𝟐𝟗 - 𝐈'𝐥𝐥 𝐬𝐚𝐜𝐫𝐢𝐟𝐢𝐜𝐞 𝐦𝐲 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐟𝐨𝐫 𝐲𝐨𝐮, 𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚

613 67 0
                                    

⚠️khusus 17 tahun keatas⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️khusus 17 tahun keatas⚠️










Katarina tahu persis ke mana ia harus melangkah. Dengan masih mengenakan gaun tidurnya, ia menggenggam erat sebuah payung, bertekad mencari Jeano meskipun hujan deras mengguyur tanpa henti. Ketika kakinya melangkah keluar istana, tidak ada sedikitpun keraguan di dalam hatinya. Ia mengenal Jeano lebih baik daripada siapa pun, dan ia yakin tahu di mana pria itu berada

"Paviliun Rosenea... Jeano pasti di sana" bisiknya pada dirinya sendiri. Paviliun itu adalah tempat yang berdekatan dengan kamar Lady Rose, ibu Jeano dan Jaden. Sebuah tempat yang selalu membawa Jeano kembali, terutama saat hatinya dilanda badai emosi yang tak tertahankan. Paviliun itu masih terletak di kawasan Keluarga Jefferson, meskipun agak jauh dari mansion utama, seolah terpisah oleh jarak yang mencerminkan betapa jauh Lady Rose dari keluarga besarnya

Pikiran tentang mengapa kamar Lady Rose terletak begitu jauh dengan mansion utama hanya sekilas melintas di benaknya, tetapi ia tidak punya waktu untuk merenungkannya sekarang. Yang ada di pikirannya hanyalah Jeano—Jeano yang sedang terluka, sendirian, di bawah hujan yang membasahi bumi. Tanpa ragu, Katarina mempercepat langkahnya, menerobos hujan dengan tekad bulat

Dan tepat seperti yang ia duga, di tengah paviliun itu, di bawah tiang yang dulu sering menjadi tempat Lady Rose duduk, ia melihat Jeano. Pria itu duduk termenung, bersandar pada tiang, membiarkan hujan mengalir bebas di tubuhnya. Jeano yang biasanya begitu tegar dan penuh semangat, kini tampak hancur, menangis tanpa henti, membiarkan seluruh kesedihannya tumpah bersama derasnya hujan. Waktu seakan berhenti ketika Katarina mendekat, langkah kakinya nyaris tak terdengar di antara gemuruh hujan

Hujan yang deras tiba-tiba tidak lagi menghantam tubuh Jeano. Ia merasakan sesuatu yang asing—kehangatan yang mendadak hadir di tengah kegelapan malam. Perlahan, ia mendongak, matanya yang merah dan bengkak karena menangis kini berhadapan dengan Katarina. Payung di tangannya menaungi mereka berdua, melindungi Jeano dari hujan yang seakan tak mau berhenti mengguyur dunia. Katarina berdiri di sana, tak mengatakan sepatah kata pun, namun matanya menyampaikan ribuan perasaan yang ia pendam untuk pria itu

Jeano tak bisa berkata apa-apa. Selama ini ia mencoba menyembunyikan segala rasa sakit dan kelemahannya, berusaha tampak kuat di depan semua orang, terutama di depan Katarina. Namun kini, di hadapan wanita yang begitu ia cintai, tembok yang selama ini ia bangun runtuh begitu saja. Air matanya kembali mengalir, dan kali ini, ia tidak berusaha menahannya. Dalam diam, ia merasa ada sedikit ketenangan yang menjalar dalam hatinya, mengetahui bahwa ada seseorang yang mengerti dan peduli kepadanya, meski dunia seakan tak lagi berpihak padanya

 Dalam diam, ia merasa ada sedikit ketenangan yang menjalar dalam hatinya, mengetahui bahwa ada seseorang yang mengerti dan peduli kepadanya, meski dunia seakan tak lagi berpihak padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐊𝐚𝐭𝐚𝐫𝐢𝐧𝐚 | 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐮𝐫𝐬𝐞 𝐠𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang