AXLEN 10

30 3 0
                                    

Pada hari ini Alena akan menyiapkan keperluan nya untuk menuju mansion keluarga nya.

Ia sudah izin kepada kyra dan menelpon mami Zanna agar wanita itu tidak mengkhawatirkan nya.

Gadis itu menjalankan mobil miliknya menuju mansion milik orang tua nya ia tidak bisa membiarkan orang orang itu untuk mansion nya.

Sesampainya disana Alena masuk ke dalam mansion yang penuh dengan segala kenangan milik nya. Pajangan pigura keluarga nya masih terawat disana, senyum yang masih lebar dan kehangatan yang masih tercipta. Tidak ada yang berubah di mansion ini, hanya saja keduanya yang tidak disini untuk menyambut kedatangan nya.

"Selamat datang nona besar Rodriguez!" sapa seorang wanita paruh baya

"Bi mila." panggil Alena

Gadis itu mendekat ke arah bi mila lalu memeluk singkat wanita tua itu. Ia yang merawat Alena saat kedua orang tuanya telah pergi.

"Bibi sudah tidak bisa menyimpan ini semua non. Nona Alena sudah berhak tau apa yang sebenarnya terjadi saat itu" ucap wanita tua itu

Alena tidak mengerti dengan ucapan wanita di depan nya. Bi mila membawa Alena menuju kamar di lantai bawah disana memang tidak ada yang memasuki kecuali orang yang di izinkan.

Bi mila membuka pintu kayu bercorak Rodriguez itu. Alena semakin tidak mengerti dengan apa yang ingin di sampaikan oleh bi mila, gadis itu hanya mengikuti kemana langkah wanita itu membawa nya.

Saat sampai di dalam ruangan itu bi mila membawa sebuah kotak yang menyimpan semuanya.

"Non Alena bisa membuka nya, semuanya nya ada disini."

Alena membuka kotak pemberian bi mila gadis itu tercengang dengan isi di dalam nya.

Catatan milik buna nya yang menuliskan nama orang yang terlibat dalam kecelakaan itu bahkan kehancuran ayah nya. Sebuah flashdisk kecil yang bertuliskan nama Alena gadis itu menyimpan flashdisk ia akan melihat saat di kamar nya.

Kemudian Alena membawa satu persatu catatan milik buna nya disana ia menceritakan semuanya.

Alena sayang..
Mungkin saat kamu membaca semua ini buna sama ayah udah ga ada nak..
Bi mila sudah membawa kamu ke kamar ini, ya?
Kalau sudah itu artinya kamu sudah siap untuk membaca semuanya.

Sayang...
Buna sama ayah minta maaf ya? Kamu mau kan memaafkan kami?
Kecelakaan yang terjadi kepada kami itu semua bukan karna kelalaian ayah kamu, nak!
Itu karna keserakahan keluarga ayah, buna yang sudah memperingati ayah. Namun, ayah tidak mempercayai buna. Saat ayah melihat sendiri apa yang di lakukan oleh mereka, ayah merasa ia sudah tidak memiliki apapun.

Alena
Di dalam flashdisk itu adalah rekaman terakhir dari kami dan semua pelaku ada disana nak
Buna bilang ini agar kamu tidak menjadi sasaran merek, ayah dan buna memberikan izin kepada mu untuk membalaskan dendam itu nak.
Jangan di pendem dendam itu nak
Balaskan! Buna tau, amarah yang kamu pendem bisa fatal, nak!

Sayang kami berdua...
Alena Rodriguez


Setelah Alena membaca semua nya air mata gadis itu tak bisa ia tahan semua perasaan nya menyatu. Amarah, kecewa, bahkan dendam yang ingin dia lampiaskan.

Alena berjalan meninggalkan ruangan itu kemudian dia naik ke lantai dua disana adalah kamarnya. Ia memasuki kamar itu, lalu ia mengaktifkan kedap suara kamarnya. Gadis itu mengambil laptop miliknya dan memutar flashdisk kecil pemberian terakhir orang tuanya.

AXLEN || Alex & Alena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang