5 | Dangerous Hug

38 6 2
                                    

The Bride & Spicy Wedding

Pencet bintang di kiri bawah dan komentar gratis beb :")

*****

Entah sudah berapa lama Leo hanya diam memandangi Annabelle yang sedang melamun. Angin pantai membuat beberapa anak rambut Annabelle berantakan terkena embusannya. Gadis itu menjulurkan lengan bajunya agar kedua tangannya tertutup rapat. Ia juga sesekali membenahi roknya yang kian pendek saat ia duduk.

"Siapa yang menyuruhmu menggunakan rok pendek seperti itu ke pantai?"

Annabelle menoleh dan menatap sinis pada Leo. "Siapa yang bilang akan membawaku ke pantai?"

Leo tersenyum geli dan mengangguk. Memang dirinyalah yang tidak memberitahukan ke mana mereka akan pergi. Leo melepas jaket kulit hitam miliknya dan berpikir sejenak. "Aku bahkan tidak harus menutupi bahu atau kakimu."

Annabelle terkekeh geli. Rupanya ia memang berpakaian sedikit terbuka di saat cuaca cukup dingin dan embusan angin di tepi pantai bukan main kencangnya. Rambutnya yang tergerai terus berterbangan dan membuatnya berantakan. "Untuk kakiku saja," pinta Annabelle.

Annabelle mendengus menatap wajah cekikikan Leo dari samping. Rambut pria itu sudah sangat panjang. Rambut ikalnya yang diwarnai hitam memberikan kesan berbeda seorang Leo. Kulit pria itu juga lebih gelap dan tidak lagi pucat seperti sebelumnya. Tindikan di ujung bibir bawah Leo membuat Annabelle tidak bisa menahan senyum.

"Kamu semakin tampan, Leo."

Leo menoleh singkat dan tersenyum lebar. "Aku sudah bilang padamu, kamu akan menyesal jika meninggalkanku bersama dengan pria lain."

"Wah, narsistik!"

Tawa Leo pecah dan diikuti oleh Annabelle yang ikut tertawa. Mereka sudah saling mengenal sejak waktu yang lama, tertawa bersama bukanlah hal aneh di antara mereka. Bahkan ada kalanya Annabelle yang dulu sering menangis dan mengadu pada Leo. Bagi Annabelle, Leo adalah orang paling penting dalam hidupnya. Setelah kematian ibunya, Leo adalah tempat bergantung bagi Annabelle.

"Harus aku akui jika rumah pewaris tunggal Optimum Group benar-benar sangat besar. Aku tidak menyangka sahabatku akan menjadi seorang istri dari keluarga yang masuk dalam nominasi keluarga paling berpengaruh dalam sejarah Amerika.

"Shut up, Leo. Kamu benar-benar membuat mood-ku kembali memburuk dalam sekejap."

Leo tertawa keras. "Sudah kuduga jika kamu sedang ada masalah. Apa kamu bertengkar dengan suamimu?"

Annabelle berdecak pelan mengingatnya. "Panggil saja dia Nathan, jangan suamiku."

Leo menarik pipi Annabelle gemas. "Sudah jelas jika dia memang suamimu."

"Leo!" kesal Annabelle berteriak.

"Fine, alright, i'm sorry. Apakah Nathan berbuat buruk padamu?"

"Aku haus. Apakah kita bisa minum beer?"

Leo menggeleng mantap. "Tidak. Aku harus membawamu pulang," larang Leo.

Annabelle mengerucutkan bibirnya kecewa. "Jauh-jauh aku ke pantai, tapi tidak boleh menikmati beer dingin. Kamu benar-benar sudah menjadi pria yang kejam!"

Annabelle bangkit berdiri dan melempar asal jaket itu pada Leo.

"Hei, Ann, mau ke mana kamu?!"

"Aku lapar!" seru Annabelle tanpa menoleh. Leo tersenyum geli dan menyusul langkah kaki Annabelle yang lambat. Pria itu meletakkan kembali jaketnya pada kedua bahu Annabelle.

The Bride & Spicy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang