Part 35

15K 434 3
                                    

Salma yang telah usai memasak makan malamnya, langsung memanggil kedua bayinya untuk makan malam. Aska sedang menemani Emyr yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Emyr, Aska yuk makan" Ucap Salma

"Yuk Pika kita makan" Ajak Emyr

"Legoo sayang" Balas Rony

Mereka bertiga pun makan dengan lahap. Sungguh menggambarkan keluarga kecil yang sangat harmonis. Selesai makan malam, mereka melanjutkan untuk menonton TV sembari bercengkrama santai bersama.

"Mica ayah sama bunda kangen ama Emyl gak ya? Kalo emyl kangen banget sama meleka" Ucap Emyr tiba-tiba

"Pasti kangen lah sayang, orang tua mana sih yang gak sayang dan kangen sama anaknya. Apalagi anak setampan dan sepinter Emyr ini" Jawab Salma

"Hiks hiks hiks tapi meleka gak telpon Emyl mica, Emyl kangen hiks hiks hiks" Ucap Emyr yang sudah menangis

Rony dan Salma saling menatap, bagaimana ia bisa menenangkan anak malang yang sedang merindukan orang tuanya ini.

"Hey boy, Emyr kan laki-laki. Masa Emyr nangis sih sayang. Emyr harus kuat, Emyr itu laki-laki. Gabole cengeng nak, orang tua Emyr kan lagi sibuk cari uang buat Emyr. Mereka pasti kangen sama Emyr, tapi mereka gabisa telpon Emyr. Nanti kalo mereka telpon Emyr terus di marahin sama bosnya gimana? Emyr mau kalo bunda sama ayah Emyr di marahin karena kerja sambil main hp?" Ucap Rony menenangkan

"Nda mau Pika, Emyl nda mau ayah bunda di malahin hiks hiks hiks" Ucap Emyr

"Nah berarti Emyr sekarang harus sabar ya nak, doain ayah bunda biar kerjanya cepet selesai dan cepet ketemu Emyr" Balas Salma

"Iya sayang, kan disini juga udah ada Mica sama Pika. Mica sama Pika akan jadi ayah sama bundanya Emyr sampai mereka pulang nak. Emyr gabole sedih-sedih lagi yaa. Pika gak suka deh kalo liat Emyr nangis begini. Emyr kan anak cowok masa nangis" Ucap Rony sembari memeluk Emyr

"Pika gak suka liat Emyl nangis?" Tanya Emyr polos

"Iya gak suka, kalo jadi anak Pika itu harus jadi anak pemberani, anak kuat, anak sabar dan gabole cengeng. Emyr mau kan jadi anak Pika?" Balas Rony

"Iya Pika, Emyl mau jadi anak Pika. Belalti Emyl nda bole nangis ya Pika?" Tanya Emyr

"Iya dong sayang, gabole nangis. Kalo nangis bukan anak Pika. Udah yaa, gimana kalo besok kita pergi ke rumah Oma sama Opa? Emyr punya banyak Oma sama Opa loh" Ucap Rony

"Banyak Pika? Ada belapa?" Tanya Emyr

"Ada dua Oma dan dua Opa sayang. Mau gak besok ketemu sama mereka?" Tanya Rony

"Mau mau Pika, Emyl mau ketemu meleka" Jawab Emyr

Salma yang melihat interaksi antara Rony dan Emyr pun terharu. Ternyata suaminya benar-benar membuktikan ucapannya untuk bisa menerima dan sayang dengan Emyr.

"Eh Emyr, Mica diem Mulu ya dari tadi. Cuma liatin kita berdua doang" Ucap Rony

"Orang Mica gak diajak ngobrol dari tadi, pelukan aja gak di ajak. Jahat ihh kalian sama Mica" Jawab Salma

"Mica, maaf Emyl lupa ada Mica hihihi. Emyl jadi pelukannya beldua doang sama Pika" Jawab Emyr gemas

"Jahat banget, Mica.nya di lupain" Ucap Salma memelas

"Maaf mica, mica malah ya sama Emyl. Maafin Emyl ya mica udah lupain mica" jawab Emyr memelas

"Hahaha, gimana mau marah kalo Emyr.nya segemes ini sayang" Ucap Salma sembari mencubit pipi Emyr

"Mica jangan di cubit ih pipinya, ntar melar. Gak ganteng lagi dong anak Pika ini" Ucap Rony sembari menyingkirkan tangan Salma dari Pipi Emyr

