"Tunangan ku sangat ganas sekali namun aku menyukai nya" Bisik Ethan lalu kembali mencium leher gadis tersebut dan tanpa sadar ia mengigit leher tersebut.
🤍🤍🤍
Bel pulang sekolah berbunyi, satu per satu murid perlahan keluar dari area sekolah dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Isabella kini berada di tepi danau yang sepi sunyi hanya terdapat dirinya, memejamkan mata perlahan bersamaan dengan suara air yang tenang memasuki pendengarannya, danau yang ia tempati ini bisa dibilang terawat, tidak ada sampah atau kotoran yang ia lihat di sekeliling, pemandangan nya juga bagus untuk dilihat membuat ia semakin betah disini.
Awalnya ia juga tidak tau mengapa ia bisa ada disini. Waktu kejadian Ethan datang ke lorong sekolah dan memeluk serta mengucapkan kata kepada Isabella yang membuat Isabella bingung dan terdiam selama beberapa menit.
Isabella seakan terhipnotis dengan bisikan-bisikan yang dilakukan Ethan serta tindakan Ethan padanya membuat dirinya terdiam memejamkan mata. Diamnya itu membuat Ethan semakin menjadi-jadi, ia semakin mencium dan membuat tiga kissmark pada kedua pundak Isabella yang tentu saja tanpa sepengetahuan Isabella.
Jadi total kissmark yang di buat Ethan berjumlah 6 kissmark.
Namun itu tidak berlangsung lama, dengan cepat Isabella membuka kembali matanya yang terpejam dan mengigit tangan Ethan dengan keras membuat Ethan melepaskan pelukannya lalu pergi entah kemana hingga ia sampai disini, yang Isabella tau ia melewati sebuah hutan yang tidak jauh dan tidak dekat juga dari letak rumah nya.
Merasa penasaran pada hutan itu, Isabella berjalan masuk hingga ia menemukan sebuah danau yang ia tempati sekarang.
Isabella kembali membuka matanya perlahan menatap danau dengan tenang, kemudian pikirannya tertuju pada ucapan Ethan, 'Tunangan ku sangat ganas, namun aku menyukai nya' bisikan dari Ethan membuat Isabella terlarut dari pikirannya, mencoba menebak apa yang di maksud Ethan.
Tunangan? Sejak kapan Ethan menjadi tunangan nya? Di novel sama sekali tidak tertulis Ethan memiliki tunangan bahkan tunangan yang dilakukan Ethan pertama kali itu dilakukan bersama Kia sang protagonis.
Namun kenapa tadi Ethan menyebut nya tunangan? Apa ada bagian novel yang ia lewati? tapi ia rasa tidak, apa Ethan sedang mabuk dan mengira bahwa dirinya itu Kia hingga ia menyebut kata tunangan yang seharusnya untuk Kia.
Tapi itu tidak mungkin, Mana ada orang mabuk siang-siang namun kenapa tidak? Mungkin saja Ethan beneran mabuk dan menganggap dirinya ia ini Kia, tapi kalau dia beneran mabuk kenapa dia mabuk saat jam pelajaran? Dia jadinya mabuk dimana? Apa ia membawa sebuah minuman alkohol dan meminum nya tak jauh dari lorong tempat ia habisi dua siswa jamet itu?.
Tidak ingin ambil pusing, Isabella pun membuat teori kalau Ethan mabuk dan menganggap dirinya sebagai Kia tunangannya, lagipula apa yang Isabella harapan dari seorang Figuran?.
Masih dengan menatap danau, kini pandangan nya teralih pada satu kupu-kupu yang sangat cantik ia pun memandangi kupu-kupu tersebut kemana kupu-kupu tersebut akan pergi.
Kupu-kupu tersebut bertebrangan ke arahnya, mengelilingi tubuh mungil Isabella perlahan kupu-kupu tersebut mendarat pada pundak putih yang terdapat tanda merah pada tubuh Isabella, awalnya Isabella belum merespon apa yang terjadi pada tubuhnya.
Kemudian tangannya perlahan bergerak ingin mengambil kupu-kupu tersebut namun ia kalah cepat, kupu-kupu tersebut bertebrangan menjauh ke arahnya dan masuk ke arah hutan hingga Isabella tidak dapat kembali melihat kupu-kupu tersebut.
Ia kemudian menatap pundaknya yang terekspos tempat kupu-kupu tersebut mendarat, perlahan matanya membesar saat melihat satu kancing atas pada seragamnya yang terbuka yang menampilkan tanda kemerahan pada pundak kanan nya dengan cepat Isabella menutupi pundak tersebut dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Fiksi RemajaAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...