Mundur

1.2K 125 5
                                    

Suara Yeonjun tenggelam dengan bunyi klakson yang saling bersahutan, berlomba untuk cepat sampat ke tujuan. Menyalip kendaraan kanan kiri mereka.
Yeonjun sudah terbiasa dengan kecepatan Taehyung dalam berkendara. Terutama jika saat dalam keadaan kesal, Taehyung akan menyetir seperti Dominic Toretto.

Wajah datar Taehyung makin datar saat Yeonjun memaksa untuk ikut mobil Taehyung ke sekolah.

"Siapa yang memberitahumu, jika aku akan menjemput Soobin?" Taehyung bertanya tanpa menoleh, jika bisa dipindai dengan alat penghitung emosi. Ia sedang dalam kondisi 70% tak senang.

"Soobie sendiri yang bercerita," jawab Yeonjun santai, melanjutkan nyanyiannya yang terpotong.

I'm so tired love song, tired love song

Sepupunya itu mengira, Taehyung masih akan menjemput Soobin di apartemennya. Tapi hari ini bukanlah keburuntungan seorang Kim Yeonjun. Jeon Jungkook baru saja mengirim pesan agar Taehyung tidak mendekati Soobie untuk sementara.

Mobil itu berbelok ke arah yang tidak disangka Yeonjun. Menuju langsung ke alamat sekolahnya. Yeonjun memandang Taehyung dengan kedua alis menyatu. Lagunya berhenti tiba-tiba.

"Bukannya kau harus menjemput Soobin dulu?"

"Buat apa repot-repot," sahut Taehyung datar.

"Hei, kau mengingkari janji padanya, kau bilang akan menjemput Soobie tiap hari?" Yeonjun menarik bahu Taehyung sedikit agar menoleh ke arahnya.

"Aku sedang menyetir, jangan ganggu fokusku!" Taehyung menggerakkan bahunya untuk menyingkirkan tangan Yeonjun.

"Menyebalkan! Jika tahu begini. Lebih baik aku berangkat dengan supir saja. Sia-sia aku bangun pagi sekali!" gerutu Yeonjun dengan muka dilipat, dan bibir yang tertarik ke samping.

Jadi Yeonjun bangun pagi hanya untuk ikut denganku menjemput Soobin? Lucu sekali, aku sudah tahu kelemahannya. Dia tak akan bisa semena-mena lagi pada kakaknya ini.
Batin Taehyung dengan segala pemikiran jahatnya. Ia tersenyum miring melihat gerbang Bangtan High School 50 meter di depannya.

Sungguh banyak rencana gila yang ingin ia lakukan pada Yeonjun. Tapi itu harus dilakukan pelan-pelang dan terselubung agar eomma-nya tidak curiga.

.
.

Kelas masih lengang, dua siswa sedang mengerjakan tugas yang belum selesai sambil menoleh ke arah pintu, saat Yeonjun masuk ke dalam.
Ia meletakkan tasnya di sebelah tempat duduk Soobin. Lalu duduk dengan sebelah kaki ia angkat ke meja.

"Hei! itu tempat dudukku!!" teriak salah satu dari murid yang sedang menulis di bangku temannya.
Yeonjun mengacuhkan siswa itu. Ia mengambil lolipop di saku celananya, menunggu 3 siswi incarannya datang.

"Tumben kau datang pagi sekali!!"
Salah satu dari siswi itu datang, dan langsung menyerukan sindiran pada Yeonjun.

"Aku menunggumu," jawab Yeonjun santai, menarik lengan siswi kurus itu tanpa banyak bicara lagi. Membawanya pergi melewati kelas demi kelas dan berakhir di pohon rindang dekat parkiran.

"Kalian itu keterlaluan, jika berniat menjebak Soobin berdua denganku. Harusnya kalian menyisakan dompet dan jaketku. Kau tahu, Soobin hampir pingsan karena lapar dan kedinginan," bisik Yeonjun dengan suara geram. Bahkan tangan kanannya mencekal pergelangan kiri Jennie.

"Hei ... hei ... hei!! Tuan muda Kim!!"
Jennie menjetik jemari kanannya yang terbebas dari cekalan Yeonjun.

"Jangan sembarangan menuduh. Kau membuat syayembara itu di kelas, untuk membuatmu makin dekat dengan Soobin. Jelas bukan hanya kita yang mengejar hadiah darimu. Mungkin saja itu siswa lain." Gadis itu mengedikkan bahu.

Debt Collect Sex (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang