⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Shani telah dipindahkan ke ruangannya. Namun dia masih dalam pengaruh obat bius, belum sadar sepenuhnya. Cio dengan sabar menemani Shani. Begitupun orangtuanya. Kini orang tua Cio dan juga Shani sudah berada diruangan itu.
CEKLEK
Pintu terbuka, dengan Chika yang terlihat diambang pintu. Dia segera menghampiri Shani dan Cio. Lalu Chika berdiri di samping Cio, yang duduk dikursi dekat brankar Shani.
"Bunda hiksss, ayah kenapa ninggalin Chika sih? Chika kan pengen nemenin bunda hiksss."
"Maaf ya princess ayah buru-buru soalnya. Lagian kamu juga kan lagi tidur." Cio membawa Chika dalam pelukannya.
"Kan bisa bangunin aku" kesal Chika.
"Iya maaf maaf. Kakak sama siapa kesini?"
"Sama bi Inah sama Pa Asep. Mereka pulang lagi yah, dirumah gak ada siapa-siapa kan."
"Princess sini sayang" panggil kakek.
"Kakek, nenek! Ada Oma opa juga?" Rupanya sejak tadi dia tidak memperhatikan ada orang lain selain orang tuanya yang ada diruangan itu.
"Iya sayang kami dari tadi kumpul semua disini mau liat adeknya princess." Ucap opa.
"Cucu oma udah jadi kakak nih sekarang, muachh." Oma sekilas mencium pipi Chika.
"Iya dong Oma, aku udah jadi kakak. Kakak Chika, hehehe..."
"Jadi kakak yang baik ya princess, opa yakin kamu bisa kok."
"Pasti opa, aku akan belajar jadi kakak yang baik buat adek. Ayah adeknya mana?" Tanya Chika.
"Sebentar lagi sayang, nanti adek dianterin kesini."
"Kok lama sih ayah, aku pengen ketemu adek." Chika kembali duduk dipangkuan Cio.
"Sabar ya princess, tuh liat bunda kasian ya masih bobo. Pasti bunda capek."
Sementara kedua orang tua mereka hanya menyaksikan interaksi anak dan ayah itu.
"Iya ayah kasian bunda, bunda cepet sembuh ya. Kita kan banyak rencana bunda. Kaya yang waktu itu kita tulis bareng-bareng." Ucap Chika.
"Rencana apa sih princess?"
"Ada deeehhhh ayah gak boleh tau. Ini Ra..ha.. siaaa"
"Oohh jadi sekarang maninannya rahasia-rahasiaan nih, oke kalo gitu ayah juga bisa huh" ledek Cio sambil melipat tangannya didada.
"Biarin wleee, orang ini rahasia aku sama bunda. Ayah kan gak di ajak." Chika kembali meledek Cio.
"Awas kamu yaaa" Cio menggelitik tubuh Chika.
"Aaa udah ayah aa... Gelii ayah... Oma opaaa, kakek nenek tolong aku aaaa" Chika tidak berhenti tertawa karena ulah sang ayah.
"Cio udah kasian Chika!" Tegur Oma.
"Bunda ayah nakal nih. Bunda bangun ayah nakal Bun!'' adu Chika pada Shani yang masih betah memejamkan matanya.
Shani perlahan mengerjapkan matanya yang terasa sangat berat. Ibu dan mama menghampiri Shani.
"Sayang kamu udah sadar nak?" Tanya ibu.
"Eeuugghh, pusing Bu" Shani menyentuh keningnya.
"Bunda, muachh... Bunda gak papa?" Tanya Chika, rasa lega dan bahagia tampak dari wajah Chika, karena Shani kini sudah sadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
RandomTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.