"Takemichi!" teriak Nanami mendudukkan dirinya. Iris ruby Nanami terpaku saat melihat tangannya ada selang infus.
"Rumah sakit?" Nafas Nanami memburu, dengan perlahan dirinya melihat sekitar. Jelas sekali jika sekarang ia berada di kamar rumah sakit.
Nanami memegang dadanya yang berdetak kencang, saat ini dia di masa depan apa masa lalu? Nanami bingung.
Terakhir yang ia ingat dia tertembak bersama Takemichi, terus dia tak ingat lagi.
[Nanami-sama, bagaimana masa depan?]
"Ciel?!" Nanami tercengang mendengar suara Ciel. Sedetik kemudian dia bernafas legah, berarti sekarang dia berada di masa lalu!
"Kau yang melemparkan aku ke masa depan?"
[Saya tidak punya pilihan lain Nanami-sama, jika saya tidak melakukan itu Anda akan mati]
"Tapi kenapa masa depan terlihat berbeda? Di sana aku membunuh yang lain? Apa yang lain masih hidup?!"
[Sepertinya Anda terlempar ke time line sebelum kejadian Yokohama terjadi. Berarti Anda terlempar ke dalam time line manila jika di cerita aslinya]
Nanami memegang kepalanya. "Hufh, berarti yang dimaksud Takemichi aku yang membuatnya ke masa lalu tu ini?"
"Tapi tunggu! Bukankah kau bilang kau tidak bisa membawaku ke masa depan?!]"
[Sebenarnya saya bisa Nanami-sama. Namun, lebih baik tidak dilakukan terus-menerus. Saya saja melakukannya terpaksa.]
"Heee, terus kenapa kau di masa depan tidak ada?"
[Kalau masalah itu saya tidak tahu Nanami-sama]
Nanami mendengkus mendengar jawaban Ciel. Nanami melihat tangannya yang diinfus dan tersenyum legah. Setidaknya dia masih bisa bertemu dengan Mikey.
Mengingat kejadian di time line itu Nanami termenung.
Dirinya merasa bersalah ke Takemichi, kenapa ia bisa kehilangan kendali seperti itu. Jika saja dia tidak ada di dunia ini mungkin semuanya akan baik-baik saja? Seperti yang dikatakan Shino di masa depan.
Shino ....
Kedua ruby itu meredup saat mengingat adiknya yang berubah total. Kenapa seorang Shino yang polos bisa berubah begitu? Kenapa Shino bisa terlempar juga ke dunia ini?
Banyak pertanyaan di otak Nanami, Nanami merasakan kepalanya bisa meledak kapan saja. Ah Nanami sangka dia akan hidup damai, tapi malah sial.
Prangg
Mendengar suara ribut Nanami menoleh. Kedua ruby nya membulat saat bertemu dengan mata obsidian itu. Tak hanya Nanami, pemilik bola mata obsidian itu membesar melihat sosok akhir-akhir ini yang dia tunggu kesadarannya.
Dengan cepat pria itu memeluk Nanami. "Akhirnya kau bangun juga, Nami-chan."
"Mi-mikey." Entah kenapa Nanami ingin mewek mengingat kematian Mikey di time lain tepat di depan matanya.
Nanami membalas pelukan itu erat. Ah~ dia sangat senang bisa merasakan pelukan dari seorang Sano Manjiro.
Mikey tersenyum dan mengelus kepala Nanami. "Kau betah sekali tidur, kau memimpikan pria lain ya?" Mikey melepaskan pelukannya dan cemberut.
Nanami terkekeh pelan mendengar itu. "Aku bertemu seseorang yang special maka dari itu aku lama bangunnya." Mendengar itu Mikey tambah cemberut membuat Nanami tertawa.
Melihat Nanami tertawa, Mikey tersenyum sendu. Laki-laki itu meletakkan kepalanya di bahu Nanami membuat tawa Nanami henti.
"Mikey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Tokyo Revengers
FantasyMasuk ke dunia Tokyo Revengers. Nanami bertekad untuk melindungi Mikey apa pun yang terjadi. Karya asli ken wakui Saya hanya meminjam.