⚠️ semua cerita adalah fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata ataupun dunia one piece. hati-hati banyak adegan yang lumayan berbahaya, jangan ditiru dirumah ya.
‼️Akan banyak kata-kata kasar, aku gak akan pakai TW/CW sebelumnya. Jadi perlu diperhatikan kalian ya! Lalu akan banyak blood atau semacam itu. Sekali lagi jangan dilakukan dirumah.
-
Acara utama akan segera di mulai, para tamu mulai memenuhi ruang tamu yang dihiasi berbagai macam pernak-pernik mewah dan emas. Entah kenapa, menurut Sanji itu aneh. Hanya merayakan ulang tahun, tapi mereka harus mengeluarkan uang sebanyak ini.
Padahal uangnya lebih baik Sanji bawa kabur. Tenang saja, Sanji bahkan sudah menyiapkan banyak uang untuk persiapan kaburnya nanti. Mata Sanji tidak jauh-jauh dari arah keluarganya, rasanya ingin memancing keributan.
Syukur saja, tadi pagi dia hanya di taruh ke ruangan singa yang sebenarnya sudah jinak dengannya. Sedangkan keluarganya tidak tahu menahu tentang hal itu, makanya hingga sekarang mereka heran kenapa Sanji masih hidup tanpa luka ditubuhnya.
Terutama untuk kakak kembarnya yang pertama, Ichiji. Wajahnya keliatan sangat kesal menatap wajah Sanji. Entah kenapa rasanya dia ingin menghancurkan Sanji berkeping-keping. Kalau saja Sanji mati, kemungkinan besar seluruh harta keluarganya akan menjadi miliknya. Semenjak ibunya meninggal, sang ibu memberikan seluruh akses kekayaannya kepada Sanji. Hanya Sanji.
Tentu saja sang ibunda juga mempunyai kekayaannya sendiri, dari keturunannya yang sudah dibilang cukup elit. Bahkan dia sangat bersosialisasi oleh orang-orang hebat dan kaya raya. Syukurlah ibunda tidak memperjual belikan barang yang ilegal berbeda sekali dengan keluarganya yang malah memperbolehkan.
Ibunda bisa saja melaporkan keluarganya sendiri dengan para bangsawan. Tapi sayangnya dia itu menyayangi seluruh anaknya, tapi dia tidak punya waktu untuk memberikan mereka ajaran sama seperti yang dia berikan kepada Sanji. Oleh karena itu, ibunda hanya memberikan seluruh kekayaannya kepada Sanji karena dia adalah anak kandung dan anak didiknya.
"Jangan terlalu menatapnya begitu, bisa saja pisau akan menancap di wajahmu." Suara ini dari belakang tubuh Ichiji merupakan saudara kembar yang kedua, Niji.
"Hah, dia adalah hewan yang sangat bodoh. Ibunda juga bodoh, memberikan kekayaannya untuk Sanji saja. Dia tidak menghargai kita sebagai anaknya." Ichiji terus menggerutu tentang kesalahan Ibunya dan Sanji di dunia ini. Sedangkan Niji menatap Sanji heran karena jika diperhatikan lebih baik, Sanji tidak melihat ke arah mereka.
Pandangannya kosong.
-
"Tuan Sanji?" Suara Anne terdengar di telinga Sanji, yang membuat pria pirang itu menghela nafas panjang dan mengaturnya dengan terburu-buru.
"Lagi-lagi kau melakukan hal itu ya?" Pertanyaan Anne hanya dengan kekehan oleh Sanji. Anne hanya bernafas panjang.
"Jangan melakukan lucid dream ditengah-tengah pesta. Berbahaya, bagaimana kalau dia tiba-tiba keluar dari ragamu dan mengambil alih tubuhmu?" Anne menarik tangan Sanji untuk berjalan ke arah ruangan yang berada di sekitar ruang tamu. Anne lalu melemparkannya Sanji ke arah kasur yang memang sudah disiapkan oleh Anne.
Sedangkan Sanji mah baik-baik saja, malahan dia menyukai jika harus melakukan hal ini. Yaitu, tidur. Karena Sanji harus memanggil Alter egonya. Tentu saja alter egonya berbeda sekali dengan dirinya yang bodoh dan mau saja dimanfaatkan.
Kali ini, biarkan si manis yang beraksi.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar Sanji terbuka yang kini menunjukkan wajah dirinya yang tersenyum licik. Anne yang berdiri si samping kamar Sanji tersenyum melihat tuannya yang sebenarnya kembali lagi.
"Selamat datang kembali, Biru." Anne membungkukkan tubuhnya 90 derajat dengan salah satu tangan yang berada di perutnya. Sedangkan yang dipanggil biru itu lagi-lagi hanya tersenyum licik.
"Apa yang sudah dilakukan oleh di bodoh sejak aku tidur, Anne?" Pria pirang itu mengacak-acak rambutnya agar tidak terlalu kaku, jujur dia sangat tidak suka penampilan 'Sanji' yang sangat rapi, dia lebih suka merasa bebas dan melakukan apapun yang dia mau.
"Banyak sekali, kau akan kaget melihat perkembangan beliau yang sangat mirip denganmu." Sepertinya senyuman dari pria pirang itu semakin menarik, dirinya tidak sabar untuk menunggu kejutan yang sangat menyenangkan.
"Ahh, aku tidak sabar." Ucap Biru sebelum dirinya menyuruh Anne ikut dengannya untuk memilih pakaian yang akan dia pakai untuk meriahkan pesta ulang tahun.
-
"Apa aku terlihat manis, Anne?" Ucap biru sambil merapikan jasnya yang masih berantakan dimatanya, sedangkan Anne tersenyum manis, dia benar-benar tidak kaget kalau Biru lebih feminim dibandingkan Sanji.
"Kau selalu terlihat manis dimanapun, Biru." Jawaban Anne membuat Biru tersenyum bangga. Dia jadi penasaran bagaimana jika Sanji melihat dirinya memakai pakaian yang lebih cerah.
"Aku yakin Sanji akan marah melihatku memakai pakaian dengan warna terang." Anne tertawa kecil, rasanya mereka berdua seperti anak kembar di satu tubuh.
"Tenang saja, biru. Aku yakin jika kau yang melanjutkan pestanya, dia akan merasa senang." Anne melanjutkan pekerjaannya untuk membantu membereskan pakaian-pakaian Sanji yang berserakan.
"Hari ini, waktunya bukan?" Pertanyaan dari Biru membuat Anne terdiam, lalu tersenyum simpul. Dia sangat tau kalau suatu saat nanti Anne tidak akan melihat tuannya lagi.
"Jika aku sudah lebih kuat dan pasukan yang sama kuatnya, aku akan membawamu pergi. Dan juga permintaan si bodoh itu untuk membawa kakaknya kan?" Anne tersenyum manis, dia tidak sadar bahwa air matanya menetes sedikit.
"Jaga diri kalian." Untuk terakhir kalinya, Anne membungkukkan badannya. Lalu tersenyum dan mempersilahkan si pria pirang itu keluar dari kamarnya.
"Jaga dirimu juga, Anne." Yang dimaksud hanya diam dan masih tetap tersenyum. Lalu dia menutup pintu kamar Sanji rapat-rapat.
Anne sangat sadar jika dirinya akan jadi sasaran utama untuk dibunuh pertama kali jika Sanji kabur begitu saja dengan kekacauan yang ada. Tapi, jika itu untuk kebahagiaan anak dari seorang teman dan sahabatnya. Dia akan melakukan apapun.
"Kau mempunyai anak yang berbahaya, Sora."
-
Kali ini giliran Biru yang bekerja, dia tau kalau Sanji tidak akan pernah bisa sampai saat ini jika dirinya tidak ada. Biru juga tau kalau dia hanya Alter ego, dia tidak sepenuhnya akan benar-benar ditubuh Sanji. Tapi, bisa saja Sanji hilang perlahan-lahan. Tau apa alasannya? Karena kasih sayang yang terlupakan.
Biru berjalan perlahan menuju aula yang sedari dia berjalan suaranya sudah terdengar ramai. Dia tersenyum licik, saatnya permainan dimulai.
"Sebelum itu, Selamat ulang tahun. Sanji."
-
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out of Nowhere - Zosan
FanfictionVinsmoke Sanji, remaja yang kabur dari keluarganya saat acara keluarga besar harus mendapatkan kesialan ditengah-tengah perlariannya. Dia terjatuh ke dalam lubang yang sangat panjang kedalamannya dan berakhir di hutan entah berantah. Lalu bagaimana...