Pulang bersama Pual yang cukup menyebalkan karena seolah tak sejalan dengan pemikirannya membuat Salma hanya terdiam sembari melihat jalanan yang tampak ramai dengan kendaraan.
"Mau langsung pulang atau sarapan dulu?" Tanya Paul
"Mau nya nganterin Rony pulang." Jawab Salma dengan ketusnya.
Mendengar ucapan Salma membuat Paul menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Lo suka sama Rony?" Tanya Paul to the point yang membuat Salma langsung menatapnya.
"Kenapa diam? Ada yang salah sama pertanyaan gue? Sampai lo enggak bisa jawab pertanyaan dari gue." Tanya Paul
Ditanya Paul dengan sinis membuat Salma sejenak mengatur nafasnya.
"Iya, gue suka sama Rony, kenapa? Apa salah kalau gue suka sama Rony." Ujar Salma
"Jelas Sal, gue udah bilang kan sama lo, jangan deketin Rony, bahkan gue udah bilang sama lo untuk jauhin Rony, kenapa sekarang lo malah suka sama Rony? Lagian kenapa bisa lo suka sama Rony disaat lo baru kenal beberapa hari sama dia, terus juga lo aja belum putus sama Diman, gimana bisa lo udah suka sama orang lain." Tutur Paul
"Cinta itu anugerah dari Tuhan, dan datangnya bisa kapan aja tanpa disangka, gue udah bertekad bulat untuk akhirin hubungan gue sama Diman, tapi emang hubungan gue sama Diman tuh enggak mudah Paul, butuh waktu untuk benar-benar berakhir, terlebih hubungan gua sama Diman udah melibatkan orang tua, bukan hal yang mudah untuk mengakhirinya." Tutur Salma
"Emang Diman mau berakhir sama lo? Belum tau juga kan? Harusnya lo fokus dulu sama permasalahan hubungan lo sama Diman bukannya malah jatuh cinta sama orang yang lain yang bakal bikin orang lain itu ikut terlibat dalam permasalahan lo." Ujar Paul
"Diman ngancem lo apa sih? Sampai lo setakut ini Rony kenapa-kenapa?" Tanya Salma
"Hidup Rony itu berat Sal, dia tulang punggung keluarga, ada ibu dan adiknya yang harus dia perjuangkan hidupnya, dan kuliah ini adalah satu-satunya usaha dia untuk memperbaiki keadaan hidupnya, dan kalau sampai perkuliahannya ini bermasalah karena kuasa yang Diman punya, itu artinya hancur sudah masa depan yang sejak lama susah payah dia bangun sembari tertatih kerja sana sini untuk bisa tetap bertahan kuliah, biaya kuliah memang dapat beasiswa tapi untuk biaya tugas dan lainnya? Rony tanggung sendiri Sal, itulah kenapa dia begitu bekerja keras sampai lupa kalau tubuhnya juga perlu istirahat, maka dari itu gue bilang sama lo, beban Rony udah berat banget, dengan lo suka sama Rony yang ada lo makin perburuk keadaannya dengan Diman yang enggak mungkin tinggal diam." Tutur Paul
"Jadi please, kalau lo suka sama dia, jauhin dia, jangan tambahin beban hidupnya dengan perasaan suka lo yang akan ngebuat Diman semakin ngincar dia, biarin dia selesaikan kuliahnya yang tinggal selangkah lagi ini Sal." Imbuh Paul
Mendengar penuturan Paul membuat Salma terdiam,
dan berfikir sejenak, semua yang Paul ucapkan benar adanya. Kuasa Diman cukup begitu besar dan berpengaruh dalam kehidupan Rony. Jika ia terus memaksakan diri untuk mendekati Rony, apa yang Paul katakan tentang Rony pasti terjadi karena ia juga dapat memastikan bahwa Diman tak akan tinggal diam.Berdebat sepanjang perjalanan membuat tanpa terasa mobil Paul telah berhenti tepat dikediaman Salma.
"Sal, bukannya gue enggak dukung pilihan lo, tapi ini juga sebuah dilema bagi gue, gue senang lo bisa move on dengan cepat tanpa terpuruk setelah disakiti sama Diman, tapi disatu sisi Rony juga sahabat gue, gue juga enggak mau dia jadi korban dari hal yang enggak dia lakukan dan berujung mempertaruhkan masa depannya." Tutur Paul
"Gue ngerti kok apa yang lo pikirin kok, gue emang terlalu egois jika hanya mementingkan perasaan suka gue sama Rony tanpa memikirkan dampak yang akan Rony dapat." Ujar Salma
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTARA (SEGERA TERBIT)
Roman pour AdolescentsHari sial Salma Rania Altharena membuatnya bertemu dengan Rony Gallendra Madaharsa, hingga keduanya terlibat dalam situasi dan kondisi yang melibatkan perasaan mereka. Akankah keterlibatan perasaan keduanya akan membuat mereka berlabuh dalam cinta...