Inspeksi (2)

14 2 0
                                    

Ming Ze menyelipkan ujung jarinya dalam sela celana dalam Ling Chu, mata rubah itu menyipit murung, “..sayangnya, kamu akan di lelang besok. Aku hanya bisa mencicipi hari ini saja”

Ketika Ming Ze akan menarik celana dalamnya  Ling Chu berusaha keras menendang dada pria itu.

Ming Ze terdorong ke belakang, dadanya sedikit sakit oleh tendangan Ling Chu, “Kamu benar-benar tidak patuh”

Celana panjang yang tersangkut pada lutut wanita itu menyulitkan Ming Ze melepas celana terakhir. Dia memegang paha kanan Ling Chu yang berontak, mencoba menarik celana panjang agar lepas terlebih dulu.

Ia lupa ada luka di paha dalam Ling Chu. Wanita itu mengerang kesakitan ketika Ming Ze tak sengaja menekan luka melepuh.

Mata Ming Ze terbelalak oleh bekas merah mudah yang mekar di kaki putih tersebut. Dia menunduk tertawa keras.

Brak!

“Xiao Ze! Sudah kubilang jangan bermain dengan mereka!” bentak Ayah Ming Ze melihat adegan senonoh anaknya yang selalu kepanasan melihat gadis cantik.

“Ayah, barang ini dari awal sudah cacat. Tak ada gunanya menjual gadis yang terluka dalam pelelangan” Kata Ming Ze memutar matanya sambil mengangkat paha putih Ling Chu yang melepuh merah. Ling Chu mengerang marah berusaha menghimpit kaki untuk menutupi bagian bawahnya.

“Apa?! Tidak mungkin! Kenapa dia memiliki luka jelek seperti ini? Kenapa Tuan Yin memberi kita gadis ini?!”

“Ayah, sepertinya aku mengerti maksud Tuan Yin” Ming Ze melepas tangannya dari kaki Ling Chu, “Tuan Yin tidak ingin kita melelangnya tapi melemparkan adik ini sebagai pelacur di Blue House?”

Ling Chu tidak tahan mendengar ucapan Ming Ze, dia menendang pundak pria itu hingga terjungkal dari kasur.

Ming Ze tidak marah, ia tersenyum kecil sambil menyipitkan mata. Dia mengatakan sesuatu yang ditakuti Ling Chu, “Sekarang aku bisa mencicipi kapan saja”

Bulu kuduk Ling Chu berdiri, tanpa sadar ia mengangkat kaki sembari mendorong Ming Ze.

“Ck, adik kesabaran kakak ada batasnya” kata Ming Ze menerkam gadis yang terikat di kasur.

“Nnggg!!”

Ming Ze menekan luka Ling Chu di paha. Tangannya mengambil kesempatan untuk menarik kemeja Ling Chu hingga seluruh kancing berjatuhan ke lantai.

Ayah Ming Ze melihat anaknya, hanya bisa menggerutu. Dia tidak berkomentar mengenai ucapan Ming Ze, sudah dipastikan gadis malang itu akan dilempar ke Blue House sebagai pelacur. Ia berbalik meninggalkan putranya yang kepanasan.

“Mmmm!!”

“Ayah.. Tidakkah menyenangkan bermain dengannya? Lihat meski dia memiliki luka tapi tubuhnya sangat menyegarkan” tanya Ming Ze sebelum Ayah Ming Ze pergi jauh.

Pria tua itu menengok ke belakang, dahinya mengerut tebal. Dengan ragu-ragu menatap mereka yang bergelut di kasur.

Ming Ze menambah bara dalam api, menggoda iman Ayahnya, “Aku tidak akan mengatakannya pada Ibu”

Pria tua menelan ludah pada sosok lembut Ling Chu. Buah dada yang menonjol menggoda iman. Sudah lama ia tak bermain dengan gadis muda secantik ini. Ayah Ming Ze berbalik menutup pintu sebelum menghampiri mereka.

“Ck- Jangan katakan apapun pada Ibumu” ancam pria tua kepada anaknya. Dia membuka kancing celana dan menurunkan resletingnya.

“Ngmm!!” Ling Chu menutup mata tidak ingin melihat kelamin menjijikkan pria itu. Ia merasa matanya ternoda oleh sesuatu yang kotor.

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang