Arc 1 Chapter 32 : Lance of Longinus

1.3K 188 10
                                    

[Elena PoV]

Akhirnya tiba waktunya ... Pertarungan terakhir di hari terakhir ini.

"Justice Spirit!" Brian langsung menggunakan sihir andalannya. Tubuhnya dikelilingi oleh sebuah cahaya keemasan.

Dia kemudian melesat ke arah Raul yang memiliki sebuah High Ground.

Tinju Brian meleset, Raul menggeser kepalanya lalu meninju perut Brian. Tubuhnya kemudian terpental setelah Raul menendangnya. Kalau seperti ini, Brian akan terjatuh ke sebuah jurang yang dalam.

"Flame Panthera!" Geralt mengeluarkan sebuah api di kedua kakinya.

Dia melesat ke arah Brian kemudian. menangkapnya lalu mendarat dengan mulus di tanah.

"Brian! Kita sudah sepakat untuk tidak meremehkannya, bukan!?" kataku memperingati pria berambut kuning yang ceroboh itu.

"Maaf, aku hanya ingin cepat menyelamatkan Ariel!"

Raul berada di posisi lebih tinggi dan di kelilingi jurang yang dalam. Kalau begitu, serangan dari jarak jauh akan efektif untuk membuatnya turun agar kami bisa mengepungnya.

"Para penyihir, tembakan sihir kalian dan hancurkan pijakan Raul!" Aku memerintahkan mereka.

"Siap!"

"Tentu saja!"

Mereka mulai menggumamkan sebuah mantra. Tidak lama kemudian, sebuah tembakan sihir dari berbagai elemen mulai melesat ke arah Raul.

Dia kemudian melompat menggapai sebuah tali yang tergantung di tempat ini lalu berayun menghindari sihir-sihir yang melesat mengarah padanya.

-Bomb!

Sihir-sihir kami meledak mengenai dinding-dinding pertambangan. Raul kemudian mendarat, mengaktifkan sihir Accel lalu meninju salah satu anggota kami tepat di pipinya hingga terpental.

"Geralt! Lindungi para penyihir kita! Valeria dan yang lain, batasi pergerakannya! Brian, serang dia saat terpojok!" Aku mulai memberikan mereka arahan.

Geralt mulai menghalau Raul yang serang memburu penyihir kami dan tembakan sihir dari Valeria membuat Raul harus menjauh dari mereka.

"Earth Bind!"

Kaki Raul tertangkap sebuah tangan terbuat dari tanah yang muncul dari sihir salah satu anggota kami. Tangan itu mengangkatnya lalu melemparnya ke dinding pertambangan dengan keras.

Tetapi, Raul membalikan badannya lalu menempatkan kakinya sebagi tumpuan agar daya hantamnya ke dinding terserap. Dia kemudian berdiri lalu mengaktifkan kembali sihir Accel.

"Geralt, Brian! Bersiaplah, dia akan kembali menyerang! Jangan sampai dia mendekati penyihir-penyihir kita!" perintahku pada keduanya.

Melihat para penyihir ini cukup membuat Raul repot, sepertinya dia akan mengincar mereka terlebih dahulu.

Raul kemudian melesat kembali ke arah kami, Geralt dan Brian kemudian mencoba menghalaunya. Saat ini, mereka berdua saling jual beli serangan. Para penyihir kali ini tidak bisa membidik Raul karena khawatir akan mengenai Brian dan Geralt yang merupakan tulang punggung pertahanan kami.

Seandainya saja di sini ada Ariel, kami bisa bertarung sesuka hati tanpa harus menghiraukan Friendly Fire.

"Aghhhh!"

Geralt berteriak kesakitan, Raul terlihat menginjak ankle-nya, membuatnya terlihat mengalami dislokasi.

Raul kemudian menendang wajah Brian hingga terpental lalu meninju wajah Geralt dengan keras.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang