prolog

1.5K 91 2
                                    

"Aman, Mah. Disini banyak temen, Kok..."

"Iya tau, tapi emang mama gaboleh khawatirin anak sendiri hah??"

"Haha! Mama gak usah khawatir."

Lex yang semula merebahkan dirinya dikasur beranjak berdiri membuka gorden agar sinar matahari bisa masuk ke kamarnya.

Pagi ini Lex berbincang dengan ibunya melalui panggilan suara, lagi. Sudah dua Tahun Lex tinggal di kost bersama delapan orang sahabat karibnya. Selama dua Tahun itu pula ibunya terus menanyakan kabarnya setiap hari, biasalah anak semata wayang.

"Awas loh, jaga diri!"

"Siappp baginda ratu!!!" Ucap Lex sambil cekikikan. Dia bisa membayangkan wajah ibunya yang merah padam sambil berkacak pinggang, ah jangan lupakan ekspresi marah beliau yang menurut Lex sangat menggemaskan, ah dia jadi merindukan sang ibu.

Tutttt.....

Panggilan-pun terputus.

Lex meletakkan ponselnya di nakas, kemudian melenggang pergi ke kamar mandi.







Ting!












Ting!







Ponsel Lex berbunyi, sang empu tak menghiraukannya. 'Paling itu Ibu', pikirnya.

Setelah sekitar 10 menit, Lex keluar dari kamar mandi dengan pakaian khas rumahannya yaitu kolor dan kaos oblong.

Ting!

Lagi-lagi ponselnya berbunyi, kali ini Lex segera mengecek ponselnya. Khawatir jika sesuatu terjadi pada Ibunya.

Memang ada pesan dari ibunya, menyuruh Lex untuk menelfonnya lagi nanti malam, seperti biasanya.

Tapi.....

Ada satu pesan dari nomor asing yang membuatnya salah fokus.

08297xxxxx

| Ping!
| Ayo main bunuh-bunuhan!!
| Bales dong ganteng... Xixixi..

Fak men |

Lex tidak terlalu menanggapi pesan tersebut dengan serius, itu pasti temannya iseng. Mungkin Sing? Anak itu sedikit kurang ajar.








Ting!








08297xxxxx

| Gimana kalo kita bunuh nyokap lo tersayang lebih dulu xixixi..

Sudah cukup, ini tidak lucu.




















To Be Continue.

Aku upload sampai part 1 aja buat liat respon kalian dulu, ya! Aku lanjutin kalo kalian suka hehehehehe..

PING! | XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang