Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
Alan keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan celana pendek sambil mengeringkan rambutnya, matanya tertuju pada Felicia yang berguling di kasur sambil menepuk pantat Khayri menidurkan putra mereka itu.
"Ay udah tidur?" tanya Alan sambil duduk ditepi kasur.
"Heum, hah...kayaknya belakangan ini Ay suka gini deh."
"Mungkin karena ulang tahunnya sebentar lagi, dia kalau ulang tahun nya udah dekat memang suka gitu."
"Iya ya? Mas, jangan coba-coba guling sebelum rambutnya kering," ucap Felicia memperingati saat melihat gelagat Alan yang akan berbaring.
Alan berdecak mendengar itu, "Gak mau kering loh dia Ci."
Felicia memutar bola mata malas mendengar itu, wanita itu duduk, membuat Alan tersenyum melihat itu, "Sini Ci-"
Alan duduk dibawah tepat di depan istrinya itu membuat Felicia mendengus melihat itu kemudian mulai mengeringkan rambut suaminya itu dengan handuk.
"Belum juga Cia selesai ngomong udah sampai aja dia," gerutu Felicia membuat Alan terkekeh.
"Cia...Mas capek loh," ucap Alan tiba-tiba membuat Felicia mengerutkan dahinya perasaannya mulai waspada, itu seperti kode.
"Ya istirahat Mas kalau capek."
"Ci gak usah pura-pura gak tau, ke kamar sebelah yuk," ajak Alan membuat Felicia mendengus, tebakannya benar.
"Ngapain ke kamar sebelah? Tidur di sini aja, ututu, suami Cia kayaknya capek banget deh, karena misi ya, misinya banyak banget ya tadi," ucap Felicia memegangi pipi Alan membuat Alan mendogak.
Felicia mencium pria itu dengan gemas mengabaikan permintaan Alan yang tampak kesal dengan itu.
"Ci, ck kan gitu, dosa loh Ci nolak suami gitu."
"Nolak apa? Kan kata Mas tadi capek yaudah istirahat, Cia masih ada kerjaan lagian ini masih sore loh Sayang."
Dahi Alan mengerut mendengar itu, dia memegangi tangan Felicia melingkarkan tangan istrinya itu di lehernya, "Kerja apa jam segini? Orang tuh pulang istirahat Yang, kamu malah lanjut kerja."
"Banyak Mas, Cia mau mantau sesuatu bentar, terus masak," ucap Felicia yang memang berencana masak setelah menidurkan Khayri.
"Ci...apa coba gunanya Mas ngerjain pembantu kalau kamu juga yang kerja? Gak usah aja masak," ucap Alan.
"Nanti anak Mas nangis lagi kalau bukan Cia yang masak. Udah istirahat sana, bentar doang loh soalnya mau magrib. Cia kebawah dulu ya," ucap Felicia mencium pipi Alan lalu pergi keluar kamar.
Alan menghela napas lelah, kemudian melempar handuk yang ada di kepalanya sembarangan, Alan duduk ditepi kasur hendak berguling namun wajah garang Felicia terlintas dipikirannya membuatnya mendengus lalu mengambil handuk tadi dan meletakkannya di tempatnya.
Alan kemudian berguling dikasur memikirkan pembicaraannya dengan Neandro juga misi yang dia lihat tadi. Hari ini dia pergi ke markas untuk mencari misi yang akan dia kerjakan dengan Felicia dan tentunya menjalankan misi yang menarik juga melatih anggota timnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...