Ambisi.

10 0 0
                                    

"Perhatian ! Sesaat lagi, kereta api akan diberangkatkan dari stasiun Jakarta menuju stasiun pemberhentian akhir di..."


Mendengar suara announcement stasiun, aku segera bergegas masuk ke dalam gerbong kereta dan mencari nomor kursi yang sudah tertera di tiket. Dalam beberapa menit kereta akan membawaku ke tempat baru, ke kota baru, dan lingkungan yang baru. Ya, mungkin ini adalah salah satu hal yang sebelumnya tidak pernah terduga dalam hidupku akan terjadi.


Terpilih menjadi salah satu perwakilan kampus yang akan menjalani pertukaran pelajar dengan kampus lain. Meninggalkan kota Jakarta dan semua orang-orangnya selama kurang lebih enam bulan lamanya menjadi hal yang sedikit membuatku sedih. Namun, disisi lain aku harus menjalankannya sebagai bentuk tanggung jawabku terhadap diriku dan pendidikanku. Kereta mulai melaju dan selamat tinggal Jakarta.

"See u beberapa bulan kedepan", ucapku lirih.


Aku melihat banyak wajah di dalam gerbong, seorang ayah yang rindu dengan keluarganya di kampung, seorang anak laki-laki dengan kerinduan yang sangat mendalam kepada ibunya, dan para tulang punggung keluarga yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk ibu kota. Aku menyalakan sebatang rokok sesaat setelah kereta berhenti sejenak di salah satu stasiun pemberhentian sementara. Sekedar untung menenangkan pikiran dan menghilangkan rasa bosan di perjalanan. Hari pun mulai gelap, jingga diujung cakrawala mulai tersamarkan hitam, burung-burung mulai kembali ke sarangnya, dan aku kembali ke gerbong untuk melanjutkan perjalanan.


"Penumpang yang kami hormati, sesaat lagi kita akan tiba di stasiun tujuan akhir..."


Masih sayup terdengar pengumuman bahwa kereta akan tiba di kota tujuan, aku segera terbangun dan bergegas menyiapkan barang bawaanku agar tidak ada yang tertinggal. Kuusap mataku dan orang-orang mulai keluar meninggalkan gerbong kereta. Kembali kuperiksa barang bawaanku satu persatu sebelum akhirnya aku turun dari kereta.


"Sugeng rawuh Mbak", Sapa seorang penjaga di pintu keluar stasiun.

"Iya terimakasih Mbak", Jawabku.


Akhirnya sampai juga aku di kota tempat dimana aku melewati hari-hari selama enam bulan ke depan. Kota yang dikenal dengan Istimewa bagi semua orang, begitupun harapanku saat ini, semoga Istimewa.


"Hai Jogja", sapaku kepada kota ini dalam hati dengan penuh senyum.


Jarum jam menunjukkan pukul setengah tujuh saat aku baru saja terbangun. Aku segera bergegas dan bersiap untuk memulai hari pertama aku kuliah sebagai mahasiswa pertukaran pelajar. Akupun terburu-buru sebab kelas pagi ini akan dimulai pada pukul tujuh, jarak dari kos aku ke kampus lumayan jauh.


Dosen pun memasuki ruangan perkuliahan dan sebelum memulai perkuliahan beliau menjelaskan bahwa di kelas ini ada empat mahasiswa pertukaran pelajar dari Jakarta. Semua mata memandang ke kami berempat, karna mungkin kami tidak pernah terlihat sebelumnya. Beliau pun mempersilakan kami untuk memperkenalkan diri. Setelah semuanya, kini tiba giliranku.


"Selamat pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Alia Taria", ucapku dengan nada yang sedikit gugup.

"Nama panggilannya siapa?", tanya salah seorang mahasiswa.

"Kalian bisa memanggilku Alia", jawabku.

"Baik Alia, silakan duduk kembali", ujar sang Dosen.


Perkuliahan pagi ini sangatlah singkat, sebab hanya perkenalan mata kuliah dan juga pembahasan terkait bobot penilaian mata kuliah selama satu semester kedepan. Setelah kelas dan dikarenakan kami belum sarapan, akhirnya kami memutuskan untuk sarapan di kantin kampus, toh kalau mau cari makan, kami belum tau dimana tempat makan di sekitar sini.


Di kantin, orang-orang melihatku dengan tatapan yang heran, mungkin karna aku adalah mahasiswa baru disini atau mungkin karna rambutku yang berwarna merah ini, tapi biarkan sajalah, pikirku. Setelah semuanya beres, kami pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kosan karna harus merapikan dan menata kos, maklum saja, sejak kedatangan kami disini, kami belum sempat untuk merapikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A NYCTOPHILE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang