Terhitung sudah sebulan elgravi berada di tubuh elgrafi dan berada di dalam novel itu juga sudah beberapa chapter yang ia ubah mengikuti alur yang ia buat, saat ini elgravi sudah siap dengan seragam dan sepeda kayuhnya di saat elgravi sudah siap dengan kayuhan pertamanya elgravi di buat berhenti saat kerah bajunya di tarik dari belakang yang membuat lehernya sedikit tercekik karnanya.
"Anjing mau bunuh gua lo ha?" Kesal elgravi pada sosok sang kakak pemilik tubuh yang ia tempati.
"Gitu doang ga akan mati lu, ikut gue berangkat sekolah sama gua" Ajak kaligrafi yang membuat elgravi menatap kaligrafi sedikit bingung.
"Wait? Apa nih?" Batin elgravi seraya terus menatap kaligrafi di tambah elgrafi tidak memberikan ingatannya pada elgravi seperti biasanya.
Memang beberapa hari terakhir ini elgravi selalu mendapat ingatan elgrafi saat akan mempercayai abangnya maupun beberapa orang yang tiba-tiba berbuat baik padanya, namun hari ini elgrafi sama sekali tidak memberikan ingatan apapun pada elgravi yang membuat elgravi menjadi sedikit ragu di sana.
"Aman ga ya kalo gua ikut dia? El juga ga kasih ingatan sih ke gua" Batin elgravi masih dengan pandangan tertuju pada kaligrafi.
"Hah yosh wakata, gua sepeda aja ok bye" Ucap elgravi mengayuh sepedanya dengan cepat meninggalkan pekarangan panti.
"Sifatnya berubah setelah insiden waktu itu" Ucap kaligrafi seraya menatap kepergian adiknya, di rasa adiknya sudah jauh kaligrafi melajukan motornya menuju sekolah.
Kaligrafi tiba di sekolah terlebih dulu 5 menit sebelum elgravi datang, seperti biasa elgravi menitipkan sepedanya di pos security dengan gembok yang ia pasangkan pada ban sepedanya agar tidak ada yang merusak sepedanya seperti biasanya.
"Omg anak panti asuhan dah dateng ni, ih jauh-jauh deh dari gua takut ketularan nanti hus-hus" Ucap joan seraya mengibas-ngibaskan tangannya mengusir.
"Cowo mulut kek cewe lo, gua aminin tu omongan lo barusan, inget kan doa anak yatim itu di ijabah sama tuhan? Oh jelas apalagi gua anak yatim piatu makan tu yatim-piatu, emang sejak kapan yatim-piatu nular emang yatim-piatu penyakit? Hm?" Ucap elgravi seraya mendekat ke arah joan berdiri.
"Kurang ajar lu ya gua liat-liat, bangsat" Ucap joan seraya mengatakan tangan akan memukul wajah elgravi.
"Ih takut ekeuy mau di pukul banci, cih najis lo banci, autis" Ucap elgravi seraya mencekal tangan joan yang siap memukul nya.
Sementara di parkiran belakang kaligrafi dan lima temannya terus memandangi elgravi yang tengah bersitegang dengan joan dkk, bahkan saat elgravi sudah berjalan pergi pun mereka masih memandang punggung elgravi yang makin lama makin kecil.
"Adek lo banyak berubah ya kal" Ucap gendra seraya melirik arah kaligrafi berdiri.
Tidak menjawab ucapan temannya kaligrafi malah berjalan meninggalkan lima temannyaenuju kelas sang adik karna kaligrafi tau di kelas pun elgrafi mendapat bullying dari teman-temannya.
Dan benar saja baru saja membuka pintu kelas elgrafi sudah di hadapkan oleh ember berisi berisi air parit, hmm pembullyan yang klasik, namun dengan cepat elgrafi menendang ember itu yang membuat airnya tumpah dan mengenai beberapa anak di dalam kelasnya.
Melihat itu kaligrafi, dovan, alkenzo, gabriel, William, dan gendra hanya bisa diam dan sedikit membuka mulutnya tidak percaya dengan perubahan elgrafi yang menurut mereka terlalu dingin dan cukup berani.
Setelah elgravi masuk ke dalam kelas kaligrafi dkk memutuskan untuk pergi dari tempat mereka berdiri menuju kelas mereka, kaligrafi yang melihat adiknya berkembang begitu cepat menghela nafas gusar karna takut akan terjadi sesuatu pada adiknya suatu saat nanti jika adiknya terus seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BAD BROTHERS
Aktuelle LiteraturMenceritakan kisah seorang anak laki lakibernama elgravi yang harus menerima takdirnya untuk menggantikan posisi seorang anak laki-laki di dalam sebuah novel yang berjudul "The Bad Brothers" ia mendapatkan buku novel itu dari bundanya sesaat sebelu...