Jeongharu
Haruto : Ares/Ayes
Jeongwoo : Orion★★★
"Cukup, Rion. Aku udah capek seharian ini di toko, jangan ditambah dengan omongan kamu yang ga masuk akal itu."
Ares sudah terlampau lelah. Tanpa disadari keduanya selalu bertengkar, itupun karena masalah yang bisa dibilang sepele.
Ares bahkan sempat berpikir kalau mereka sudah tidak cocok lagi. Di apartemen yang hanya dihuni oleh mereka, bahkan hanya Orion yang selalu bicara tanpa mau mendengarkan perkataan Ares.
Dituduh ini itu, memangnya siapa yang tidak lelah?
"Dimana letak ga masuk akal dari omonganku, Ares?"
Bahkan Orion tidak lagi memanggilnya dengan manis seperti biasa. Semarah itu kah dia?
"Selingkuh di depan karyawanku memangnya masuk akal, Yon? Mereka semua kenal kamu, mana mung-
"Halah, kamu bisa aja kan sekongkol sama mereka? Siapa yang tau sih, Res?!"
Ares tertawa getir. Lihat kan? Dirinya bahkan belum selesai bicara, tapi Orion sudah memotong dan menuduhnya lagi.
"Jahat banget mulut kamu, Yon."
"Jahat mana sama kamu yang berani selingkuh dibelakangku, Ares?"
Air matanya lolos. Selama ini Ares memang tidak pernah menangis di depan Orion saat bertengkar. Namun setelahnya, saat Orion tertidur dia akan menangis di toilet sendirian.
Ares tidak pernah membenci Orion atas setiap tuduhannya, dia selalu menganggap kecemburuan pemuda itu sebagai bentuk betapa besar cinta yang dimilikinya. Tapi saat ini, semua terasa salah.
Bagaikan bunga yang kering, dan mulai kehilangan aromanya. Hari-hari yang mereka lalui rasanya semakin memudar pun dengan rasa percaya yang mereka miliki.
"Rion, aku nyerah."
Disela keterdiaman Orion yang tertegun dengan tangisan Ares. Pemuda itu disadarkan oleh seikat bunga di depannya.
"Bunga yang belum layu ini, yang aku kasih kamu, selalu, terus dipegang ya?"
Diraihnya tangan besar Orion untuk diberikannya seikat bunga yang Ares bawa dari toko.
Lagi-lagi Orion hanya diam memandangi bunga di tangannya, itu bunga yang dia beri pada Ares saat melamar. Masih segar dan.. tunggu dulu!
"A-ayes?"
"Waktu itu, kamu bilang rawat dan balikin kalau aku terima kamu, kan?
Tadinya aku mau balikin ini dengan alasan baik."
Dia menunduk, menghela napas dan menahan air matanya yang terus merengsek keluar.
"Tapi Yon, bahkan kamu sendiri udah ga percaya sama aku. Buat apa diterusin hubungan yang ga baik gini, kan?"
"Y-yes, aku.."
Kalau ada penghargaan untuk pemilik kesabaran terdalam, maka Ares berhak menerimanya. Karena saat ini, pemuda manis itu tersenyum lembut pada Orion.
"Tolong hilangin sifat jelekmu itu, jangan sampai ada Ares lain yang kamu remehkan perasaannya. Aku pamit."
-fin-
Halo👋🏻
One shot ini aku republish dari twt @/harubeeiys
Yang sudah pernah baca pasti tau><
Anw terimakasih sudah membaca, aku juga menerima request ya, yang mau boleh reply disini^^
KAMU SEDANG MEMBACA
One shot | Haruto Harem
Fiksi PenggemarHaruto x All (BxB) Seringkali menjadi lapak 'menyakiti Ruto' •́ ‿ ,•̀ Tolong untuk bijak dalam memilih bacaan! ©harubeeiys