Circumstances #16.

699 58 12
                                    

" Kyu, haruto udah pulang? " Jeongwoo baru saja sampai dirumah junkyu dan langsung masuk ke dalam rumah nya.

" Belum, kalau udah pasti pintu nya aku udah tutup. Lagian juga kan kakak bilang mau kesini kak. " Jawab junkyu dengan raut wajah yang masih khawatir.

" Duh non kyu, mendingan tidur dulu yuk. Non aja kan engga tidur siang loh... " Ucap sang bibi

Junkyu mengeleng, menandakan bahwa ia tidak mau dan masih inggin menunggu kepulangan dari haruto.

" Sambil duduk aja kyu nunggu nya? Lo berdiri terus kan ya? Duduk aja yuk. " Junkyu pun mau saat jeongwoo mengajak nya untuk menunggu haruto sambil duduk di sofa ruang tamu itu.

" Nak jeongwoo mau minum? Bibi buatkan minum ya? Pasti haus. "

" Gapapa nih bi? Takut ngerepotin bibi soal nya hehehe "

" Nak jeongwoo kaya sama siapa aja sih astaga, ayuk mau minum apa nak? "

" Boleh deh bi, es teh aja gapapa tah yo? " Sang bibi pun tersenyum dan langsung izin pergi ke dapur untuk membuat teh.

" Kyu, tenang aja. Siapa tau haruto nginep di kantor nya kan? "

" Engga kak. Kan tadi udah aku telfon ke kantor, tapi katanya udah pulang dari siang. "

" Ya mungkin lagi di luar? "

" Ga mungkin, dia kemana? Kerumah kedua orang tua nya ga mungkin kak, mereka lagi pergi jauh... "

" Duh jujur gua kalau kaya gini malah jadi binggung juga njir kyu. "

" Heum... Kalau kak haru kecelakaan kaya gimana kak jeo? "

" Mulut mu loh tah kyu, ya jangan ngomong kaya gitu lah anjir, dia pasti baik baik aja kyu. Astaga kyu. "

" Tapi buktinya? Sampe sekarang sama sekali belum pulang bukan? "

Jeongwoo memijat kening nya karna pusing, disisi lain dia pusing karna tugas kuliah nya, tapi disisi lain juga dia pusing karna memikirkan haruto juga, temannya itu. Apalagi di tambah sekarang junkyu malah menangis di pundak nya hingga sekarang tertidur lelap.

" Kyu? " Panggil jeongwoo, namun junkyu sama sekali tidak bangun. Bahkan jeongwoo sudah menggoyakan pundak nya, namun junkyu tidak bangun bangun jugaa.

Akhir nya jeongwoo mencoba untuk memindahkan junkyu ke sofa yang lebih lebar agar bisa tiduran.

" Eh? Non kyu tidur ya? " Ucap sang bibi yang baru saja tiba.

" Ah iya bi, baru aja tidur sih. " Jawab jeongwoo.

" Nak woo bisa bantu bibi aja ga gendong kyu ke kamar? Dia sensitif kalau tidur di sofa. " Jeongwoo sempat berpikir beberapa menit hingga akhir nya menyetujui sang bibi untuk mengendong junkyu dan di bawa ke dalam kamar milik nya bersama haruto.

" Makasih ya nak woo, dari tadi dia sama sekali engga berhenti diri. Minum aja dia gamau, makasih sekali ya nak.. " Jeongwoo tersenyum malu dan beberapa kali membuang muka nya agar tidak terlihat wajah nya yang memerah karna malu.

" Ah gapapa bi, lagian junkyu cowo. Masa bibi yang gendong, nanti gakuat hehe. " Sang bibi pun tertawa mendengar ucapan jeongwoo.

" Hahaha yaudah ya, bibi mau ke bawah lagi. Mau ke kamar dulu, kamu mau nginap? "

" Itu bi, apa nama nya- " Belum selesai berbicara, baru saja jeongwoo inggin melangkah, langkah nya terhenti karna ada junkyu yang menahan tangannya itu.

" Mmhm disini aja... " Ucap junkyu dengan mata yang masih tertutup, atau lebih tepat nya junkyu sudah tertidur pulas dan mengigo.

Saat jeongwoo inggin melepas kan gengaman tangan junkyu kepada dirinya, junkyu malah semakin memperat gegangamannya di pergelangan tangan jeongwoo.

Circumstances | Harukyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang