The Punch

36 10 0
                                    

Siang ini The Great Hall lumayan ramai oleh para murid yang melakukan berbagai kegiatan. Ada yang mengisi perut mereka atau hanya duduk santai sambil berbincang mengenai banyak hal.

Kabar tentang Draco yang melapor pada ayahnya perihal Buckbeak yang menyerangnya telah menyebar di banyak telinga para murid. "Dia sangat lebay." Ron berujar saat melihat Draco meringis kesakitan sambil berbicara dengan angkuh.

"Draco being Draco." Sahut seorang gadis tiba - tiba. Ron, Harry, dan Harmione menoleh ke asal suara. "Apa yang anak ravenclaw lakukan disini?" Tanya Ron saat melihat Renese yang duduk di meja yang sama dengannya. "Have a little talk with Romilda." Sahut Renese. "Tapi aku setuju padamu Ron, Draco itu lebay. Huft—ini adalah salah satu sifatnya yang tak ku sukai. Sampai ayahku mendengar perihal Hippogriff ini, kurasa ia tak akan menyukai Draco lagi." Renese kembali menarik topik sebelumnya.  "Newton Marjorie? Ayahmu?" Tanya Ron. Renese mengangguk.

"Keluarga penyayang magic creatures." Harmione berucap. Renese terkekeh. "Banyak orang yang kesal dengan si pirang itu, ku harap ada seseorang yang memukul wajah angkuhnya." Ucap Renese. Ron membuka mulut seolah ingin bersuara namun ia urungkan karna seseorang menghampiri meja mereka.

"Nessie, perpustakaan?" Luna langsung melemparkan pertanyaan saat mendapati Renese yang tengah duduk di meja gryffindor. "IYA!! Animagus, I'm coming!" Renese langsung berdiri sambil mengemasi beberapa bukunya. "Animagus?" Tanya Harry. "Oh—aku saat ini sedang tertarik mempelajari animagus! Sudah hampir sebulan aku mempelajari tentang mereka." Sahut Renese bersemangat lantas beranjak dari sana. "Thanks for the talk guys, see yea!" Setelah mengucapkan itu pada Ron, Harry, dan Harmione, Renese berlalu pergi keluar dari Great Hall bersama Luna.

"Kurasa tak ada anak ravenclaw yang sehari saja tidak ke perpustakaan." Ucap Ron saat Renese tak lagi terlihat di jarak pandangnya. "Well—walaupun terdengar seperti kutu buku, Renese Marjorie terkenal sebagai murid Ravenclaw yang mudah bergaul, dia agak menyenangkan dan sedikit badass."  Sahut Harmione, Harry mengangguk - angguk mendengar informasi itu.

.ೃ*:.ೃ*:

Hogwarts digemparkan dengan hilangnya Nyonya gemuk. Para anak Gryffindor bergerumul di depan lukisan yang sobek dengan sisa cakaran di sana. Kepala sekolah juga ada di tengah gerumulan para murid,

"Apa yang terjadi?!" Cho memekik karna tubuhnya terdorong - dorong siswa lain, tangga meunuju asrama sangat padat sekarang. Tiba - tiba seseorang bersuara. "SIRIUS BLACK IN THE CASTLE!"

Kini semua siswa berjalan menuju The Great Hall setelah di perintah oleh prefek asrama masing - masing bahwa malam ini semua siswa akan tidur di sana karna Sirius Black dikabarkan berada di salah satu tempat di kastil ini.

Professor Snape dan beberapa professor lainnya berjaga tepat di depan—tempat dimana meja para professor biasanya melahap makanan mereka.

"Harry, is that you?" Terdengar bisikan dari seorang gadis tepat di belakang tubuh Harry. Harry memalingkan kepalanya untuk memastikan dari siapa suara itu berasal. "Hello!" Ucap Renese dengan suara kecil saat menyadari Harry memalingkan kepalanya. Saat mengetahui bahwa gadis di belakangnya itu adalah seseorang yang ia kenal, Harry memalingkan posisi badannya—sekarang mereka berdua berada di posisi yang saling berhadapan.

"Tidak bisa tidur, hey?" Tanya Harry saat melihat kedua bola mata Renese yang masih terang, menampakkan mata birunya. "Aku tidak terbiasa tidur awal seperti ini." Sahut Renese. "How about you?" Tanya gadis itu. "Nah–same. Need someone to talk?" Harry menawarkan. "Yeah—If you want to."

The Curse of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang