55 || Limapuluh Lima

6.3K 718 85
                                    

Kiw kiww, datang lagiww

Ngehehe seneng gak?

Aku baca komenan lama ada yang minta aku up 20 part. Hemm menarik, apa sekalian aku up semua dan langsung tamat sehari itu, hem??🤔

Aku lupa minta ramaikan komentar. Aku kangen banget baca-bacain komentar. Jadii kalian harus ramein komentar!!

Tidak menerima komen "next"," Lanjutt","next juseyo", dan semacamnya. Harus komen yang inovatif, kreatif, dan variatif.

Anjayy kek juri lomba aja hehe.

Oke, HAPPY READING TAYANG TAYANG KUU~

_______________________


Hari ini adalah hari terakhir Hesa dan kedua orangtuanya berada di Jakarta, besok keluarga kecil itu sudah harus kembali ke Surabaya karena Hesa akan mulai memasuki awal semester.

"Ikan na balu yagi lah tuu~"celetuk bocah berambut ikal yang duduk di pinggir kolam ikan milik sang kakek.

Selain tiga orang dewasa yang selalu ditugaskan untuk mengasuh dan menjaganya. Ada juga Mariel di sisi bocah itu, ia menginap sejak kemarin demi mengakrabkan diri dengan bocah yang resmi menyandang gelar sebagai cucu bubgsu keluarga Alton.

"Masa baru sih, dek? Emang adek hafal ikan Dushka yang lama?"tanya Mariel dengan raut penasaran, karena yang ia tahu ikan sang kakek hanya itu itu saja.

"Eung~ ikan Dudu balu yagi lah abang Mel. Yihat yan tu walna dia telang, dikepala na ada walna emas. Kemalin Esa yan kasyi makan ikan, ikan ni ndak ada loh!"ucap Hesa menggebu-gebu.

Mariel terkekeh pelan, kenapa dia baru menyadari kelucuan seorang bocil. Sepupunya ini bahkan lebih menggemaskan dari Jenan saat masih kecil.

"Kalau dirumah yang di Surabaya, adek pelihara ikan seperti ini nggak?"tanya Mariel yang di balas gelengan kepala dari Hesa.

"Esa ndak punya ikan dilumah na Esa, tapi Esa punya kuda kecil. Esa kasyi dia nama Ehsan, milim syama Ehsan yan di upin ipin,"Mariel semakin tergelak ketika mendengar bocah di depannya menamai seekor kuda dengan nama Ehsan, bocah gendut berkacamata yang ada di kartun upin ipin. 

Hesa sampai terheran-heran melihat abang barunya tertawa keras. Padahal ia tidak sedang stand up comedy deh.

"Besok kalauw abang Mel mayin ke Suloboyo, Esa kasyi yihat Ehsan ya,"ucap bocah itu sambil menaburkan sisa sisa pelet yang ada di tangannya.

"Bibi Lili~ Esa mauw syusyu~ ayo cuci tangan. Habis tu Esa mauw Mami,"bocah itu menatap perempuan muda yang berdiri di dekat dua penjaga kesayangannya sejak tadi. 

"Ayo tuan kecil, kita cuci tangan dulu ya? Habis itu bibi buatkan susu,"Rania hendak menggendong Hesa namun dihentikan oleh Mariel.

"Bo-boleh saya yang gendong?"pinya Mariel dengan canggung. 

Rania sempat bingung harus memperbolehkan atau menolak. Tapi Hesa keburu merentangkan tangan pada Mariel dan akhirnya membuat maid muda itu pasrah. Ia akhirnya membantu Hesa untuk naik kegendongan Mariel (gendong ala koala seperti biasanya) perempuan itu juga membimbing Mariel agar berhati-hati karena bobot bocah berumur 5 tahun itu sudah lumayan berat.

"Cuci tangannya sama abang aja ya? Nanti abang bawa ke Mami, oke?"Hesa mengangguk dengan mata sayunya. Ia ingin segera berbaring dan menonton kartun sambil menyedot susu di botol dan tak lupa di usap oleh Maminya tentu saja.

【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang