"Duduk dulu, Aku ambil minum."
Setelah membantu Eliot berjalan, yang tentu saja menjadi akal akalan Eliot untuk bersikap manja, Alby pun segera menuju Dapur meninggalkan Eliot yang saat ini berada di ruang tamu sembari menatap punggung Alby Yang sedang melakukan sesuatu.
Hal ini sungguh bahaya untuknya, Saat ini dia sangat ingin berada di samping Alby. Memaksa Alby untuk berada di jarak pandangnya.
"Berhubung kamu baru keluar rumah sakit, cola dulu nggak papa kan?."
Eliot mengangguk , kemudian menerima Gelas yang di ulurkan oleh Alby kepadanya.
Eliot mengedarkan Pandangannya ke sekeliling, Menatap Rumah mewah yang tidak ada yang menarik di dalamnya, Perabotan rumah yang lengkap dengan yang tentu saja tidak memiliki lukisan atau gambar di dalamnya, ini sungguh menandakan betapa Monotonnya kehidupan pemilik rumah.
"Kamu, Sudah berubah ya. Sekarang tinggal sendiri?."
Alby menganggukkan kepalanya dengan memegang gelas di tangan kanannya sembari ikut melihat sekeliling.
"Begitulah, Papa dan Mama menetap di Kanada. Dan aku bersikeras tinggal di Indonesia."
Eliot menatap Alby. "Kenapa?."
Alby menatap Eliot bingung. "Kenapa?."
Eliot menganggukkan kepalanya yang membuat Alby terkekeh sembari menundukkan kepalanya.
Cukup lama dia diam, tidak menjawab pertanyaan Eliot.
"Aku sudah lama menunggu saat saat begini. Kamu kembali hadir di kehidupan ku.""Waktu kita di beberapa saat yang lalu untuk saling mengenal, sangat singkat ya. Karena itu, aku ingin menebusnya."
Eliot menatap Alby yang seperti terluka akan pertanyaan yang dia tanyakan, ntah kenapa dia tidak tega.
"Padahal kamu bisa memulai hidup baru mu dengan bahagia, Nggak perlu menunggu ku."
Bukannya merasa lega, Sontak Alby mendongak menatap Eliot dengan sorot mata yang kecewa.
" 'nggak perlu menunggumu' ?."Ia bangkit, meremas gelas kaca yang berada di tangannya hingga pecah lalu membantingnya ke lantai.
Eliot yang melihatnya pun membulatkan matanya sempurna, meletakkan gelas di tangannya kemudian berjalan mendekati Alby dengan tergesa gesa.
Memegang tangan kanan Alby Yang sudah meneteskan darah, menatap pria itu dengan khawatir.
"Apa yang kamu lakukan?. Kamu gila?!."
Alby menghempaskan tangan Eliot, kemudian memegang kerah baju pria itu dengan kedua tangannya.
Bugh.
Tentu saja, wajah dari Aset berharga seorang aktor pun menampilkan kecacatannya.
Alby membogem wajah Eliot, melampiaskan Kekesalannya yang tentu saja membuat Eliot menerimanya dengan senang hati.
"Lo bilang Nggak usah nunggu?. ANJING LO!."
Bugh.
Bogeman itu kembali ia layangkan di wajah Eliot, membuat Ujung bibir pria itu memerah.
"Padahal Lo! Eliot doang. Lo fikir kenapa gue mau nunggu Lo?. HAH?!."
Eliot menerima bogeman yang di terima Alby, menghapus ujung bibirnya yang mengeluarkan darah,
Bayangan bayang yang mulai terlihat jelas, yang terjadi ketika SMA Mulai muncul di otaknya. Dulu Alby juga pernah memukulnya karena ada kekecewaan di hati nya, Ia terkekeh."Jadi rindu ya."
Alby yang melihat ekspresi santai itu meremas tangannya kuat, darah hasil dari pecahan kaca itu masih menetes di sela sela jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] TRANSMIGRASI DOMINANT S2 : El & Al's new world! [END]
FanfictionDunia Maya sedang di hebohkan dengan Munculnya skandal dari Aktor terkenal Yang sedang naik daun saat ini. Dia large, Pria Brengsek dan Manipulatif penyuka seks Tiba tiba masuk rumah sakit Dengan Kepala belakang Di hantam Kuat dengan vas Bunga besar...