"Pelit banget sih, ini kan anak aku juga" Sindir Salma

"Mica sama Pika gabole belantem, jangan lebutan Emyl yaa. Emyl sayang sama Mica sama Pika kok" Jawab Emyr polos

"Hahahaha duh sayang, kamu lucu banget sih. Sini peluk dulu mica.nya, dari tadi kan udah peluk pika" Ucap Salma

Emyr pun memeluk Salma erat sembari tersenyum lepas

"Pika.nya di anggurin aja nih? Gak diajak pelukan juga?" Tanya Rony

"Sini pika, kita pelukan beltiga yuk" Ajak Emyr

Salma, Emyr dan Rony pun berpelukan satu sama lain. Rony baru sadar, dengan adanya Emyr bisa membuat Apartemen mereka yang awalnya sepi malah lebih terasa ramai. Emyr membawa kebahagiaan tersendiri untuk mereka.

Lama berpelukan, Salma pun mengajak Emyr untuk tidur ke kamar. Sedangkan Rony masih menonton TV di ruang tengah. Dirasa sudah cukup mengantuk, Rony pun masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi untuk bebersih.

Setelah keluar kamar mandi, Rony di buat cemburu lagi karena melihat Salma yang sedang menidurkan Emyr sembari memeluknya.

"Sayang, kok Emyr di tengah?" Tanya Rony

"Kalo di pinggir nanti jatuh Ka" Jawab Salma

"Yahh sayang, aku gabisa tidur peluk kamu dong" Ucap Rony memelas

"Udah deh, dibiasain aja mulai malam ini tidur gak meluk aku" Jawab Salma santai

"Gamau sayang, aku gabisa tidur kalo gak meluk kamu" Rengek Rony manja

"Aska tidur" Ucap Salma

"Gamau" jawab Rony manja

"Askaaa ayo tidur, peluk anaknya coba. Anggap aja itu aku" Balas Salma

"Gamau, Emyr gabisa di grepe-grepe" Jawab Rony santai

"Astaghfirullah Aska, di coba dulu tidur. Gausah rewel deh" Ucap Salma kesal

"Kalo kamu gamau pindah di tengah, yaudah aku tidur di sofa. Sekalian deh biar sakit-sakitan badan aku" Jawab Rony mengancam sang istri

"Jangan dong, nanti kamu sakit" Balas Salma khawatir

"Yaudah sini pindah tidur tengah, itu di pinggir kasih guling aja, biar Emyr gak jatuh" Ucap Rony

"Nanti kalo Emyr jatuh gimana Aska" Jawab Salma

"Gak mungkin sayang, kasur kita luas. Pinggir kasih guling, nanti kita berdua aja tidur dempet-dempetan biar Emyr lebih luas" Ucap Rony memberi solusi

"Kamu nih ya, lebih rewel daripada Emyr" sindir Salma sembari pindah ke tengah dan membenarkan posisi Emyr di samping

"Nahh gini kan enak, emmm bisa cium-cium mica, bisa peluk-peluk mica sama bisa grepe-grepe mica hehe" Jawab Rony sembari memeluk Salma dari belakang dan tangannya meremas payudara Salma

"Tadi aja sok-sokan nasehatin Emyr gabole cengeng lah, harus kuat lah, apalah. Tapi kenyataannya kamu itu lebih rewel dari pada Emyr" Sindir Salma yang posisi tidurnya membelakangi Rony dan menghadap Emyr

"Gapapa, yang penting tidurnya meluk mica kesayangan Pika. Emmm sayang kamu wangi banget sihh. Jadi pengen" Balas Rony tak henti-hentinya mencium Salma dan memeluk erat Salma dengan tangannya yang masih berada pada payudaranya Salma

"Pengen-pengen. Aku tampol juga ya kamu Ka" jawab Salma kesal

"Becanda doang elah, emosian mulu nih Mica. Gak asik" Jawab Rony

"Udah tidur, gausah bacod!" Perintah Salma

"Good night cantik, good night anak Pika" Ucap Rony

"Good night Pika, kalo tidur tangannya juga tidur. Gausah kemana-mana" Omel Salma

"Iya iya sayang" Jawab Rony pasrah

Mereka bertiga mengakhiri hari ini dengan tidur pertama bertiga di kamar Salma dan Rony.

Terimakasih sudah membaca :)
Selamat malam Minggu semua

Jangan lupa untuk terus streaming Kakak Mentari, Adek Bugati, Abang Mengapa, Kisah nya Antupar dan Benaknya Abang Paul yaa 🌻🌻🌻

Love you ❤️❤️

Sahabat Tengil Ku, Suamiku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang