Selama beberapa hari Ini hubungan Claudia dan Panji semakin akrab, bahkan Panji pernah mengajak Claudia untuk main ke Rumah Panji karena orang tuanya ingin bertemu dengan Claudia.
Setelah bertemu keluarga Panji, Claudia merasa Panji memang sungguh-sungguh kepada dirinya dan sejauh ini keluarganya Panji cukup baik padanya.
Belum lagi nanti pada hari minggu Panji mengajak untuk pergi ke acara pernikahan keluarganya. Claudia sempat beberapa kali menolak untuk ikut tapi Panji meyakinkan Claudia untuk ikut, karena dia ingi. Mengenalkan Claudia pada keluarga besarnya.
Mendengar hal itu membuat Claudia semakin gugup, dia merasa belum siap dengan semua ini dan merasa Panji terlalu buru-buru. Panji sempat bikang bahwa dia tidak ingin pacaran karena menurutku semua itu buang-buang waktu. Dia memberi Claudia waktu untuk memikirkan hubungan yang lebih serius dari sekedar pacaran. Semua itu pemikiran Panji saat ini karena
Panji sempat batal menikah setelah pacaran sangat lama dan dia tidak mau hal itu terulang lagi.Sejauh ini Claudia memang berencana untuk menikah, Panji juga orang yang baik. Tapi entah kenapa Claudia masih sangat ragu untuk hal itu. Dia belum benar-benar bisa menaruh hatinya seratus persen untuk Panji. Claudia masih butuh waktu untuk membuat dirinya yakin.
Tapi sepertinya Panji memang dikejar waktu karena adiknya akan menikah dalam waktu dekat ini dan ibunya tidak ingin Panji dilangkahi oleh adiknya.
Dengan hubungannya dengan Panji yang seperti ini, Claudia bingung nanti Panji akan memperkenalkan dirinya sebagai apa, karena jelas hubungan ini tidak memiliki status yang jelas. Walaupun Claudia merasa hubungan mereka memang sudah seperti orang pacaran, dimana Panji selalu menanyakan apapun kegiatan yang Claudia lakukan, dia juga selalu menunjukan kecemburuannya jika tahu Claudia dekat dengan pria. Segala sesuatu yang Claudia lakukan pun semuanya Panji harus tahu.
"Di lo sama Mas Panji jadi ikut kan?" Suara Laras menghancurkan lamunan Claudia sejak tadi.
"Gak tau La, Mas Panji kayanya gak bisa soalnya dia ada kerjaan sampe malem." Laras menggeser tubuhnya kepada Claudia yang sedari tadi menatap layar komputernya dengan pikiran yang melalang buana.
Selama berminggu-minggu dekat dengan Panji sekarang Laras sudah tahu tentang hubungan Claudia.
"Yah, Padahal gue penasaran banget pengen liat langsung Mas Panji lo itu."
"Nanti aja kita atur acara double date."
"Double date kaya yang hubungannya ada status aja." Laras meledek Claudia
"Gapapa ga ada status yang penting serius. Nanti lo bakal kaget kalau tiba-tiba gue bagiin undangan."
"Lo seserius itu Di sama dia? Sampe yakin bakal nikah?"
"Ya kenapa gak serius, selama ini gue kan memang nyari yang serius dan Panji udah kriteria paling bener deh."
"Serius sih serius tapi jangan karena lo memang ngebet diseriusin sampe lupa buat nyari tahu dulu gimana calon lo. Banyak tahu yang ngomongnya mau serius tapi giliran udah nikah malah cerai."
"Amit-amit jangan sampe lah, semoga aja Panji memang yang terbaik."
"Iya semoga aja. Terus sekarang kan Panji gak ikut, tapi lo harus tetep ikut ya. Ini acara ultahnya Ardan. Masa lo ga dateng."
"Gak tau deh, nanti gue ke sananya sama siapa? Panji juga kayanya gak suka kalau gue pergi-pergi malem-malem gini. Gue titip kadonya aja."
"Bareng gue aja, masa lo gak datang, gak seru dong. Lagi pula kenapa Panji harus gak suka, dia kan tahu lo pergi bareng gue. Gak seru banget belum apa-apa udah larang ini itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
SpiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...