TES...
Sesuatu yang dingin nampak jatuh di wajah seorang gadis yang sedang tergeletak di padang salju yang luas. Mata itu perlahan terbuka dan menampilkan netra putihnya yang kosong. Wajah tanpa ekspresi itu melihat sekelilingnya dengan mata sendunya. Dia tak lain adalah Hera. Ia baru saja sampai ditempat ini dalam keadaan yang tak bisa dijelaskan.
Nampak hujan salju terus berjatuhan dan mengenai tubuhnya yang terbaring lemah. Gadis itu merasa seluruh tenaganya hilang ditiup angin. Bahkan bernafas saja rasanya sangat berat. Ia merasa sangat kosong.
Hera langsung bangkit dan terduduk lesu sambil menatap sekitarnya. Langit abu-abu yang mendung dan hujan salju yang turun disertai guruh yang sesekali bersahutan seolah sedang menyambutnya di tempat ini.
"Dimana?"
"Tempat....apa ini?"
"Siapa...."
Hera menatap tak berminat lingkungan serba putih yang mengelilinginya, namun matanya yang buram masih bisa menangkap sebuah pohon besar yang sudah kering tanpa daun berdiri seorang diri di tengah padang salju tersebut.
Ia juga melihat ada beberapa makhluk berjubah hitam yang sedang berjalan ke arah pohon tersebut dan duduk diam seolah sedang merenung disana. Mereka....sedang apa?
Lembah Duka Abadi....
Sebuah tempat terburuk dari yang paling buruk untuk kaum langit sepertinya. Tempat itu berisikan puluhan atau mungkin ribuan jiwa yang sudah dikutuk kaumnya sendiri dan menentang kodrat mereka sendiri.
Tempat itu menjadi tempat penghukuman bagi makhluk yang jiwanya sudah hilang arah dan dikutuk karena satu perbuatan. Mencintai makhluk lain terutama manusia. Karena pada dasarnya, ciptaan Tuhan yang bisa merasakan cinta hanyalah manusia saja. Tidak diperuntukkan untuk kaum Malaikat maupun Iblis karena mereka sudah diberi kodrat untuk mengawasi manusia dan mengerjakan semua tugas mereka dengan baik untuk kelangsungan hidup manusia. Mereka bahkan tidak diperkenankan untuk merasakan cinta walau sedikit saja karena itu sama saja mereka menentang takdir mereka sebagai ciptaan yang paling suci.
Hera termasuk salah satunya, ia dikutuk oleh kaumnya sendiri dan terusir dari kaumnya sendiri karena tuduhan yang diberikan padanya. Bahkan, setelah ia dicampakkan ia juga mencintai seorang manusia dan rela memusuhi kaumnya sendiri demi cinta yang baru pertama kali ia rasakan.
Hera bangkit dari peraduannya, ia berjalan gontai menerobos salju yang sudah menebal. Bahkan hawa dingin yang ekstrem itu tidak mempan bagi Hera, kakinya yang telanjang mulai memerah karena dinginnya salju yang ia pijaki.
Kemana ia harus berjalan?
Ke arah mana ia harus pergi?
Lagipula....kenapa ia bisa ada disini?
Tidak....tepatnya...apa yang sudah terjadi padanya?
Kenapa hatinya terasa sangat sakit dan sedih?
Apa penyebabnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Wings (Heart Series #1) [END]
FantasíaFOLLOW SEBELUM BACA!!!! ❤️ . . Apa kamu percaya Malaikat itu ada?? Jika dia muncul dihadapanmu tiba-tiba, apa kamu akan percaya? . . . . Han Seok adalah seorang pria dingin dan membenci orang-orang. Tidak kenal cinta atau apapun mengenai kebahagiaan...