Warn: Typo bertebaran, OOC, Menggunakan bahasa Baku/Non-Baku
Happy Reading~
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, cahaya matahari perlahan mulai meredup dan kini giliran bulan yang menunjukkan cahaya nya. Dan sudah waktunya para siswa yang mengikuti klub Voli untuk pulang ke rumah.
“Baiklah, teman-teman. Jam juga sudah menunjukkan pukul 6 sore, sekarang kemasi barang-barang kalian dan jangan sampai ada yang tertinggal. Setelah semuanya selesai langsung segera pulang ke rumah masing-masing. Jangan sampai aku masih melihat kalian keluyuran di sekitar sekolah.”
Perintah Yamaguchi Tadashi, selaku kapten tim Voli Karasuno. Seperti yang diketahui setelah Daichi dan Ennoshita menjabat sebagai kapten klub Voli di tahun-tahun sebelumnya, kini pada tahun ketiga Yamaguchi lah yang menjadi kapten dari klub Voli Karasuno.
Seorang Yamaguchi Tadashi yang dulunya orang tidak percaya diri dan selalu takut melakukan kesalahan itu kini sudah menunjukkan pencapaian besar. Berkat usaha dan kerja kerasnya selama ini, Yamaguchi mampu membawa tim Voli Karasuno masuk 3 besar di Inter-High School.
“Baik, kapten!” Jawab anggota tim yang lainnya dengan serempak.
“Untuk Hinata dan Tsukishima, hari ini giliran jadwal kalian untuk membersihkan gym. Setelah selesai nanti jangan lupa untuk mengunci pintu.”
"Baik, kapten!" Tsukishima dan Hinata juga menjawab secara bersamaan.
Kemudian, semua anggota tim satu per satu mulai beranjak pergi dari gym untuk kembali pulang beristirahat. Sementara Hinata dan Tsukishima memulai membereskan semua perlengkapan voli ke tempatnya kembali.
“Kei.” Panggil Hinata di tengah kegiatan bersih-bersihnya. Tsukishima hanya berdehem sebagai jawaban.
“Hari ini seru sekali ya, tidak terasa kalau kita sekarang sudah kelas 3 dan sebentar lagi akan segera lulus..”
Tsukishima tersenyum tipis, “Kau benar.”
“Semenjak kelas 3, kau sudah begitu banyak berubah ya, Kei.” Hinata menyengir lebar, sedangkan Tsukishima menatapnya bingung.
“Berubah apanya?” Tanya Tsukishima penasaran.
“Ya berubah, dari tinggi badanmu yang jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sifat tukang roastingmu sedikit berkurang, rambutmu mulai memanjang, dan wajahmu jauh lebih tampan sekarang.”
“Wah, apa kau sedang memujiku?” Ucap Tsukishima sambil melempar senyum jahil.
“Tentu saja, ada banyak hal dari dirimu yang patut dipuji, Kei.”
“Tapi orang-orang selalu beranggapan kalau aku ini orang yang menyebalkan. Tidak ada sisi yang baik dari diriku, Shoyou..”
Hinata menatapnya kesal, “Jangan berkata seperti itu, Kei! Mau seburuk apapun kau di mata orang lain, aku akan tetap menyukaimu walaupun kau menjadi seorang pencuri sekalipun.”
“Pencuri hati maksudmu?” Tsukishima mendekatkan wajahnya dengan wajah Hinata, sehingga wajah Hinata menjadi memerah.
“U-Uh, iya...” Hinata tersipu malu.
“Kau juga sudah banyak berubah, Shoyou. Tapi tidak termasuk dengan tinggi badanmu.”
“Apa katamu! Kau mengejekku ya!”
“Tentu tidak, hanya saja aku tidak suka melihatmu bertambah tinggi karena kau lebih enak dipeluk jika tubuhmu tetap pendek dan kecil seperti ini.” Tsukishima memeluknya dari belakang.
Hinata kembali dibuat tersipu malu. Tsukishima memang jago kalau soal menggombal, “Huh, kali ini aku akui kau menang lagi, Kei.”
Tsukishima terkekeh pelan, “Sudah-sudah. Sekarang cepat selesaikan pekerjaanmu, aku akan mengantarkanmu pulang malam ini.”
“Bagaimana kalau kau menginap saja di rumahku malam ini, lagipula Ibumu dan Kakakmu juga sedang tidak ada di rumah kan?”
“Apa tidak akan merepotkan?”
Hinata menatapnya dengan mata berbinar, “Tentu saja tidak! Ibu dan Natsu pasti akan senang jika kau datang menginap.”
“Tapi aku tidak membawa baju ganti.”
“Tenang saja, bukankah bajumu ada beberapa di rumahku waktu kau menginap dulu.”
“Sungguh? Kalau begitu aku akan menginap.”
“Ngomong-ngomong sebelum itu..” Hinata memegang ujung bajunya dengan raut wajah malu-malu.
Tsukishima menatapnya bingung, kenapa pacarnya seperti orang yang ingin meminta sesuatu tapi malu untuk mengatakannya.
“Saat kau menginap nanti, kumohon jangan tidur di kamar tamu. Kau tidur di kamarku saja, bersama denganku.”
Beberapa detik Tsukishima terdiam mencerna apa yang dia dengar barusan, “H-Hah?!” Mata Tsukishima terbelalak kaget, tak lupa dengan wajahnya yang memerah semerah tomat itu.
“Bolehkan?” Hinata memohon dengan mata berbinar seperti anak anjing. Tsukishima tak dapat berkata apa-apa lagi, pacarnya sangat pintar dalam menggodanya.
“Ehm, asalkan Ibumu mengizinkanku. A-Aku akan tidur bersamamu malam ini.”
Tsukishima sangat malu. Dirinya memalingkan wajahnya ke samping, sungguh dia sama sekali tak bisa untuk menatap kekasihnya itu.
Hinata mengembungkan pipinya, “Ayolah, Kei! Lakukan ini demi aku, mau ya?”
Hinata semakin mendekatkan dirinya dengan Tsukishima. Sementara Tsukishima terus berjalan mundur berusaha menghindari Hinata yang mencoba menggodanya. Sial, kalau terus begini Tsukishima akan kelepasan.
“Berhenti menggodaku, Shoyou!”
“Siapa yang menggodamu? Aku hanya berjalan mendekati dirimu saja, tapi kenapa kau terus mundur, Kei~” Hinata tersenyum jahil.
“Jadi begitu. Kau ingin bermain denganku,” Tsukishima menggendong tubuh mungil Hinata dan berjalan membawanya menuju gudang, “kalau begitu ayo kita bermain.”
Sontak Hinata reflek ingin berteriak, “Kei, apa yang kau lakukan! Cepat turunkan aku.”
“Siapa suruh kau memancingku duluan,” kini giliran Tsukishima yang tersenyum jahil, “Aku akan menghukummu, sayang~”
“AAA! IBU TOLONG AKU!”
Fin.
Saya pikir anda tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, hehe. And maaf karena alur sama judulnya gak nyambung, huhu ╥﹏╥.
See you in the next one-shot!
Monday, 18 December 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝗨𝗡𝗦𝗛𝗜𝗡𝗘 & 𝗠𝗢𝗢𝗡𝗟𝗜𝗚𝗛𝗧
RandomHanya sebuah cerita random yang saya buat karena akhir-akhir ini saya lagi suka sama shipper TsukiHina. Bagi yang berminat untuk membacanya jangan lupa untuk mampir dan vote untuk kelanjutan cerita saya. Disclaimer‼️ •~Cerita ini murni berasal dari...