice.

Sementara di istana, Arsen mempersiapkan pedangnya yang tajam, tersenyum smirk kearah Edward yang diikat dengan rantai di penjara bawah tanah.

"Lihatlah Ed! Pedang ini yang nantinya akan menusuk perut istrimu! Bukan hanya satu yang akan mati! Anakmu juga akan mati!"

Edward mendesis "sialan kau Arsen!" teriaknya.

Arsen tertawa "kau bisa mengumpatiku sepuasmu sebelum mulutmu itu ku bungkam dengan pedangku ini!"

"Kau benar-benar licik Arsen!"

"Iya! Aku memang licik! Dan kau yang membuatku menjadi licik!" desis Arsen.

"Pangeran! Kaisar memanggil anda!" salah satu pengawal datang memberitahu Arsen. Arsen mengangguk, menyimpan pedangnya, kemudian pergi dari penjara bawah tanah menuju ruangan ayahnya.

"Ayah" kata Arsen saat sudah sampai di ruangan Kaisar.

Kaisar menatap Arsen, kemudian memberikan sebuah kotak yang isinya Arsen tidak tau.

"Apa ini ayah?" tanya Arsen.

"Isinya adalah mahkota Kaisar" jawab Kaisar.

Arsen menatap Kaisar "apa maksud ayah?"

"Sudah saatnya kau naik tahta"

Mendengar itu, Arsen terdiam.

"Ayah akan pulang ke rumah nenekmu. Pasti mereka sudah merindukan ayah. Dan ayah minta maaf tidak bisa melihat rencanamu besok" kata Kaisar lagi.

"Tapi ayah aku..."

"Ini tanggung jawabmu Arsen!" kata Kaisar, membuat Arsen kembali terdiam.

Arsen memikirkan apakah dia benar-benar pantas memikul tanggung jawab sebesar ini? Apalagi sekarang tidak ada Ceseli di sisinya.

Arsen masih menyuruh banyak pengawal mencari Ceseli, walaupun sampai sekarang mereka belum memberi kabar.

____________

"Pangeran, anda sudah siap?"

Arsen mengangguk tanpa ragu. Laki-laki dengan baju pernikahan yang terselip sebuah senjata di dalamnya itu, berjalan cepat menuju kudanya, tanpa menoleh ke belakang.

"Kakak semoga kau berhasil" Maikel berdiri di samping kuda Arsen. Laki-laki itu tidak mengikuti acara pernikahan itu karna di istana saat ini tidak ada yang memimpin. Kaisar sudah berangkat ke rumah orang tuanya kemarin. Untuk sementara ini, selama Arsen tidak berada di istana, Maikel akan memegang tanggung jawab untuk menjaga istana.

"Jaga istana. Jangan sampai aku mendengar kabar buruk darimu!" kata Arsen, tersenyum kearah Maikel.

Maikel mengangguk. "Kakak tenang saja! Aku sudah dewasa sekarang. Aku akan melindungi istana dengan nyawaku!"

Transmigrasi CassaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang