S2 || Chapter 5

1.7K 197 13
                                    

.
.
.
.
.
_____________________

Happy Reading

_____________________

.
.
.
.
.

.

Saat ini Freen sedang duduk dengan tenang sambil memegang sebuah gelas yang berisi alkohol, ia meminum sedikit gelas tersebut dan kembali meletakkannya diatas meja.

Pandangannya seakan terkunci kepada seorang perempuan yang terlihat sibuk mengantar beberapa minuman kepada pelanggan.

Wajahnya berubah menjadi datar dengan sorot mata yang tajam ketika melihat seorang pria sedang berusaha menggoda miliknya.

Kesabarannya langsung habis karena melihat pria itu berusaha memegang tangan perempuan itu, ia berdiri dan melangkahkan kakinya mendekati meja tersebut.

"Jangan berani menyentuhnya!"
Ucap Freen dengan suara dingin dan tatapan mata yang tajam.

"Lo siapa memang!?"
Pria itu terlihat tidak terima.

"Dia milikku."
Freen berkata dengan serius sambil merangkul Becca dengan tiba-tiba.

Becca sangat terkejut mendengar ucapan Freen, namun ia tetap diam dan membiarkan Freen merangkulnya.

Freen dan pria itu saling memberikan tatapan yang tajam, namun tiba-tiba manajer club datang dan melerai mereka.

Freen yang merasa muak langsung membawa Becca keluar dari club tersebut, ia bahkan masih belum melepaskan rangkulannya.

Saat sudah berada diluar club barulah Becca melepaskan rangkulan Freen dipundaknya, ia juga memundurkan tubuhnya sedikit jauh dari Freen.

"Maksud kamu tadi apa?"
Tanya Becca dengan wajah bingung.

"Berhentilah bekerja ditempat ini."
Ucap Freen yang mengabaikan pertanyaan Becca.

"Kenapa aku harus berhenti?"

"Bukannya sudah jelas? Disini bukan tempat yang cocok buatmu! Pria itu pasti akan terus berusaha menggodamu!"
Bentak Freen yang merasa emosi.

Becca tersentak karena ia baru pertama kali dimarahi oleh Freen, ia juga baru kali ini melihat perempuan itu terlihat sangat emosi.

Freen tersadar bahwa dirinya baru saja membentak Becca, ia mengusap wajahnya dengan kasar dan menghembuskan nafasnya.

"Maafkan aku, aku hanya tidak suka melihat pria itu terus menatapmu."
Sesal Freen yang merasa bersalah.

"Aku mengerti, kalau begitu aku akan berhenti kerja disini."
Putus Becca dengan yakin.

"Terimakasih sudah mendengar ucapanku, aku akan mencarikan kamu pekerjaan yang lebih mudah dan aman."
Ucap Freen dengan perasaan lega.

"Tidak perlu, sepertinya aku juga tidak bisa memiliki dua pekerjaan. Aku merasa tubuhku lelah karena kurang berisitirahat."
Tolak Becca sambil menjelaskan alasannya.

Meet a Werewolf Girl (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang