Sementara itu di kediaman Keluarga Kim.
Taehyung yang sedang berbaring di sofa ruang keluarga, asyik menonton tv seketika terkejut setelah melihat siapa yang datang.
"Lho?? JIMIN!" Ujar Taehyung yang kemudian bangkit untuk duduk. "Siapa tadi yang bukain pager?"
"Mba penjahit" jawab laki-laki bernama Jimin itu sambil menaruh ranselnya di sofa.
"Kok ga telfon gue sih? Kan bisa gue jemput di stasiun"
"Ceritanya panjang, nanti lo juga tahu"
"Jim?" suara lembut Bunda Youngji terdengar dari arah ruang makan.
"Iyaa Tan, ini aku" Jimin melangkahkan kaki menuju ruang makan dan Taehyung pun mengekor dibelakang.
Park Jimin, keponakan Bunda, putra tunggal dari Kakak laki-laki Bunda. Dia tinggal di Busan bersama orangtuanya serta Oma dan Opa. Usia Jimin sebaya dengan Taehyung.
"Tante, sehat kan? Jahitan masih rame?" tanya Jimin sambil memeluk Bunda sejenak.
"Sehat kok, Syukurlah jahitan masih rame. lumayan buat tambahan uang saku Taehyung" canda Bunda, membuat Taehyung dan Jimjn terkekeh. "Sana duduk, Tante siapin makan dulu" lanjut Bunda sambil menepuk lengan Jimin dan berlalu menuju dapur.
"Bunda kenapa gak kasih tahu sih kalo Jimin mau dateng? Kan aku bisa jemput dia di stasiun" tanya Taehyung, mengambil beberapa minuman kemasan dari dalam kulkas dan diberikannya kepada Jimin.
"Hari ini dia ada audisi nari, Tae. Dateng dari Busan langsung ke kantor Agency. Bunda juga ga tahu kapan selesai audisinya"
"Audisi nari, Jim?"
"Iya. Baru kelar jam 3 lebih tadi. Capek bangeet"
"Oh iya, lo kan udah lulus ya 2 bulan yang lalu"
"Akademi tari mah cepet, Tae. 3 tahun doang sekolahnya"
"Dimana audisinya?"
"Di Agency SN di Gangnam"
"Astaga...lo kasih tahu gue pasti gue jemput disana, tadi siang gue ke apart Kak Seokjin, kan lewat Gangnam tuh"
"Masalahnya gue juga ga tahu jam berapa audisinya selesai. Ya kali lo nungguin gue seharian disana"
"Lo ikutan audisi idol?"
"Idih! Emang gue anak umur 14 tahun mau jadi idol?"
"Dia ikut audisi koreografer" ujar Bunda sambil menghidangkan tumis ayam kecap dan sup krim brokoli di meja. "Tae, kamu juga makan gih. Temenin Jimin"
Taehyung pun menurut. Laki-laki itu lalu mengambil 2 buah piring untuknya dan Jimin.
"Yang lain pada kemana? Sepi banget" tanya Jimin.
"Kak Namjoon pergi ke salon mobil sama Papa. Mau upgrade aksesoris mobilnya"
"Ciee Kak Namjoon lagi banyak duit nih"
"Halah palingan juga Papa yang bayarin, makanya Kak Namjoon ngajakin Papa. Modus doang dia mah, Padahal nih ya, gue nih, adeknya yang paling ganteng sekomplek, kuliah masih naik bus, mau main kemana masih minjem mobil Bunda"
"Hahaha!" Jimin pun tertawa lepas sambil mendorong pipi Taehyung. "Melas banget sih lo"
"Emang"
"Ya udah nanti kalo lo udah kerja, minta Papa hadiah mobil"
"Beres!" jawab Taehyung sambil memakan sup krim brokoli dengan lahap.
"Terus si Kookie? Lagi tidur?" tanya Jimin yang juga makan dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
ФанфикMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.