🌹34. Roti melon Vs Dorayaki, Taiyaki🌹

441 39 8
                                    

Halo! Minna-san. Bagaimana liburnya? Gue kagak libur bjir, karena magang @~@ ya nasib kelas 12 SMK awokawok.

Vote jangan lupaa oo

Happy reading

!-!

"Jiroo, sudah berapa lama aku pingsan?"

Mikey memegang dagunya dan mengadahkan pandangannya ke atas. Ia lupa sudah berapa lama Nanami kritis, ia lupa bukan tidak peduli. Namun, dirinya terlalu stress memikirkan Nanami hingga haripun tak ia ingat.

Bahkan selama Nanami kritis, Mikey jarang pulang. Paling pulang hanya untuk mandi. Makan pun dibawakan oleh Emma atau Draken. Emma selalu menyuruh Mikey pulang, namun Mikey tidak ingin.

Lelaki pirang itu tak ingin orang lain yang dilihat oleh Nanami saat manik ruby itu terbuka. Ia juga tidak bisa tenang jika berpisah dari Nanami yang dalam kondisi kritis.

"Sepertinya seminggu," jawab Mikey.

Nanami menganggukkan kepalanya, ia kembali menerima suapan terakhir dari Mikey. Mikey membelikannya bubur ayam yang ia inginkan. Awalnya Mikey menolak, karena ada makanan diberikan oleh pihak rumah sakit. Namun, Nanami tak ingin memakan makanan hambar itu.

Bahkan gadis berambut hitam itu mengancam jika ia akan mogok makan. Dan berakhirlah Mikey mengizinkannya, namun harus tetap memakan makanan yang gampang ditelan.

"Terus kau dan Izana bagaimana?" Nanami menatap Mikey penasaran.

Pandangan Mikey menyendu. Lelaki itu membereskan sampah dari makanan tadi dan menyatukannya dalam satu plastik. Ia menghelakan nafasnya kasar.

"Belum ada kejelasan, namun kami sudah membuat janji akan melakukan pertemuan satu minggu lagi di kuil Musashi. Membahas tentang Toman dan Tenjiku."

Nanami mengedarkan padangannya. "Emma bagaimana? Hubungannya dengan Izana membaik?"

"Dia memberitahuku beberapa kali ia menemui Izana. Namun, Izana masih canggung dan tidak ingin bertemu dengan Emma, ya mungkin rasa bersalah memenuhi pikiran Izana," jawab Mikey.

Gadis itu menganggukan kepalanya dan menatap Mikey. Nanami merasa bersalah melihat kondisi Mikey kurang baik. Tubuhnya yang sedikit kurus, kantong mata yang hitam serta wajah kelelahan yang Nanami nampak.

Apa sepangaruh itu hidupnya bagi Mikey? Nanami sedikit senang memikirkan itu.

"Jiroo, apa kau tidak pulang saja?"

Mata Mikey menyipit. "Michan mengusirku?"

Nanami gelagapan mendengar pertanyaan Mikey, ia menghelakan nafasnya dan menatap Mikey lembut.

"Bukan begitu, dirimu terlihat lelah. Ada baiknya Jiroo pulang dulu terus istirahat sebentar. Besok balik lagi. Lagian aku juga sudah tidak apa-apa." Jelas Nanami.

"Tidak mau."

"Ha?"

"Michan akan sendirian di sini, aku tidak mau." Mikey menatap ke arah lain sambil menggembungkan pipinya.

Ngambek ceritanya.

"Ahh." Nanami memegang kepalanya melihat keras kepala Mikey. Mikey memang mirip dengan dirinya, mau segi manapun.

"Mikey, aku yang akan jaga Nami.  Kau pulang saja dulu." Kedua pasangan itu menatap Emma yang berdiri di depan pintu.

Di belakang Emma ada Takemichi dan Hina. Seketika pandangan Nanami dan Takemichi bertemu. Mereka saling tatapan. Takemichi yang menatap Nanami legah dan Nanami yang menatap Takemichi terharu.

Isekai Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang