138

267 39 7
                                    

"Naruko!  Kau harus menang! Kalahkan dia! " Seru sakura.

"Benar!  Kalau begitu kalahkan dia, ruko-chan! " Naruto ikut mendukung.

"Hentikan, sakura, Naruto.  Jangan memancing Naruko!" Tegur Kakashi dengan tegas.

"Apa?" Kedua genin yg itu menoleh pada Kakashi,  begitupun dengan Sasuke.

"Walaupun Naruko mampu untuk menghancurkan jurus itu,  Naruko masih tidak akan bisa mengalahkan anak itu" Lanjut Kakashi.

"Apa maksudmu? " Tanya sakura, heran, tak mengerti

Zabuza tertawa remeh mendengar ucapan Kakashi.

"Naruko belum memiliki kekuatan untuk membunuh perasaannya...untuk membunuh anak itu!" Jawab Kakashi. Membuat sakura dan Sasuke juga Naruto tersentak.

"Kau tau ruto, aku menemukan teman baru! Dia menyukai meracik obat dan paham mengenai tanaman obat dan racun".

Naruto teringat perkataan kembarannya yg dengan ceria dan senang Naruko katakan. Tidak mungkin, kan,  orang yg Naruko maksud adalah anak itu. Jika iya...
'Ruko-chan... ' pikir Naruto menatap ke tempat Naruko. Naruto tangannya menggempal membentuk tinju yg sedikit gemetar jika bisa Naruto ingin menggantikan posisi Naruko saat ini, Biar dirinya saja yg berhadapan dengan anak itu. Dirinya merasa seperti saudara yg tidak berguna sekarang.

"Sedangkan anak itu sangat mengerti penderitaan menjadi Shinobi sebenarnya. Dia berbeda dari Naruko dan kalian bertiga" Lanjut Kakashi.

"Tepat sekali... Ninja sebenarnya tidak akan terlahir dari desa kalian yg damai. Karena kalian tidak bisa mendapatkan pengalaman yang terpenting...." Ujar Zabuza "yaitu pengalaman membunuh!" Lanjut Zabuza.  "Tapi Kakashi... Kau salah untuk yg satu ini... Bocah merah.. Beda dengan tiga anak lain yg kau bawa".

"Apa maksud nya? Apa maksud Naruko berbeda dengan kami bertiga? " Tanya Sakura.

"Bocah itu----"

"Hatake----maksudku...Kakashi-sen---ensei. tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja" Terdengar suara tegas Naruko yg lembut, menyela Zabuza yg hanya melirik, berbeda dengan yg lain yg langsung menoleh. "Jangan ragu,  kita ini ninja dari Konoha,  kita ninja dengan semangat api".

Kakashi tersenyum dari balik masker nya.  " Kau benar Naruko. bagaimana aku bisa lupa" Balas Kakashi.  "Baiklah, aku akan menyelesaikan pertarungan dengan orang ini.  Aku serahkan pada mu yang satunya lagi Naruko,  Berhati-hatilah".

"Um!  Percayakan saja padaku" Balas Naruko, tersenyum dengan licik dan percaya diri.  "... Walaupun ini akan susah dan membutuhkan banyak waktu dan usaha... Jangan pernah remehkan aku, Uzumaki Naruko!".

=====

"Akan aku selesaikan ini dalam sekejap ". Kakashi mulai bersiap mengangkat kain bagian ikat kepala yg menyembunyikan mata kirinya, mata sharingan.

"Sharingan lagi? " Ujar Zabuza, "dasar tak punya siasat lain! ". Dengan nada mereka dan kesombongan.  Tentu saja Zabuza takkan membiarkannya,  merogoh senjata kunai dari sakunya, dengan cepat berlari ke Kakashi sebelum Hatake sempat membuka penutup kepala yg menyembunyikan mata kirinya.

Zabuza mengincar mata kiri Kakashi. Yg langsung Kakashi menahan serangan dengan mengorbankan tangan kanannya, hingga tertusuk  dan mengeluarkan darah.

"Sensei!" Seru sakura terkejut, panik dan cemas. Shock sangat jelas terlihat pada haruno dan termasuk Tazuna dan kedua genin laki-laki yg melihat.

"Walaupun kau menyebutnya tak punya siasat lain,  apa kau takut dengan Sharingan ini.. Zabuza! " Ujar Kakashi, membalas balik perkataan Zabuza.

"Teknik rahasia dari Shinobi... Bukanlah jurus untuk kau tunjukkan pada lawanmu sebanyak itu"  Ujar Zabuza

"Kau sangat beruntung. Kau satu-satunya orang yang bisa melihatnya sebanyak dua kali... Dan tidak akan ada yang ketiga kali... " Balas Kakashi.

"Hemhemhem...", Zabuza tertawa meremehkan, "walaupun kau mampu mengalahkanku,  kau tidak akan bisa mengalahkan haku... " Ujar Zabuza.

"Apa..?! " Haruno dan Naruto terkejut,  begitu pula Sasuke, tapi Uchiha tak menyuarakan keterkejutan nya. 

Sasuke menoleh langsung menatap ke cermin-cermin yg mengepung-mengurung Naruko. Shock dan Kekhawatiran serta kecemasan dalam dirinya meningkat mendengar perkataan Zabuza. kecemasan dan kekhawatiran berputar mengelilingi dirinya, bersiap menelan bocah emo itu.

=====

  "Sejak dia masih kecil, aku telah susah payah mengajarinya segala teknik bertarung padanya!  Semua teknik yang aku miliki. " Ujar Zabuza.
"Selain itu... Dia juga sudah menyempurnakan semua tekniknya!  Akibatnya... Dia memiliki... Rasa tidak peduli di situasi apapun,  dan misi selalu berhasil. Dia tidak mengenal perasaan dan membuang perasaannya sendiri.  Dia adalah mesin perang yang dikenal sebagai Shinobi" Lanjut nya menceritan--menjelaskan,  "tidak hanya itu,  jurusnya itu melampaui milikku!  Kemampuan mengerikan dari kekkei genkai. Dengan kata lain,  aku telah memiliki alat yang bernilai sangat tinggi.  Tidak seperti alat tak berguna yang kau pimpin itu".

'jurusnya..melampaui orang itu?!' pikir Sasuke shock, 'kakashi, seorang joinin saja kewalahan melawan orang itu...bagaimana dengan Naruko..?' rasa takut seketika muncul dalam diri Sasuke,  'dia melawan anak itu sendirian! Naruko!' Sasuke hampir saja mencoba memukul dinding tembus pandang seperti kubah yg mengurung, dengan keras.. Namun perkataan Naruko melintas di pikiran nya, 

"berhenti memukul dinding perlindung, "
"Itu berefek menganggu dan menyakiti ku"

  Uchiha mengigit bibir dalamnya dan dengan sangat terpaksa menurunkan kepalan tangannya. Berkedip, Sasuke merasa matanya sedikit gatal dan pedih,  tapi tak terlalu dihiraukan oleh Uchiha.

=====

  Sementara dua ninja dewasa berbicara... Naruko tak terlalu ambil peduli dengan pembicaraan tersebut, Pembicaraan itu, membuang-buang waktu.. Hanya sedikit info penting saja. Info mengenai lawannya kini, haku. Berbahaya, orang ini berbahaya..itu lah kesimpulan yang sangat jelas.

'Aku harus menangkap Haku yg asli,  dengan begitu bayangan dan jutsu ini langsung hancur' pikir Naruko, 'tapi bagaimana? Ayo berpikir Naruko...cermin..bayangan... '

=====

Naruko Uzumaki_ LanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang