🦌🐧
.
.
.
.
.
...Bruk
"Mati saja kau idiot"
Kalimat itu, kalimat yang seperti kalimat rutin yang selalu ku dengar dari semua orang yang ku temui di sekolah. Laki-laki, perempuan. . semua melakukan hal yang sama padaku.
Mengataiku gila, idiot, bahkan menyumpahiku mati
Tapi aku bisa apa ? Aku hanya gadis autis yang tidak memiliki keberanian apapunun
Lemah ? Ya, aku memang lemah
Membiarkan semua orang melempariku dengan makanan yang mereka bawa, mendorongku hingga jatuh dari tangga, serta merobek semua buku tugas yang sudah ku kerjakan mati-matian dari beberapa hari sebelumbya
Ingin sekali rasanya ku berteriak bahwa aku bukanlah orang gila ataupun idiot, tapi aku selalu merasa bahwa seluruh dunia akan membunuhku jika aku melakukannya
Aku tidak gila, aku hanya sakit
Dan Autis bukanlah golongan dari penyakit jiwa
Aku masih bisa memahami keadaan sekitarku, tidak seperti orang gila yang bertindak semaunya dan tidak memiliki rasa malu.
Aku malu saat semua orang menertawakanku, aku malu saat guru menyuruhku berdiri di depan kelas karena di anggap tidak mengerjakan PR, aku juga sangat malu saat ibuku... Orang tuaku satu-satu harus datang ke sekolah karena alasan aku sering membolos pelajaran. Padahal kenyataannya aku yang sering di kunci di gudang sehingga aku tidak bisa keluar dan mengikuti pelajaran selanjutnya.
Tapi lagi-lagi aku bisa apa ?
Membela diri ?
Pernah. . aku pernah melakukannya, mengatakan semua yang ku alami dengan terbata-bata kepada kepala sekolah dan para guru..
Tapi apa yang kudapat ?
Ketidak percayaan
Lalu, saat semua guru saja sudah tidak menaruh rasa percaya padaku... Pada siapa lagi aku harus mengadu ?
Ibuku ?
Tidak, aku tidak sanggup untuk menambah beban yang di pikul ibuku..
Sedari aku lahir ibu sudah berjuang menjaga dan melindungiku seorang diri, ayahku pergi saat aku di vonis mengidap autis sejak lahir. . dia tentu malu karena memiliki anak yang tidak sempurna seperti anak-anak lain. Karena itulah selama 17 tahun aku hidup, aku hanya memiliki ibu di sampingku.
"Itu Heeseung, pasti dia baru membuat ulah lagi"
"Kau benar, aku yakin guru bagian kesiswaan pasti sudah benar-benar muak di buatnya"
"Berandal sialan, kenapa harus tampan sih"
"Hah, untuk apa tampan kalau wajahnya saja selalu memiliki bekas luka"
Itu adalah beberapa bisikkan yang juga sangat sering aku dengar dari para siswa di sekolah..
Lee Heeseung...
Dia memang selalu menjadi pusat perhatian saat eksistensinya muncul di koridor sekolah, terlebih saat anak itu keluar dari ruang bagian kesiswaan.
Biar aku jelaskan sedikit siapa dia
Namanya Lee Heeseung
⁷
Pria tampan yang memiliki banyak keburukan di mata semua orang. Angkuh, arogan, kasar, perokok, berpenampilan layaknya preman sekolah dengan pearching yang hampir memenuhi kedua telinganya, serta rambut pirang yang terpampang jelas di atas kepalanya.