1. Di Markas

3 1 0
                                    

Brumm

Seorang gadis cantik berusia 17 tahun turun dari motor nya.

"ABANGG ZIA PULANG!!" teriak nya kepada kedua abangnya.

"Nggak perlu teriak juga kali princess, dipikir telinga abang tuli apa!!?" Sewot Zio, abang kedua Zia

"Idih marah marah mulu perasaan, nanti cepet tua loh bang," Balas Zia.

Zio yang mendengar itu pun memutar kedua bola matanya

"Sudah-sudah" Lerai Ze yang merasa sebentar lagi akan terjadi perang dunia ke-3.

"Hari ini abang ada urusan di perusahaan, Zio, kamu ikut abang!!" Ze dan Zio memang terkenal sebagai pengusaha muda, anak perusahaan sudah tersebar dimana-mana.

"Siap bang," balas Zio

"Terus Zia ngapain bang?" Tanya nya kepada abang pertama nya itu.

"Karna kamu belum pernah ke markas jadi berlatih lah di markas BlackWolf, princess!!"

"Siapp kapten!"
___________________

-Markas BlackWolf-

Dorr..

Dorr...

Tembakan Zia mendarat tepat sasaran..

"Hahh sebaiknya aku menguji kemampuan memanahku"

Jleb...

Jleb...

"Ck. " Melihat anak panahnya melesat tidak tepat sasaran seketika Zia kesal.

"Maaf nona, jika nona tidak keberatan izinkan saya mengajari nona!" Pinta salah satu anggota inti BlackWolf.

"Tentu saja boleh"

Salah satu anggota inti BlackWolf itupun mengajari Zia agar anak panahnya bisa mendarat tepat sasaran

Tanpa Zia sadari, diam diam salah satu anggota inti BlackWolf itu memotret nya dan mengirimnya ke abang dari nona nya itu.

Tanpa Zia sadari, diam diam salah satu anggota inti BlackWolf itu memotret nya dan mengirimnya ke abang dari nona nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dert..

Dert..

Melihat Tuannya menelpon ia pun segera menjauh dari Zia

"Halo bos"

'Tetap didekatnya, jangan sampai lalai, Zei!!' perintah Ze, kepada salah satu anggota inti yang dipanggil Zei itu.

"Baik bos"

Obrolan di telepon pun berakhir.

"Abang!" Panggil Zia kepada Zei.

"Ada apa, nona?" Tanya Zei.

"Panggil saja namaku, bang, walau bagaimanapun abang lebih tua dariku!" Pinta nya.

"Maaf nona, tapi saya merasa segan jika memanggil nona dengan nama..."

"Bagaimana jika saya memanggil nona dengan queen?" Lanjut Zei.

"Baiklah, dan jangan terlalu formal, anggap aku adikmu bang!" Pinta Zia lagi.

"Baik queen"
________________________

Hi guyss happy reading, jangan lupa vote dan komennya ya agar author semangat, jangan lupa juga kasih kritik dan sarannya di kolom komentar☺️☺️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M A MAFIA QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang