0. Déjà Vu

311 27 0
                                    

Zhana bangun dari mimpinya.
Zhana bangun dari drama yang melibatkannya di mimpinya.
Mimpi yang selalu berlanjut setiap ia tidur.
Mimpi yang melibatkan perasaannya.

"Gue udah mimpi ini 5 hari. kira kira, berapa episode?" Gumam Zhana yang sekarang sedang melamun di atas kasurnya.

"Gue cuma mimpi, tapi kenapa kebawa perasaan? Terus kenapa juga mimpi nya bisa nyambung gitu, kaya di drama-drama? Terus kenapa gue.. Haah, ga ngerti ah." gumam Zhana lagi sambil mengacak rambutnya frustasi.

Setelah meratapi keanehan mimpinya, ia mulai berjalan menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Merasa semuanya telah siap, ia turun kebawah dan langsung disuguhi aroma yang membuat perutnya melakukan gencatan senjata.

"Maa, Zhana laper. Cepetan bikinnyaa," teriak Zhana dari meja makan dengan semangatnya.

"Iya dek. Ini sebentar lagi selesai, tinggal ambil susu doang kok." balas Mama Zhana sambil buru-buru berjalan menuju meja makan.

"Sabar dikit kali dek. Kaya babon yang ga makan seabad aja. dasar gendut." cibir Abang-nya Zhana sadis.

Ya, Zhana adalah anak bungsu di keluarganya. ia mempunyai Kakak laki-laki menyebalkan yang terpaut 3 tahun lebih tua darinya. Ia juga mempunya Mama dan Papa yang sangat menyayanginya. Dan Zhana sangat bahagia karena mereka.

"Berisik, gendut!" Cibir Zhana balik sambil memanyunkan bibirnya.

Bersamaan dengan itu, roti bakar cokelat dan susu vanilla sampai di meja makan. Sepersekian detik, raut wajah Zhana yang awalnya muram langsung berubah menjadi berseri-seri melihat makanan sudah ada di depannya.

Dengan sigap, ia mengambil roti bakar dan memakannya dengan lahap tanpa peduli sekitar. Ia sudah menghabiskan 2 roti bakar dalam waktu 5 menit. Setelah bertelepati dengan perutnya yang mengatakan perutnya sudah penuh, ia langsung meminum susu vanilla-nya dalam satu tegukan.

"Haah, kenyang. Yaudah Ma, aku berangkat dulu ya! Yuk cepetan abang jelek!" Ujar Zhana yang sedang menepuk-nepuk perutnya yang sudah penuh sambil mencium tangan Mama-nya, lalu menabrakkan bahunya dengan bahu abangnya, Bang Azzam yang sedang meminum susu.

"UHUK--" Bang Azzam tersedak susu-nya sendiri. Ia masih terbatuk-batuk dengan hebohnya sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Hahaha, rasain! Makanya cepetan bang, ih! Nanti aku telaat." Ujar Zhana sambil menarik-narik ujung lengan kemeja Abangnya.

"Iya, bawel! Ma, aku berangkat dulu ya, dah!" Ucap Azzam yang sudah tenang dari batuknya, dan mencium tangan Mama-nya.

Setelah itu, ia melakukan kebiasaan paginya, mengantarkan adek ter-menyebalkannya ke sekolah.

•••

Zhana sudah berada di kelasnya. Ia sedang mendengarkan Mrs. Ditha menjelaskan rumus Matematika-nya.

Selang beberapa menit, bel surga dunia berbunyi, maksudnya bel istirahat berbunyi. Zhana sangat bosan dikelas, apalagi 2 sahabat tercintanya ga masuk.

Dengan malas, ia pergi ke kantin sendirian. Tak lupa, ia memasang headset kesayangannya dan mulai mendengarkan musik. Ia sudah terbawa dalam lagu yang didengarkannya, sekarang ia sedang mengangguk-anggukan kepala-nya sesuai dengan irama lagu.

Ia berjalan sambil terus melihat iphone-nya. Ia sedang men-stalking akun instagram 'pacar'-nya, Adam Levine. Tak lupa, ia juga sedang mendengarkan suara sexy khas 'pacar'-nya itu.

"Sugar! Yes please.. want u come and put it do--" suara Zhana terhenti seketika, menyadari aura tak enak dan suara hening disekelilingnya. Aneh, kok kantin ga rame kaya biasanya?

Zhana yang penasaran dengan 'keheningan kantin' yang tak wajar pun langsung menengadahkan wajah dari iphone-nya ke depan.

Dan kau tau apa?
Ini déjà vu.

Zhana pernah merasakan ini sebelumnya, tapi bukan di dunia nyata, tapi di mimpi episode pertamanya.

Sekarang, Zhana dihujani tatapan aneh oleh orang-orang disekelilingnya. sekarang ia sedang berada di tengah kerumunan manusia, dengan 2 orang lainnya. Mereka mungkin sedang menyaksikan pernyataan cinta seorang siswi centil yang 'terkenal' pada seorang siswa tampan dan jago olahraga. seperti itulah yang ada dipikiran Zhana.

Daritadi, Zhana memang tak menyadari telah menerobos segerombolan orang. Mereka menyingkir karena Zhana lewat dengan santai dan tak melihat ke sekitar.

"Eh, sorry gue ganggu acara lo berdua." ujar Zhana tak enak hati melihat siswi perempuan tersebut menatap kesal ke arahnya dan si siswa laki-laki dengan pandangan datarnya.

"Udah, dia gapenting. Jadi gimana, Mi? Kamu mau kan nerima aku?" Tanya si cewek centil itu dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi.

"Sorry, Cher. Gue gabisa nerima lo. karena--" ucap Azmi tiba-tiba yang langsung menarik Zhana mendekat ke arahnya dan merangkul pundaknya.

"Karena, gue udah punya dia." ucap Azmi yang sedang menatap Zhana dengan senyum sejuta watt-nya.

Zhana hanya diam. Zhana merasa kembali ke dalam mimpinya. Zhana kembali merasa, bahwa ia adalah sosok yang tak diundang, lagi.

Iya, ini awal drama di mimpinya Zhana dimulai.
Sama seperti yang ada di mimpi Zhana.
Walaupun dia disini memakai seragam, bukan memakai gaun indah yang cantik.
Tapi, kejadian seperti ini yang memulai drama-nya.

Dan yang paling penting,
'Si Cowok Tampan' itu sama persis seperti pangeran dalam mimpi-nya Zhana.

•••

Uninvited Princess [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang