TWENTY-FIRST - PUSARA

455 28 1
                                    

    "Nab pegangin dulu sisi yang itu!"

    "Ini pemompa balonnya mana, ya?"

    "Eh, sudah lurus belum ini?"

    Novia menggelengkan kepalanya, melihat kehebohan yang terjadi pada kamar Nadir. Teman-temannya sibuk menghias kamar yang pada lima menit yang lalu tertata dengan rapi, namun kata-kata 'mengacak' sepertinya lebih tepat daripada menghias. Lihat saja penampakan kamar itu sekarang! Spring Bed king size yang berada pada tengah-tengah kamar menjadi pijakan teman-temannya untuk menempelkan balon huruf bertuliskan 'HAPPY BIRTHDAY NADIR', membuat sprei yang terpasang menjadi tidak terbentuk dan sampah-sampah menghiasi karpet berwarna coklat tua itu. Oh god!

    Tidak mau merasa pusing, Novia menyerahkan urusan dekorasi itu kepada teman-temannya lalu mendekati meja belajar Nadir. Dengan hati-hati Novia mengeluarkan cheesecake itu dari kotaknya, lalu mulai menata lilin-lilin itu di atasnya.

    "Nay, menurut lo gimana? Sudah pas belum?" Tanya Novia kepada seseorang yang belum disadarinya tidak berada dalam ruangan itu.

    Merasa tidak ada sahutan yang terdengar, perempuan berambut panjang itu mengedarkan pandangannya, "Nayya mana?" Tanyanya kepada yang lain.

    "Lah, iya, dia tadi di belakang gua padahal." Ucap Danil yang tengah duduk manis menjadi penonton kehebohan teman-temannya.

    Mendengar suara Danil menyahut, Syarla langsung menoleh, "Heh, kutu kupret kenapa lo ikutan naik? Tugas lo kan jaga pintu depan! Gimana, sih???" Teriak Syarla.

    "Ya, gua mana tau. Kalian gak ada ngomong." Sanggah Danil sambil mengangkat kedua bahunya.

    "Sudah-sudah, ini beneran gak ada yang tahu Nayya ke mana?" Tanya Novia lagi dan dijawab gelengan kepala oleh teman-temannya.     Novia berdecak lalu mengeluarkan ponsel genggam di sakunya. Mulai menghubungi perempuan berjilab itu, yang keberadaannya sangat penting dalam keberhasilan acara ini.

    "Gak di angkat!" Ucap Novia frustasi.

    Novia hendak keluar dari kamar Nadir untuk mencari Nayya namun kedatangan Mama Nadir menghentikannya. Perempuan yang datang dengan nampan berisi makanan itu tersenyum sumringah.

    "Makan dulu semuanya!" Ucapnya ramah. "Oh, iya, tadi ada salah satu teman kalian yang pamit pulang." Cerita Mama Nadir.

    Novia membulatkan matanya kaget, "Berjilbab tante?" Tanya Novia memastikan.

    Mama Nadir mengangguk, "Iya, tadi tante ketemu di bawah. Wajahnya pucat, waktu tante samperin dia izin langsung pulang, katanya ada urusan."

    Anggis berdecak, "Nayya ada-ada aja, kenapa gak bilang-bilang, sih?"

    "Ya sudah, mungkin Nayya gak sempat bilang ke kita. Mending sekarang kita cepat selesain ini. Ini Powl sudah ngehubungin gue, sebentar lagi Nadir ke sini!"

                                                ***

    CEKLEK

    DORR

    "SURPRISE!!!"

UNDERCOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang